Identitas Baru

275 10 0
                                    

Keesokan harinya, Ahaan masuk ke kamar Ragini dan dia melihat Ragini yang sudah siap. Tapi Ragini menatap dirinya dicermin.

"Kakak kenapa masuk tanpa mengetuk pintu dulu sih," kata Ragini saat melihat dicermin ada Ahaan yang berdiri dibelakang nya.

"Maaf Ragini, Kakak lupa. Apa kau sudah siap?" kata Ahaan.

"Iya Kak," kata Ragini.

"Tapi kenapa kau tak merias wajahmu, kau itu terlihat tidak cantik," goda Ahaan.

"Kakak jangan menggodaku seperti itu," kata Ragini kesal.

"Walaupun kau tidak make up, kau tetap terlihat cantik Ragini. Tapi sekarang kau harus make up karena aku sudah menyuruh beberapa orang untuk melakukan itu," kata Ahaan.

"Kak tapi aku enggak suka make up karena suka yang natural aja," tolak Ragini.

"Jika kau menolak kalian mereka, mereka itu sudah datang kemari dan mereka sedang menunggu diluar kamarmu. Apa kau tak kasian pada mereka? Dengan itu juga penampilanmu juga akan berubah Ragini," paksa Ahaan.

"Baiklah Kak. Suruh mereka masuk," kata Ragini.

"Gitu dong Ragini," kata Ahaan.

Ahaan lalu keluar dan menyuruh orang yang dimaksud dia tadi itu masuk. Mereka masuk dan merias wajah Ragini, sedangkan Ahaan menunggu diluar. Beberapa lama kemudian Ragini keluar dan membuat Ahaan terpanah melihat Ragini.

"Ragini ini benerin kamu, kau terlihat sangat cantik. Siapapun yang melihatmu pasti tak akan bisa berhenti menatap mu kecuali aku. Kalian semua boleh pergi," kata Ahaan lalu tersenyum dan berhenti menatap Ragini. Beberapa orang itu lalu pergi.

"Udah deh Kak. Aku tak percaya dengan apa yang kau katakan. Kau itu hanya suka menggodaku saja kan," kata Ragini.

"Kau ini memang adik yang tau sekali kakaknya walaupun kita baru bertemu kemarin," kata Ahaan.

"Tapi kau benar sangat cantik dan berbeda Ragini," lanjut Ahaan.

"Aku enggak peduli omongan Kakak," kata Ragini lalu meninggalkan Ahaan.

"Tunggu dulu Ragini," kata Ahaan mengejar Ragini.

Mereka berdua lalu makan dan kini mereka sudah selesai makan.

"Ragini sekarang kau pakai cincin, jam tangan dan kalung ini," kata Ahaan yang sudah menyiapkan semua itu.

"Tapi Kak...." kata Ragini terpotong.

"Udah kau turuti perkataanku saja," kata Ahaan.

"Terserah kakak deh," kata Ragini pasrah.

Ahaan memasangkan cincin, jam tangan dan kalung pada Ragini. Mereka lalu berangkat ke kantor. Akhirnya mereka sampai disana.

"Aku yang akan membukakan pintu untukmu Ragini," kata Ahaan lalu bergegas turun.

Ahaan lalu membukakan pintu dan Ragini kemudian turun dari mobil. Saat mereka akan masuk, para karyawan datang dan memberikan bunga pada Ragini. Ragini sangat bingung melihat itu semua dan dia melihat ke arah Ahaan. Ahaan hanya tersenyum dan membuat Ragini semakin penasaran sebenarnya apa yang direncanakan Ahaan. Mereka semua lalu masuk ke dalam kantor.

"Terima kasih karena kalian telah menyambut kami dengan sangat baik. Aku sangat senang melihat ini," kata Ahaan.

"Sama-sama Pak," kata semua karAhaan berbohong.

"Sekarang aku akan memperkenalkan istriku. Namanya adalah Pankti Ahaan Sharma dan kami menikah 3 bulan yang lalu saat kami berada di London," kata Ahaan

Sedangkan Ragini terkejut karena Ahaan memperkenalkan dia sebagai istrinya. Tapi dia bersikap seolah-olah dia istrinya Ahaan agar tidak ada yang curiga.

"Iya itu benar sekali. Kami jatuh cinta saat pandangan pertama saat kita bertemu di London. Karena aku sudah beberapa tahun tinggal disana," kata Ragini berbohong.

Mereka semua percaya karena memang Ahaan selama 5 bulan berada disana untuk mengurus pekerjaannya dan dia baru pulang 1 bulan yang lalu.

"Istri Bapak sangat cantik dan kalian terlihat cocok," kata salah satu karyawan.

"Terima kasih atas pujiannya. Tapi sekarang  istriku mempunyai kedudukan yang sama disini denganku jadi kalian harus menuruti perintahnya," kata Ahaan.

"Siap Pak," kata karyawan bersamaan.

Ragini yang tak mau bersandiwara lagi dia pergi mencari ruangan Ahaan.

"Tunggu dulu Ragini," kata Ahaan dan membuat para karyawan bingung.

"Bapak kok manggilnya Ragini bukan Pankti," kata salah satu karyawan yang bingung.

"Itu panggilan sayang saya ke istri saya. Jadi kau jangan ikut campur," kata Ahaan.

"Saya minta maaf Pak," kata salah satu karyawan itu tadi dan menundukan kepalanya.

"Sekarang kalian semua lanjutkan bekerja," tegas Ahaan dan dia lalu mengejar Ragini.

Ragini belum menemukan ruangan Ahaan tapi Ahaan lebih dulu menemukan Ragini.

"Ragini kau ikutlah denganku dan aku akan menunjukkan ruanganku padamu," kata Ahaan lalu menunjukan ruangan nya.

Mereka sampai di ruangan Ahaan dan Ragini kesal karena Ahaan memperkenalkan dia sebagai istrinya.

"Kakak kenapa harus bilang kalau aku ini istri kakak. Pasti mereka akan curiga kalau itu hanya pura-pura," kata Ragini kesal.

"Ragini aku sudah merencanakan ini matang-matang jadi mereka percaya pada ucapakan kita. Aku bilang kalau kamu istriku karena jika sampai ada yang tau kau hamil pasti mereka akan menuduhmu yang tidak-tidak dan aku tidak akan bisa menerima itu. Rahasia ini hanya diantara kita saja Ragini," jelas Ahaan.

"Baiklah Kak," kata Ragini.

Ahaan lalu menjelaskan semuanya pekerjaan yang bisa Ragini lakukan tanpa memaksanya.

Malam harinya, terlihat Laks yang pulang bekerja dan dia melihat Sanskar yang duduk santai dengan memainkan ponselnya. Laks sangat kesal karena sudah dua hari Sanskar tak membantunya di kantor dan dia juga tak bisa fokus bekerja karena terus memikirkan Ragini.

"Kakak santai-santai disini. Tapi dari kemarin aku sibuk bekerja tapi tak satupun yang beres. Entah kenapa aku selalu memikirkan Ragini si penghianat itu," kata Laks marah.

"Kita bukan saudara lagi, jadi kenapa kau meminta bantuanku. Kau ini kan anak kesayangan Ayah, jadi minta Ayah saja yang membantumu," kata Sanskar kesal.

"Itu perusahaan milik keluarga kita jadi kakak juga punya tanggung jawab untuk mengurusnya," tegas Laks.

"Baiklah aku setuju. Tapi setelah kau tau semua kebenaran tentang Ragini yang sama sekali tidak menghianatimu, kebenaran tentang Kavya dan juga Ayah. Jika tidak, aku tidak peduli dengan perusahaan kita mau berangkut atau tidaknya aku tidak peduli karena lebih baik keluarga kita hidup sederhana tapi bahagia. Laks aku mau tegasin sekali lagi padamu kalau di setiap hubungan harus dilandasi dengan kepercayaan. Setelah kau mengetahui semua kebenarannya kau akan menyesal seumur hidupmu Laks," tegas Sanskar lalu meninggalkan Laks.

Kata-kata Sanskar terus terdengar dan membuat Laks mulai khawatir jika semua itu terjadi, pasti dia akan benar-benar menyesal.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang