Malam harinya, Semua orang di keluarga Maheswari sudah makan lalu mereka kembali ke kamar masing-masing. Tapi Laks tidak, dia pergi ke kamar Pooja.
"Kenapa Paman mengikutiku dari tadi?" tanya Pooja saat melihat Laks masuk ke kamarnya dan dia juga tau kalau Laks mengikutinya.
"Paman ingin membicarakan tentang sesuatu padamu," kata Laks.
"Baiklah," kata Pooja.
Laks dan Pooja duduk di sofa. Laks mulai menanyakan sesuatu tentang Arhaan dan juga ibunya Arhaan yaitu Ragini.
"Apa kau tau sesuatu tentang Arhaan?" tanya Laks.
"Maksud Paman Arhaan teman sekolahku," kata Pooja.
"Iya. Cepat kau ceritakan tentang dia," kata Laks.
"Arhaan adalah orang yang bisa berteman dengan siapapun dengan sangat mudah. Dia sangat baik dan dia juga pintar. Dia juga teman terbaikku dan kami duduk di meja yang sama," kata Pooja.
"Lalu apakah dia pernah menceritakan sesuatu tentang orang tuanya pada mu," kata Laks.
"Dia itu tak pernah membicarakan tentang orang tuanya. Tapi yang aku tau kalau dia sudah tak mempunyai Ayah. Sedangkan ibunya sibuk bekerja," kata Pooja.
"Apa kau pernah melihat ibunya Arhaan?" tanya Laks.
"Tidak pernah Paman karena supir yang selalu menjemputnya. Kalau saat mengambil raport juga bukan ibunya, karena Arhaan bilang kalau itu teman ibunya dan dia seorang pria," kata Pooja.
"Berarti kemarin baru pertama kali Ragini menjemput Arhaan dan dia juga baru pertama kali ke sekolah itu,"batin Laks.
" Tapi kenapa Paman menanyakan tentang Arhaan dan orang tuanya," kata Pooja bingung.
"Karena Paman mencintai ibunya Arhaan. Jadi apakah kau mau membantu Paman," kata Laks.
"Tentu saja Paman. Paman tinggal bilang apa yang harus aku lakukan,"kata Pooja.
Laks lalu memberitahukan sebuah rencana pada Pooja. Laks yakin rencananya akan berhasil.
Keesokan harinya
Pulang sekolah terlihat Arhaan dan Pooja sedang menunggu orang yang akan menjemput mereka pulang.
"Arhaan aku ingin main bersamamu dirumahku apa kau mau," ajak Pooja.
"Sebenarnya aku mau, tapi aku belum bilang pada ibu. Aku takut ibu akan mencariku," tolak Arhaan.
"Hai Pooja, ayo kita pulang sekarang," kata Laks yang baru datang.
"Paman aku boleh kan mengajak temanku bermain dirumah," kata Pooja.
"Tentu saja Pooja," kata Laks.
"Tapi aku takut ibu akan mencariku," kata Arhaan.
"Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Paman akan memberikan alamat rumah Paman pada Satpam lalu dia akan memberitahu ibumu atau supir yang akan menjemput mu," kata Laks.
"Baiklah Paman. Aku akan pergi ke rumahmu Pooja," kata Arhaan senang.
Laks lalu menghampiri Satpam dan memberikan alamat rumah nya. Agar jika ada yang mencari Arhaan bisa datang ke rumahnya. Setelah itu Laks, Pooja dan Arhaan pergi dari sana. Tak beberapa lama supir yang menjemput Arhaan sudah sampai di sekolah tapi Arhaan sudah tidak ada disana. Supir lalu menanyakannya pada Satpam dan Satpam memberikan alamat yang Laks berikan padanya.
Ragini mendapatkan telepon dari supir yang menjemput Arhaan dan dia langsung mengangkatnya.
"Ada apa kau menelponku?" tanya Ragini.
"Nyonya, Arhaan pergi ke rumah temannya dan orang tua temannya itu memberikan alamatnya. Saya harus pergi ke sana atau bagaimana Nyonya," kata Supir bingung.
"Biar aku saja yang kesana dan kau kembali saja ke rumah. Berikan alamat rumah temannya itu padaku," kata Ragini.
Supir lalu memberikan alamat nya dan Ragini mencatat alamat itu. Ragini lalu mengakhiri panggilan.
"Ada apa Ragini?" tanya Veer yang dari tadi memperhatikan Ragini yang terlihat khawatir.
"Aku harus pergi sekarang. Aku harus menjemput Arhaan di rumah temannya. Aku takut jika ada seseorang yang ingin berniat jahat padanya," kata Ragini khawatir.
"Tenang saja Ragini. Aku yakin dia akan baik-baik saja jika di rumah temannya. Lagi pula dia sangat kesepian jika dirumah sendirian," kata Veer membuat Ragini sedikit lega.
"Kau benar. Tapi aku harus tetap menjemput nya sekarang," kata Ragini.
"Aku akan ikut denganmu Ragini," kata Veer.
"Tapi Veer kita kan masih banyak pekerjaan. Jadi biar aku saja yang pergi," kata Ragini.
"Baiklah Ragini," kata Veer.
Ragini lalu pergi ke alamat itu yang tak lain adalah rumah keluarga Maheswari yang penuh kenangan bahagia, sedih dan kecewa. Akhirnya Ragini sampai disana, tapi Ragini tak memperhatikan rumah itu. Dia hanya ingin segera bertemu dengan Arhaan dan membawanya pulang. Ragini membunyikan bel dan sedangkan semua orang dirumah itu memang sedang menunggu kedatangannya karena Laks sudah menceritakan semuanya.
"Itu pasti Ragini," kata Laks lalu pergi membukakan pintu.
Ragini sangat terkejut ketika melihat Laks yang membukakan pintu. Tapi dia tak mungkin pergi karena Arhaan masih ada di dalam.
"Ragini ada apa kau datang kemari, maksudku Pankti?" tanya Laks pura-pura tidak tau.
"Aku ingin menjemput anakku. Apa Arhaan ada disini?" tanya Ragini.
"Iya dia ada disini dia sedang bermain dengan Pooja. Pooja adalah anak Swara dan Sanskar. Tapi kenapa aku menjelaskan itu ya. Ayo silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri," kata Laks.
"Aku tidak mau masuk. Tolong panggilkan Arhaan saja," tolak Ragini.
"Arhaan dan Pooja sedang bermain di kamar Pooja. Biarkan mereka menghabiskan waktu yang lebih lama untuk bermain bersama," kata Laks.
"Kalau begitu aku akan pergi sekarang dan nanti aku akan menyuruh supir untuk menjemputnya nanti sore," kata Ragini.
"Tidak bisa. Maksudku... Kau kan sudah datang kemari jadi kau harus masuk ke dalam walaupun sebentar," paksa Laks.
"Baiklah," kata Ragini terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]
FanfictionIni cerita tentang Ragini yang memiliki suami bernama Laks. Laks adalah orang yang selalu menuruti apapun yang dikatakan ayahnya. Pada suatu hari Laks disuruh ayahnya untuk menikahi Kavya. Pada awalnya Laks menolaknya, tapi saat ayahnya membujuk Lak...