02.The weird girl

1.8K 202 12
                                        

Pada pagi yang cerah di Yongwha High School, seorang pria berambut pirang dengan seragam yang jauh dari kata rapi berjalan tanpa beban di koridor yang dipenuhi oleh keramaian pelajar. Dengan ransel tersandang di bahu kirinya, langkahnya begitu percaya diri hingga menyerupai gaya seorang selebriti.

Seolah seperti adegan dalam film, kerumunan siswa yang biasanya ramai mendadak memberikan jalan untuknya. Jay, seorang siswa baru yang telah berhasil mencuri perhatian besar selama seminggu ini, menjadi pusat perhatian hampir semua orang.

Ada dua alasan mengapa Jay begitu terkenal. Pertama, tentu saja penampilannya yang sangat memikat-wajah tampan yang berhasil membuat hati hampir separuh gadis di Yongwha terpikat. Kedua, kabar tentang dirinya duduk bersebelahan dengan 'si gadis aneh', sosok misterius yang selama ini menjadi bahan pembicaraan sekolah.

Konon, gadis aneh tersebut memiliki aura menakutkan jika berada di dekatnya meskipun wajahnya sendiri dikatakan sangat cantik. Malahan, kecantikannya terlalu mencolok hingga membuat beberapa perempuan merasa iri. Namun, kombinasi antara cantik dan menyeramkan membuat banyak orang merasa tidak nyaman.

"Memang cantik, tapi menyeramkan dan aneh. Sayang sekali!" Kalimat semacam itu sering terdengar di sekitar Jay saat ia melewati sekelompok siswa pria di depan pintu kelasnya. Diam-diam, Jay hanya mendesah remeh. Dalam hati ia bertanya, apakah menggosipkan keburukan seorang wanita adalah hal pantas dilakukan oleh seorang pria?

Keramaian tak berhenti di situ. Di sisi lain koridor, Jay kembali mendengar obrolan sekelompok siswa yang bahkan lebih lantang membahas teman sebangkunya-si gadis aneh.

"Oh astaga! Itu Jay!"

"Hei, bukankah dia luar biasa tampan?"

"Memang! Tapi kasihan dia harus duduk bersebelahan dengan si aneh!"

"Benarkah?"

"Iya, si aneh dari kelas 12A. Harinya pasti jadi buruk."

Betapa ironisnya, pikir Jay sambil mengembuskan napas panjang. Seolah gosip adalah rutinitas wajib sebelum memulai pelajaran di sekolah ini.

Ketika tiba di kelas, Jay menyadari ruangan masih cukup sepi. Hanya ada satu siswa lain-dan tak lain adalah 'si gadis aneh' yang menjadi bahan pembicaraan sepanjang koridor. Ia duduk tepat di bangku sebelah milik Jay.

Setelah meletakkan ranselnya di meja, bukannya duduk secara normal di kursinya sendiri, Jay malah duduk di atas meja teman sebangkunya. Dengan santai ia membuka percakapan. "Hei, siapa namamu?"

Namun seperti sebelumnya, gadis itu sama sekali tak merespons. Bahkan kemarin pun sepanjang pelajaran mereka tak pernah berbicara satu sama lain. Kali ini pun situasinya tak berubah.

"Hei gadis, kau dengar aku?" Lagi-lagi tak ada jawaban. Gadis tersebut tetap fokus pada buku ensiklopedianya, seolah keberadaan Jay tak berarti apa-apa. Memang cukup menyakitkan bagi egonya; selama ini pesona seorang Jay Park tak pernah gagal menarik perhatian siapapun.

Sebagai manusia berkarisma tinggi, diabaikan seperti ini jelas sesuatu yang baru baginya. Jay sedikit terpancing emosi. "Kau tidak tulikah? Atau mungkin buta?" tanyanya dengan nada frustrasi. Hasilnya tetap sama-gadis itu bahkan tidak melirik ke arahnya.

Dalam hati Jay berpikir bahwa gadis di hadapannya ini memiliki sikap yang sangat dingin. Barangkali dinginnya sudah mencapai level es di Kutub Utara; bahkan menoleh sekilas pun tidak.

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang