Kejutan

103 4 0
                                    

Keesokan harinya

Laks menjemput Arhaan dan Pooja di sekolah. Laks menghampiri Arhaan dan Pooja yang sedang menunggunya.

"Tumben Paman Laks yang jemput," kata Pooja.

"Apa kau tidak suka jika Paman yang menjemputmu?" tanya Laks.

"Bukan begitu Paman, biasa nya kan ibu yang jemput aku," kata Pooja.

"Sebenarnya Paman akan mengajak Arhaan ke rumah, jadi Paman yang menjemputmu," kata Laks.

"Wahh berarti aku nanti bisa main dengan Arhaan di rumah," kata Pooja bahagia.

"Tentu saja Pooja, kita akan menghabiskan waktu bersama hari ini dengan bermain," kata Arhaan bahagia.

"Pooja kau masuk dulu ke dalam mobil. Paman ingin berbicara sebentar dengan Arhaan," suruh Laks.

"Baik Paman," kata Pooja lalu masuk ke dalam mobil.

"Ayah ingin bicara tentang apa padaku?" tanya Arhaan.

"Kau belum bilang kan pada Pooja kalau adalah putra Ayah?" tanya Laks.

"Belum Ayah karena aku belum sempat berbicara tentang itu padanya," kata Arhaan.

"Itu kabar yang bagus karena Ayah akan mengajakmu ke rumah. Ayah akan memberikan kejutan pada keluarga Ayah dengan memberitahu mereka kalau kau adalah putra Ayah dan juga Ayah akan bilang kalau Ayah akan segera menikah dengan Ibu," kata Laks.

"Baiklah Ayah," kata Arhaan.

Arhaan dan Laks lalu masuk ke dalam mobil. Laks kemudian melajukan mobilnya menuju ke rumah. Di sisi lain Ragini datang ke rumah orang tuanya. Ragini mengetuk pintu dan Janki yang membukakan pintu.

"Ragini kau datang sendiri, lalu dimana Arhaan?" tanya Janki.

"Arhaan sedang ada di rumah temannya sekarang, tapi aku nanti akan menjemputnya," kata Ragini.

"Oh, yaudah ayo masuk," kata Janki.

Ragini dan Janki lalu masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu ada Shekar yang sedang duduk disana. Ragini dan Janki lalu duduk di ruang tamu.

"Ragini dimana Arhaan?" tanya Shekar karena tak melihat Arhaan.

"Arhaan sedang ada di rumah temannya. Ayah aku ingin berbicara sesuatu dengan mu," kata Ragini.

"Kau tinggal bicara saja Ragini," kata Shekar.

"Ayah aku ingin kembali lagi dengan Laks. Aku sudah memaafkan Laks dan Laks juga sudah melamarku. Aku menerima lamaran dari Laks. Arhaan juga sudah menerima Laks sebagai Ayahnya. Keluarga Laks akan segera kesini untuk menentukan tanggal pernikahan. Ayah setuju kan kalau aku menikah dengan Laks," kata Ragini bahagia.

"Ayah tidak setuju jika kau menikah dengan Laks. Bagaimana jika dia melakukan hal yang sama padamu seperti dulu. Ayah tidak mau kau disakitinya untuk kedua kalinya," tegas Shekar.

"Ayah, Laks sekarang sudah berubah dan dia tak akan melakukan hal seperti dulu lagi. Tolong setujulah Ayah," kata Ragini memohon.

"Ayah tidak akan setuju jika kau menikah dengan Laks," tegas Shekar lalu pergi.

Ragini menangis karena Ayahnya tidak setuju jika dia kembali lagi pada Laks. Janki lalu memeluk Ragini.

"Ragini kau harus bersabar. Pasti suatu hari nanti Ayahmu akan mensetujui jika kau menikah dengan Laks," kata Janki.

"Tapi kapan Bu?" tanya Ragini.

"Entah lah Ragini, tapi kau jangan langsung menyerah begitu saja. Kau harus yakinkan pada Shekar kalau Laks tak akan menyakitimu lagi," kata Janki melepaskan pelukan nya lalu menghapus air mata Ragini.

Ternyata Shekar tak benar-benar pergi dari sana. Shekar melihat Janki dan Ragini dari kejauhan.

"Maafkan Ayah Ragini. Ayah ingin sekali melihat mu bahagia. Tapi Ayah takut Kavya akan membuat rencana untuk menyingkirkan mu, jika kau kembali pada Laks. Ayah yakin kalau Kavya tak akan membiarkan siapapun mendapatkan Laks. Ini Ayah lakukan demi kebaikanmu Ragini," kata Shekar.

Laks, Arhaan dan Pooja sudah sampai di rumah. Mereka lalu turun dari mobil dan kemudian masuk ke dalam rumah. Diruang tamu semua orang ada disana karena Laks sudah bilang pada mereka kalau dia akan memberikan kejutan. Mereka semua bingung karena Laks tak membawa apapun, melainkan hanya datang bersama Pooja dan Arhaan.

"Laks kau tak membawa apapun, lalu dimana kejutannya?" tanya Sanskar bingung.

"Kejutannya adalah aku datang bersama dengan Arhaan," kata Laks.

"Oh kirain kejutan apa," kata Sanskar.

"Sebenarnya aku ingin berbicara tentang aku, Ragini dan Arhaan pada kalian," kata Laks.

"Aku tau pasti kau sudah melamar Ragini untuk menjadi istrimu dan dia setuju kan," tebak Sanskar.

"Wahh Kakak, kau luar biasa. Tebakanmu benar sekali," kata Laks.

"Kami senang mendengar kalau sudah menerima lamaranmu," kata Durga.

"Tapi bukan hanya itu Ayah. Ternyata Arhaan itu putraku," kata Laks bahagia.

"Benar kah Laks," kata Annapurna

"Iya, jika kalian tidak percaya. Tanyakan langsung saja pada Arhaan," kata Laks.

"Yang dikatakan Ayah Laks itu benar," kata Arhaan.

Mereka terlihat bahagia mendengar itu. Kemudian Durga, Annapurna, Sanskar dan Swara memeluk Arhaan secara bergantian. Pooja lalu juga memeluk Arhaan.

"Berarti kita saudara, jadi aku bisa bermain sepuasnya denganmu Arhaan. Kau akan tinggal disini kan," kata Pooja.

"Pasti aku akan tinggal disini, tapi setelah Ayah dan Ibu menikah," kata Arhaan melepaskan pelukan.

"Paman tolong segera menikah dengan Ibunya Arhaan. Karena aku ingin Arhaan segera tinggal disini," kata Pooja.

"Tentu saja Pooja. Jadi nanti kalian bisa main bersama sepuasnya bersama," kata Laks.

"Aku pegang kata-kata Paman. Yaudah kami pergi dulu karena kami akan bermain bersama di kamar," kata Pooja.

Pooja menarik tangan Arhaan dan mereka menuju kamar Pooja. Laks lalu duduk dan dia menyuruh mereka untuk segera datang ke rumah orang tua Ragini bersama dengannya untuk menentukan tanggal pernikahan.

"Laks tapi apa keluarga Ragini setuju jika kau menikah dengan Ragini?" tanya Durga.

"Aku yakin mereka pasti akan setuju," kata Laks yakin.

"Laks tapi kau harus pastikan itu dulu," kata Durga.

"Baiklah Ayah, nanti aku akan tanyakan langsung pada Ragini karena dia akan segera datang untuk menjemput Arhaan," kata Laks.

Sore harinya, Ragini datang ke rumah Laks untuk menjemput Arhaan. Mendengar suara bel berbunyi, Laks langsung membukakan pintu karena dari tadi dia sedang menunggu Ragini.

"Ragini akhirnya kau datang juga," kata Laks memeluk Ragini, tapi Ragini diam saja dan tak membalas pelukan Laks.

Laks langsung melepaskan pelukan nya karena dia rasa ada yang aneh dengan Ragini. Laks lalu menarik tangan Ragini ke dalam rumah lalu masuk ke kamar Laks. Laks mendudukkan Ragini di sofa dan dia lalu duduk di samping Ragini.

"Ragini ada apa?" tanya Laks.

Ragini tak menjawab pertanyaan Laks. Tapi dia langsung memeluk  Laks dan menangis. Laks bingung kenapa Ragini tiba-tiba memeluknya dan menangis.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang