Bersikap Romantis

111 1 0
                                    

Keesokan harinya, Veer datang ke kantor Laks untuk membicarakan sesuatu padanya. Laks yang melihat Veer datang ke ruangannya dia terlihat marah dan dia segera menghampirinya.

"Kenapa kau datang kemari Veer? Semua rencana yang akan kau lakukan untuk memisahkanku dengan Ragini tak mungkin akan berhasil. Apa kau kira aku akan salah paham padanya jika aku melihatmu bersama dengannya di kamar kemarin? Tidak Veer. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang pernah aku perbuat dulu Veer. Aku akan lebih percaya pada Ragini daripada orang lain," tegas Laks marah dan menarik kerah baju Veer.

"Aku senang mendengarnya Laks. Sebenarnya aku hanya ingin mengetes dirimu saja," kata Veer lalu tersenyum dan membuat Laks bingung.

"Maksudmu?"tanya Laks bingung dan melepaskan kerah baju Veer.

"Sebenarnya aku dan Kavya yang merencanakan rencana itu. Tapi rencananya........," kata Veer terpotong.

"Kau bekerja sama dengan Kavya untuk memisahkanku dengan Ragini,"tegas Laks.

"Laks dengarkan aku dulu. Aku belum selesai bicara padamu. Kau jangan salah paham dulu," kata Veer.

"Baiklah. Cepat lanjutkan perkataanmu Veer. Tapi lebih baik kita duduk saja," kata Laks lalu dia dan Veer duduk di sofa.

"Tapi rencananya berubah karena Kavya mengubah semuanya. Aku yakin dia adalah orang yang mengabarimu tentang aku dan Ragini. Aku bekerja sama dengannya bukan untuk memisahkanmu dengan Ragini. Melainkan aku hanya ingin menguji kesetiaan dan kepercayaan kalian. Bukan hanya itu saja aku bekerja sama dengannya karena agar aku bisa tau semua rencananya dan aku juga ingin memastikan kalau dia tak akan menyakitimu ataupun Ragini,"jelas Veer.

"Maafkan aku Veer karena telah salah paham padamu. Tapi bagaimana jika Kavya sampai tau niatmu yang sebenarnya,"kata Laks.

"Kau tenang saja karena Kavya sangat percaya padaku Laks dan kau tak perlu minta maaf padaku Laks. Aku dan Kavya sudah merencanakan sesuatu dan aku butuh bantuanmu untuk melaksanakannya," kata Veer.

"Tentu saja aku akan membantumu Veer. Sekarang katakan apa yang bisa aku bantu Veer," kata Laks.

Veer lalu memberitahukan rencananya pada Laks dan Laks setuju tanpa mengatakan apapun atau menanyakan kenapa Veer menyuruhnya untuk melakukan itu karena Laks percaya pada Veer.

"Aku akan melakukan sesuai dengan rencanamu," kata Laks.

"Terima kasih Laks karena telah mau membantuku," kata Veer.

"Aku yang harusnya berterima kasih padamu Veer. Aku dan Ragini sangat beruntung bisa mempunyai teman sepertimu," kata Laks.

"Laks aku harus pergi sekarang karena aku masih banyak urusan," kata Veer.

"Baiklah," kata Laks.

Laks lalu melanjutkan pekerjaannya dan tak lama setelah itu Ragini dan Arhaan sampai disana. Karena setelah Ragini menjemput Arhaan, mereka langsung pergi kesana.

"Ayah," panggil Arhaan membuat Laks langsung menoleh ke sumber suara itu. Melihat Ragini dan Arhaan yang datang Laks langsung menghampiri mereka berdua. Laks langsung memeluk Arhaan lalu mencium pipinya kemudian Laks melepaskan pelukannya.

"Ihh Ayah kenapa memelukku dan mencium pipiku. Seharusnya Ayah melakukan itu pada Ibu bukan padaku," kata Arhaan membuat Ragini dan Laks menatap satu sama lain.

"Ayah tunggu apa lagi, sekarang lakukan itu pada Ibu seperti tadi Ayah memelukku dan mencium pipiku,"lanjut Arhaan.

Laks mulai berjalan mendekati Ragini, sedangkan Ragini mulai berjalan mundur. Melihat tingkah laku Ragini dan Laks, Arhaan hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Berhenti Laks jangan mendekat," kata Ragini.

"Kenapa sayang? Sebentar lagi kita akan menikah dan aku hanya ingin menuruti perkataan Arhaan saja," kata Laks lalu tersenyum.

"Apa kau tidak malu melakukan itu didepan Arhaan?"tanya Ragini.

"Aku tidak malu karena dia akan anak kita dan dia juga yang menginginkannya," kata Laks.

"Benarkah sayang. Baiklah sekarang lakukan itu sekarang," kata Ragini yang kini berjalan maju dan Laks berjalan mundur. Laks berhenti berjalan kemudian langsung memeluk Ragini dan Ragini terkejut karena dia mengira kalau Laks tak akan melakukan itu di depan Arhaan.

"Laks tolong lepaskan aku. Apa kau tidak malu Arhaan melihat kau memelukku?" kata Ragini dengan berusaha melepaskan pelukan Laks tapi tidak bisa. Sedangkan Laks hanya tersenyum melihat tingkah Ragini yang tiba-tiba berubah.

"Ayah cepat cium Ibu tunggu apa lagi," kata Arhaan.

"Laks kita ini belum menikah. Jadi kau jangan melakukan itu apalagi di depan Arhaan," kata Ragini.

"Sayang hanya satu ciuman saja," kata Laks.

"Tidak Laks,"tegas Ragini.

Sanskar yang melihat itu sangat terkejut dan dia langsung memalingkan pandangannya. Laks yang melihat Sanskar datang langsung melepaskan pelukannya.

"Kenapa kau melepaskan pelukanmu Laks? Bukankah kau tadi ingin menciumku," kata Ragini.

"Apa kalian tidak punya tempat lain untuk romantis sampai-sampai kantor di jadikan tempat untuk bermesraan apa lagi di depan Arhaan," kata Sanskar membalikkan badannya setelah tau kalau Ragini dan Laks sudah tak berpelukan lagi. Ragini yang mendengar suara itu langsung menoleh ke sumber suara itu.

"Kalian ini belum menikah tapi kalian malah bermesraan di kantor. Cepat katakan padaku siapa yang memulai ini," lanjut Sanskar.

Ragini dan Laks hanya saling menunjuk satu sama lain. Sanskar tambah bingung dengan sikap mereka.

"Paman sebenarnya Ayah yang salah. Jika Ayah tak memelukku dan menciumku aku tak akan menyuruh Ayah untuk melakukan itu," kata Arhaan.

"Arhaan jika kau tak menyuruh Ayah melakukan itu Ayah tak akan melakukannya," kata Laks.

"Laks jangan salahkan Arhaan karena kau kan bisa menolaknya tapi kau mau dan itu artinya kau juga menginginkannya. Itu artinya kau yang salah," kata Ragini.

"Baiklah. Aku mengakui kalau aku yang salah. Apa kalian sudah puas" kata Laks agak kesal.

"Laks lebih baik sekarang kau pergi dan habiskan waktu bersama Ragini dan Arhaan," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Laks.

Ragini, Laks dan Arhaan pergi dari sana dan mereka menghabiskan waktu bersama. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Apalagi Arhaan selalu menyuruh Laks agar bersikap romantis pada Ragini walaupun Ragini merasa kurang nyaman karena mereka belum menikah kembali.



ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang