"Lalu bagaimana dengan ini huh?"
Jay menyeringai setelah mendapat ide gila.Tangan nya berhasil meraih pisau buah di samping nakas.Dia menunjukkan pisau itu sehingga Hanuel panik.
"YAK APA YANG KAU LAKUKAN?!"
SRAKKKK
Aliran darah deras menetes dari lengan yang baru saja di gores pisau cukup dalam.Jay meringis merasakan perih.
Sementara Hanuel sendiri menatap tidak percaya dengan tingkah gila pria tersebut.
Hanya beberapa detik sebelum ia kembali pusing,efek dari mencium bau manis darah Jay yang menguar kuat ke seluruh ruangan.
Hanuel menggila.Rasanya dia ingin mengisap habis pure blood itu hingga titik penghabisan.Tapi akal sehat nya berkata dia akan menjadi mahluk serakah jika bergantung pada cairan keramat tersebut.
Jadilah Hanuel mencoba mengunci jiwa monster pemangsa di dalam dirinya.Mencegah agar jiwa itu tidak mengambil alih tubuhnya namun akibat nya juga sangat fatal.
Jay terkejut mendapati kondisi Hanuel sangat memprihatinkan.
"ARRGGGHHHH AKHH SAKITHH INI SANGAT ARGHH"
Gadis itu menjerit sejadi-jadinya.Berguling-guling di lantai dengan tubuh yang seakan terbakar.Uap panas bahkan keluar dari tubuh nya hingga Jay menatap tidak percaya.Dia tidak menyangka efeknya akan semengerikan ini.
"Ha-hanuel..."
"PLEASE GO AWAY JAY ARGHH"
Jay merasa sakit melihat gadis yang ia cintai nya merintih seperti itu tapi dirinya terpaksa melakukan semua ini karena tidak ingin sampai kehilangan gadis tersebut.
Licik memang,tapi dia sengaja memancing sisi buas Hanuel agar ia bisa menjebak nya.
Jay berlutut,menyapu darahnya yang berjatuhan di lantai menggunakan jari lalu sengaja memperlihatkan nya di hadapan Hanuel yang terbaring kacau.
"Han kau menginginkan ini bukan?"
Seringaian kemenangan muncul di bibir tipis Jay ketika melihat reaksi Hanuel yang sangat tersiksa melihat darahnya.Gadis itu seperti hewan buas yang terpenjara dalam jeruji besi.
"Arrggghhhh hiks...hiks..."
Lelehan air mata itu membuat hati Jay berdenyut nyerih tapi dia harus menahan nya,semua demi mendapat kan perhatian gadis itu.
"Kenapa Han,bukankah darah ini terasa manis?" Jay seperti nya benar-benar sudah gila karena menjilat darah nya sendiri di hadapan Hanuel yang tersiksa.
Hanuel menggeleng-geleng.Dia sungguh kelaparan sekarang.Mangsa jelas-jelas sudah berada di hadapan nya tapi mengapa ia malah menahan dirinya seperti ini?
Tidak,dia tidak boleh serakah.Darah Jay adalah sebuah kelemahan baginya.
"Kau seperti nya lapar mau ku beri sedikit?"
Jay suka binar mata itu.Sekarang dia mengerti apa yang di butuhkan Hanuel.Darahnya,gadis itu membutuhkan darahnya dan dia akan memanfaatkan hal itu agar Hanuel masuk ke dalam perangkapnya.
Berkali-kali lipat Hanuel mencoba menahan diri tapi godaan di hadapan nya tak bisa ter-elakkan.Membuat jiwa pemangsanya sedikit demi sedikit keluar.
"ARRGGGHHHH BERIKAN PADAKU!"
"baiklah akan ku berikan jika kau mau menuruti permintaanku"
"Tidak akan"
Jay menyeringai"yasudah tidak akan ku berikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕷𝖊𝖙 𝖒𝖊 𝖎𝖓 |END✓
Vampiro"ʟᴏᴠᴇ ᴏʀ ʙʟᴏᴏᴅ? ɪ'ʟʟ ɢɪᴠᴇ ᴀɴʏᴛʜɪɴɢ ʏᴏᴜ ɴᴇᴇᴅ ʙᴜᴛ,ʏᴏᴜ ꜱʜᴏᴜʟᴅ ʙᴇ ᴍɪɴᴇ ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ʟᴇᴛ ᴍᴇ ɪɴ ʏᴏᴜʀ ᴡᴏʀʟᴅ"