Tunangan

170 4 0
                                    

Malam harinya, para tamu sudah datang. Laks juga datang kesana dengan seluruh keluarga nya.

"Laks kenapa kau datang kemari bersama dengan keluarga mu," kata Priyank yang takut Laks akan menggagalkan pertunangan adiknya.

"Kakak, Ragini yang telah mengundangku dan aku harus datang kan bersama dengan keluarga ku," kata Laks.

"Kenapa Ragini mengundang Laks?" batin Priyank.

"Jika kau bingung kenapa Ragini mengundangku. Lebih baik kau tanyakan saja padanya secara langsung," kata Laks.

Priyank lalu pergi dan bertanya kepada Ragini kenapa dia mengundang Laks. Laks tersenyum saat melihat Priyank pergi dari sana. Sedangkan semua keluarga Laks bingung karena sikap Laks yang terlihat bahagia bukannya sedih.

"Laks apa kau baik-baik saja," kata Sanskar menaruh tangannya di kening Laks untuk memastikan kalau Laks baik-baik saja.

"Kakak  aku ini baik-baik saja dan aku ini masih waras. Jadi kau tak perlu berpikir yang negatif-negatif tentang diriku," kata Laks menghempaskan tangan Sanskar.

"Jika kau baik-baik saja. Tapi kenapa kau terlihat bahagia bukannya sedih," kata Sanskar.

"Kalian tak perlu tau soal itu. Lebih baik kita tak usah membicarakan hal yang tak penting ini," kata Laks.

Priyank sampai di kamar Ragini dan melihat Ragini yang sudah siap.Ragini duduk di depan cermin dan menatap dirinya sendiri. Ragini sama sekali tak bahagia dengan pertunangan ini, tapi dia tetap pura-pura bahagia.

"Ragini kenapa kau mengundang Laks?" tanya Priyank.

"Apakah aku salah jika mengundangnya?" kata Ragini lalu berdiri di depan Priyank.

"Ragini aku tanya sama kamu, tapi kamu malah balik nanya," kata Priyank.

"Kakak aku hanya ingin dia tau kalau aku sudah tak mungkin menjadi miliknya lagi. Aku tak mau jika dia mengusik hidupku lagi," kata Ragini.

"Ragini apa kau masih mencintai Laks?" tanya Priyank.

"Aku sudah tak mencintainya lagi dan sekarang aku membencinya," kata Ragini tapi Priyank merasa kalau Ragini sebenarnya masih mencintai Laks.

"Baiklah. Lalu apakah kau tak akan memberitahu kebenaran tentang Arhaan padanya kalau Laks adalah ayahnya," kata Priyank.

"Aku tak akan memberitahu itu pada Laks. Hanya keluarga kita, Veer, kau dan aku yang akan tau soal ini," kata Ragini.

Seseorang berdiri di depan pintu dan mendengar kan percakapan mereka tadi. Dia tak lain adalah Arhaan dan dia akhirnya mengetahui kalau Laks adalah Ayahnya.

"Ibu apa yang kau katakan itu benar kalau ayahku adalah Paman Laks dan bukan Ayah Ahaan?" tanya Arhaan.

Ragini dan Priyank terkejut ketika mendengar suara itu dan mereka lalu melihat ke arah sumber suara itu.

"Ibu bisa jelaskan semuanya padamu Arhaan. Tapi kau jangan marah pada ibu dan benar kalau ayahmu adalah Laks. Tapi ibu mohon kau jangan marah pada ibu Arhaan," kata Ragini takut kalau Arhaan akan marah padanya dan membencinya.

Arhaan kemudian berlari  dan langsung memeluk Ragini. Ragini dan Priyank bingung dengan sikap Arhaan.

"Ibu aku tak mungkin marah padamu dan aku sudah tau kenapa ibu meninggalkan Paman Laks. Aku tak akan mengakui dia sebagai Ayah karena dia telah berani- beraninya menyakiti ibu. Ayahku adalah Ayah Ahaan seorang dan tak ada yang bisa mengubahnya," kata Arhaan.

"Bagaimana kau bisa tau alasan ibu meninggalkan Laks?" tanya Ragini bingung lalu melepaskan pelukan Arhaan.

"Ibu sebenarnya kemarin Paman Veer memberitahuku tentang itu. Jadi ibu jangan khawatir, aku akan tetap mencintai ibu seperti dulu dan aku tak akan membiarkan siapapun menyakitimu. Aku hanya akan membenci Paman Laks," kata Arhaan.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang