32.Special person

418 81 4
                                    

Jay berjalan terburu-buru di tengah koridor kelas setelah mendapat panggilan dari Hanuel.Menyuruhnya datang ke toilet umum sekolah.

Namun ketika berbelok arah seseorang menepuk bahunya.

Jay menoleh, mendapati sosok pucat dan berwajah datar berdiri di belakang punggung nya.

"Ikuti aku,ada yang harus kita bicarakan!" Lalu setelah itu pria tersebut pergi begitu saja.Jay sempat terdiam, berpikir apakah dia harus mengikuti langkah mahluk menyebalkan itu atau mengabaikan nya.

Tapi,dia penasaran.Kira-kira apa yang akan di bahas oleh mahluk tersebut.

Terpaksa Jay mengurungkan niatnya untuk menghampiri Hanuel.Dia memilih mengikuti langkah Sunghoon.









Sekarang mereka berada di tengah-tengah taman sekolah.Keadaan yang sepi membuat suasana sedikit menyeramkan.

Jay menatap punggung Sunghoon yang membelakangi nya.

"Apa yang ingin kau bicarakan,cepat aku tidak punya waktu!"

Sunghoon menoleh, seringaian menyebalkan terbentuk di bibir nya.Dua telapak tangan nya ia masukkan ke dalam saku.

Sementara Jay sendiri manatap sinis.Ia menukikkan sebelah alisnya lalu bersedekap dada.

"Jika kau tidak ingin bersuara aku per--"

"Aku punya permintaan"

Jay menatap tajam Sunghoon yang berada dua meter dari hadapan nya.Pria itu terlihat mencurigakan.

"Jika aku beritahu apa kau sanggup melakukan nya?"

"Tentu saja tidak akan aku setujui,memang siapa kau berani memerintahku"

Sunghoon terkekeh sinis.Berjalan dua langkah ke depan.Lalu kembali menatap datar Jay."sebenarnya tidak apa-apa juga karena disini yang di rugikan hanya kau"

Jay semakin mengerut kan kening."sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan,cepat katakan aku tidak suka basa-basi!"

Tatapan Sunghoon menjadi sangat tajam."berpisah dengan Hanuel ah tidak ,lebih tepatnya jangan pernah mendekati Hanuel lagi"

"Kenapa aku harus melakukan nya?"ujar Jay dengan wajah menantang.Sontak Sunghoon menggerakkan giginya kesal.

"Lakukan saja apa yang kukatakan manusia bodoh!"

"Tidak akan,mungkin kau adalah sahabat nya yang lebih tahu tentang dirinya tapi aku adalah kekasih nya, seseorang yang dia anggap spesial"

Sunghoon menyeringai sinis."seseorang yang spesial ya?...hmn...menarik,tapi aku tidak yakin jika kau tahu fakta ini masih menganggap dirimu spesial di mata Hanuel"

"Maksudmu?"

Dua pria itu saling menatap penuh keintimidasian.Seolah melakukan perang lewat tatapan mata mereka yang terlihat berapi-api.

"Kau harus tahu jika Hanuel tidak pernah menganggap mu lebih dari sebuah makanan lezat"

Bohong jika Jay tidak tertohok mendengar fakta tersebut.Jadi selama ini Hanuel tidak pernah benar-benar menerima nya?

Jay berusaha menutupi rasa sakitnya dengan wajah datar namun dia tidak bisa menyembunyikan apapun dari Sunghoon.

"Hanuel menjadikanmu kekasihnya hanya karena dia butuh darahmu bukan dirimu dan kau tahu apa artinya itu jay-ssi?"

Sunghoon tersenyum puas karena Jay berhasil terpancing dengan kalimat nya.

"Di akan membuangmu jika sudah tidak butuh lagi"

𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang