Diancam

66 2 0
                                    

2 hari kemudian, hari ini adalah pernikahan Ragini dan Laks. Ruhaan datang ke rumah Ragini untuk menghadiri pernikahan Ragini dan Laks. Baru beberapa tamu undangan yang datang.

Disisi lain terlihat Laks dan keluarganya dihadang beberapa perampok saat melewati jalan yang sepi dan mereka menodongkan pistol ke arah mobil Laks dan keluarganya. Lalu para perampok itu langsung menodongkan pistol ke arah mereka semua karena kaca mobil terbuka.

"Serahkan perhiasan dan barang berharga kalian atau aku akan menembak kalian," kata salah satu perampok.

"Aku akan melawan mereka semua," bisik Laks pada Sanskar yang duduk disebelahnya.

"Laks jika kau melawan mereka kita semua yang akan menjadi korban karena mereka itu membawa pistol dan mereka bisa menembak kita semua. Jadi lebih baik kita turuti saja permintaan mereka. Hari ini adalah hari pernikahanmu dengan Ragini jadi jangan membuat kesalahan yang fatal Laks," bisik Sanskar.

"Kakak benar," bisik Laks.

"Cepat serahkan perhiasan dan barang berharga kalian," tegas salah satu perampok yang tak lain adalah ketua dari mereka lalu menembak ke atas sebagai peringatan. Membuat Laks dan keluarganya menuruti apa yang mereka inginkan.

Sedangkan Ruhaan akhirnya memutuskan untuk mencari kamar Ragini dan menemuinya. Tapi Ruhaan sudah menyuruh anak buahnya untuk menjadi pelayan disana. Ruhaan segera menelpon anak buahnya dan memintanya untuk memberitahu dimana kamar Ragini dan anak buahnya langsung memberitahu dimana kamar Ragini. Setelah itu Ruhaan bergegas ke kamar Ragini. Dikamar terlihat Arhaan yang terus menatap Ragini.

"Arhaan berhentilah menatap Ibu seperti itu. Apa ada yang salah dengan Ibu?"kata Ragini.

"Ibu terlihat sangat cantik dan pasti Ayah tak akan berhenti menatap Ibu nanti. Bukan hanya Ayah tapi semua orang akan terpukau dengan kecantikan Ibu," kata Arhaan membuat Ragini tersenyum.

"Kau ini bisa saja Arhaan," kata Ragini lalu dia berdiri kemudian mensejajarkan tingginya sama dengan Arhaan. Ragini lalu memeluk Arhaan dengan erat.

"Ibu sangat menyayangimu Arhaan dan Ibu sangat bangga mempunyai putra seperti dirimu," kata Ragini.

"Aku juga sangat menyayangimu Bu. Aku sangat senang karena hari ini Ibu dan Ayah akan menikah," kata Arhaan.

"Bukan dengan Laks tapi denganku," kata Ruhaan yang baru datang dan membuat Ragini melepaskan pelukannya pada Arhaan lalu berdiri.

"Apa maksudmu Ruhaan?"tanya Ragini bingung.

"Kau harus menikah denganku atau aku akan membunuh semua keluargamu termasuk keluarga Laks,"tegas Ruhaan.

"Kau pasti bercanda kan Ruhaan," kata Ragini yang tak percaya kalau Ruhaan bisa melakukan itu.

"Aku tidak bercanda Ragini dan aku akan menunjukkan buktinya," kata Ruhaan lalu mengambil ponsel dan menelpon anak buahnya kemudian menyalakan pengeras suara.

"Bagaimana apa kalian sudah merampok Laks dan keluarganya dijalan?"tanya Ruhaan.

"Bos mereka sedang menyerahkan barang berharga dan juga perhiasan  mereka karena kami menodongkan pistol ke arah mereka semua sesuai dengan rencana bos. Lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya bos melepaskan mereka atau membunuh mereka?"tanya salah satu anak buah Ruhaan.

"Aku akan memberitahumu langkah selanjutnya nanti. Sekarang kau video mereka semua tanpa mereka ketahui lalu kau kirimkan video itu padaku," kata Ruhaan.

"Baik Bos," kata anak buah Ruhaan. Ruhaan lalu mengakhiri panggilan.

"Aku tidak akan pernah membiarkan Ibuku menikah dengan Paman jahat seperti dirimu," kata Arhaan mendorong Ruhaan tapi usahanya tak berhasil.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang