Rencana Baru

100 4 0
                                    

Di sebuah restoran terlihat Veer yang sedang menunggu Kavya. Tak lama setelah itu akhirnya Kavya datang juga. Kavya langsung duduk di depan Veer.

"Bagaimana rencanaku tadi?" tanya Kavya.

"Kau mengubah semua rencana yang kau katakan padaku kemarin. Tapi semuanya sia-sia Kavya, Laks sama sekali tak terpengaruh karena dia sangat percaya pada Ragini," kata Veer.

"Tenang saja Veer, aku masih banyak rencana untuk memisahkan mereka berdua," kata Kavya.

"Tapi kabar buruknya mereka akan menikah 10 hari lagi," kata Veer.

Kavya hanya tersenyum lalu dia memikirkan rencana yang tepat untuk memisahkan Ragini dan Laks. Veer juga ikut berpikir tentang rencana yang akan mereka lakukan.

"Kavya bagaimana kalau kita menjebak Laks dengan membuatnya tidur dengan wanita lain," kata Veer.

"Aku memang sedang memikirkan itu tapi bagaimana caranya?" tanya Kavya.

"Serahkan semuanya padaku, tapi kita harus mencari wanita yang bersedia melakukan itu," kata Veer.

"Veer aku bersedia melakukan nya," kata Kavya.

"Baiklah tapi aku butuh beberapa hari untuk menjalankan rencana itu agar Laks percaya padaku," kata Veer.

"Tidak papa Veer yang terpenting sebelum pernikahan Ragini dan Laks.

" Oke. Aku pergi dulu karena aku masih banyak urusan," kata Veer lalu pergi.

"Veer kau telah memecahkan masalahku. Kini aku mengubah rencana awalku. Seharusnya jika aku hanya ingin menjebaknya Laks, aku harus mencari wanita lain karena Ragini pasti akan lebih percaya pada Laks daripadaku. Aku setuju dengan rencanamu karena aku bukan ingin menjebaknya melainkan menghabisi Laks. Karena tak ada siapapun yang dapat memilikimu. Setelah itu aku akan bunuh diri, jadi kita akan mati bersama-sama Laks," batin Kavya menatap kepergian Veer dengan tersenyum licik.

Disisi lain terlihat Ragini dan Laks yang sedang menjemput Arhaan di sekolah. Arhaan sangat senang melihat mereka berdua menjemputnya. Arhaan segera menghampiri mereka berdua.

"Ibu Ayah kalian menjemputku bersama hari ini. Apa ada yang spesial hari ini karena kalian juga terlihat sangat bahagia," kata Arhaan.

"Kau benar sekali Arhaan. Ibu dan Ayah punya kabar gembira untukmu," kata Ragini.

"Kabar gembira apa?" tanya Arhaan penasaran.

"Ibu dan Ayah akan menikah 10 hari lagi," kata Laks.

"Wahh itu kabar yang sangat bagus. Akhirnya aku akan melihat Ibu dan Ayah menikah lagi," kata Arhaan bahagia.

"Kita akan merayakan kabar bahagia ini dengan makan siang bersama. Arhaan kau setuju kan," kata Laks.

"Iya Ayah," kata Arhaan.

Mereka lalu masuk ke dalam mobil dan mereka menuju ke sebuah restoran. Akhirnya mereka sampai direstoran. Mereka masuk ke dalam lalu mencari meja yang kosong kemudian mereka duduk disana setelah menemukannya. Pelayan restoran itu menghampiri mereka lalu mencatat pesanan itu, setelah itu dia pergi.

"Laks aku boleh meminta sesuatu darimu," kata Ragini.

"Tentu saja sayang," kata Laks.

"Setelah kita menikah aku ingin kita tinggal di rumahku karena Ahaan telah memberikan rumah itu padaku. Dia juga menyuruhku untuk menjaga rumah itu," kata Ragini.

"Jika itu yang kau inginkan aku setuju Ragini. Tapi setelah kita menikah nanti sebelum kita ke rumahmu, kita akan ke rumahku lebih dahulu untuk beberapa hari. Aku akan meminta izin pada Ayah dan aku rasa Ayah pasti mengizinkannya," kata Laks.

"Baiklah Laks," kata Ragini.

"Arhaan kau tak keberatankan jika kita akan tinggal di rumah Ibu," kata Laks.

"Aku sama sekali tidak keberatan Ayah," kata Arhaan.

Pelayan membawakan makanan mereka dan menaruhnya dimeja. Setelah itu pelayan itu pergi dari sana.

"Ibu," panggil Arhaan.

"Iya Arhaan," kata Ragini.

"Tolong Ibu suapi Ayah," kata Arhaan.

"Tidak perlu Arhaan, Ayah bisa makan sendiri. Lagi pula pasti Ibu tak akan mau menyuapi Ayah," kata Laks.

"Ibu apa yang dikatakan Ayah benar?" tanya Arhaan.

"Arhaan bukan begitu tapi......." kata Ragini terpotong.

"Aku ingin Ibu menyuapi Ayah, jika tidak aku akan marah pada Ibu," ancam Arhaan.

"Baiklah, Ibu akan menyuapi Ayah," kata Ragini lalu menyuapi Laks dan Laks terlihat bahagia karena Ragini mau menyuapinya setelah sekian lama tak menyuapinya. Itu semua karena Ragini pasti menuruti perintah Arhaan.

"Ibu sudah menyuapi Ayah. Jadi sekarang kita bisa makan-makanan masing-masing Arhaan," kata Ragini.

"Belum Bu. Sekarang giliran Ayah yang akan menyuapi Ibu," kata Arhaan.

Laks lalu menyuapi Ragini. Arhaan kembali menyuruh mereka untuk menyuapi satu sama lain sampai makanan mereka habis.

"Arhaan sudah selesaikan, sekarang kau makanlah," kata Ragini.

"Ibu hari ini aku ingin makan masakan Ibu saja karena rasanya lebih enak daripada makanan ini," kata Arhaan lalu tersenyum.

"Oh jadi kau hanya ingin melihat Ayah dan Ibu makan saling menyuapi," kata Laks.

"Ayah benar sekali," kata Arhaan.

"Yaudah kita pulang sekarang. Ibu akan memasak untukmu Arhaan dirumah," kata Ragini.

Mereka lalu pulang ke rumah. Akhirnya mereka sampai di rumah dan mereka masuk ke dalam rumah.

"Arhaan kau ganti baju dan Ibu akan memasak untukmu. Setelah selesai memasak Ibu akan membawakannya ke kamarmu," kata Ragini dan Arhaan kemudian pergi.

Ragini pergi ke dapur dan Laks mengikutinya. Ragini mulai menyiapkan bahan- bahan. Laks memeluknya dari belakang dengan segera Ragini melepaskan lalu membalikkan badannya dan kini Ragini menghadap Laks.

"Laks apa yang kau lakukan?" tanya Ragini.

"Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu Ragini. Kau itu selalu tidak suka jika aku bersikap romantis padamu," kata Laks.

"Laks kita itu belum menikah, jadi kau harus bersikap sewajarnya saja," kata Ragini.

"Ragini bukankah dulu aku selalu bersikap romantis walaupun kita masih sebagai sepasang kekasih dan kau juga bersikap romantis," kata Laks lalu memeluk Ragini tapi Ragini menahan dengan kedua tangannya dengan meletakkan tangannya tepat di dada Laks.

"Laks lepaskan, bagaimana jika Ibu, Ayah atau Arhaan melihat," kata Ragini.

"Kau tenang saja, tak akan ada yang melihat sayang," kata Laks.

Laks akan mencium pipi Ragini. Tapi Janki datang ke dapur. Laks yang melihat itu segera mengurungkan niatnya untuk mencium Ragini dan dia juga melepaskan pelukannya.

"Kenapa baru lepasin pelukanmu sekarang? Aku harus segera memasak untuk Arhaan kan," kata Ragini.

"Sepertinya kedatanganku menggangu kalian berdua," kata Janki membuat Ragini langsung membalikkan badannya dan dia melihat Janki.

"Ibu kau........," kata Ragini terpotong.

"Sudah lanjutkan saja apa yang ingin kalian lakukan. Ibu akan pergi," kata Janki lalu pergi.

Ragini lalu menoleh ke arah Laks dan Laks hanya senyum-senyum sendiri. Laks merasa lega karena Janki belum melihat saat dia memeluk Ragini dan akan menciumnya.

"Oh jadi karena itu kau melepaskan pelukanmu," kata Ragini.

"Iya, sudahlah jangan bahas itu lagi. Sekarang kau masak saja dan aku akan membantumu," kata Laks.

"Baiklah," kata Ragini.

Ragini memasak dan Laks membantunya. Akhirnya mereka selesai memasak. Laks yang membawa makanan dan diikuti Ragini di belakangnya. Mereka sudah sampai di kamar Arhaan. Arhaan lalu memakan masakan Ragini dan Laks. Sedangkan Laks dan Ragini duduk diranjang dan mereka menatap satu sama lain.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang