Malam harinya
Laks sampai tertidur di ruang meeting dan Laks masih memegang dokumen itu. Sedangkan Sanskar mencari Laks ada dimana.
"Apa kalian tau dimana Laks?" tanya Sanskar pada karyawan.
"Pak Laks masih ada diruang meeting Pak," kata salah satu karyawan.
Sanskar langsung bergegas ke ruang meeting. Sanskar masuk ke ruang dan melihat Laks yang tidur. Sanskar lalu membangunkan Laks dengan menepuk pundaknya.
"Laks bangun ini sudah malam," kata Sanskar.
Laks pun terbangun dan dia melihat kakaknya berdiri disampingnya.
"Ngapain kakak kesini," kata Laks berdiri.
"Laks kenapa matamu merah? Apa kau habis menangis?" tanya Sanskar.
"Enggak kok Kak. Mungkin mataku merah karena aku kan habis bangun tidur," kata Laks berbohong.
"Yaudah. Terus dokumen apa yang kamu pegang itu," kata Sanskar.
"Bukan apa-apa kok Kak, ini cuma dokumen kontrak," kata Laks berbohong.
"Baiklah. Ayo kita pulang sekarang," ajak Sanskar.
"Iya Kak," kata Laks.
Mereka kemudian pulang ke rumah. Mereka sampai dirumah dan langsung masuk ke dalam. Disana semua orang sudah menunggu mereka di ruang makan.
"Kenapa kalian pulang terlambat?"tanya Durga.
" Enggak papa kok Ayah. Tadi cuma ada banyak pekerjaan jadi kita pulang terlambat," kata Sanskar berbohong lalu dia duduk.
"Aku tidak nafsu makan. Jadi aku pergi ke kamar aja," kata Laks lalu langsung pergi ke kamarnya.
"Ayah aku akan makan dikamar aja dan aku juga akan membawakan makanan untuk Laks," kata Ragini.
"Baiklah," kata Durga.
Ragini mengambil makanan dan juga dua gelas air putih lalu menaruhnya di nampan. Ragini lalu pergi ke kamarnya.
"Sebenarnya apa yang ayah bicarakan dengan Ragini dan kenapa sikap Laks juga berubah dari tadi pagi?" tanya Sanskar.
"Kau tidak perlu ikut campur," bentak Durga.
"Sudahlah Sanskar. Kau turuti saja kata ayahmu. Sekarang kita makan aja," kata Annapurna.
"Baiklah Bu," kata Sanskar.
"Dari pada kau bertanya pada ayahmu. Lebih baik kau selidiki aja Sanskar,"bisik Swara.
"Kau benar," bisik Sanskar.
Mereka kemudian makan, sedangkan Ragini sudah sampai kamar. Ragini melihat Laks yang sedang tidur. Sebenarnya Laks pura-pura tidur saat Laks mendengar langkah kaki dan ada yang akan membuka pintu.
"Sayang ini aku bawakan makanan untukmu," kata Ragini lalu menaruh makanan di meja.
Ragini lalu duduk disebelah Laks dan mengelus rambut Laks.
"Laks aku tau sedang ada masalah. Tapi seharusnya kau ceritakan masalahmu itu padaku," kata Ragini.
"Ragini kenapa sikapmu padaku seperti biasanya. Padahal kau sudah tau kalau aku akan menikah lagi,"batin Laks.
"Laks aku tau kalau kau sedang pura-pura tidur. Ayolah kau sekarang bangun dan makanlah. Aku tau kalau kamu pasti lapar," kata Ragini.
"Baiklah. Jika kamu tidak mau makan, aku juga tidak akan makan," lanjut Ragini.
Saat mendengar perkataan Ragini, Laks langsung bangun. Karena dia tidak mau Ragini sakit.
"Aku sudah bangun. Sekarang kau puas," kata Laks.
"Aku belum puas sayang. Sekarang kau makan," kata Ragini.
"Enggak mau. Kau yang makan saja," kata Laks.
"Aku enggak mau makan sebelum kamu makan," tegas Ragini.
"Kamu memang keras kepala," kata Laks.
"Kamu yang keras kepala bukan aku," kata Ragini.
"Kamu," kata Laks.
"Kamu," kata Ragini.
"Baiklah. Aku yang ngalah deh," kata Laks.
"Gitu dong," kata Ragini.
Ragini mengambil makanan lalu menyuapi Laks.
"Udahkan," kata Laks.
"Kan baru satu suapan," kata Ragini lalu menyuapi Laks lagi.
"Tapi sekarang kau juga makan," kata Laks menyuapi Ragini.
Mereka saling menyuapi dan membuat Laks melupakan masalahnya. Mereka selesai makan dan Ragini membereskan semua itu.
"Aku akan pergi ke dapur," kata Ragini.
"Aku boleh menemanimu kan," kata Laks.
"Tentu saja Laks," kata Ragini lalu mengambil nampan.
"Biar aku aja yang bawa," kata Laks mengambil nampan dari Ragini.
"Baiklah," kata Ragini.
Mereka berdua kemudian pergi ke dapur. Mereka sampai di dapur lalu Laks menaruh nampan itu.
"Aku akan mencuci ini semua," kata Ragini.
"Tapi ini kan bukan tugas kamu sayang. Ini kan tugas para pelayan," kata Laks.
Tiba-tiba seorang pelayan datang untuk mencuci piring dan gelas yang kotor.
"Maaf tuan nyonya saya belum mencuci piring dan gelas karena tadi saya istirahat sebentar," kata pelayan.
"Kau istirahat saja. Aku yang akan mencuci semua ini," kata Ragini.
"Tapi ini kan sudah menjadi tugas saya nyonya," kata pelayan.
"Ini perintah, jadi kau harus menaatinya," kata Ragini.
"Baik nyonya. Saya permisi," kata pelayan lalu pergi.
Ragini lalu mulai mencuci semua itu.
"Kau ini memang aneh Ragini. Kenapa kau menyuruh pelayan itu istirahat dan kau yang mengerjakan semua ini," kata Laks heran.
"Laks apa kau tidak kasian dengan pelayan itu. Dia itu bekerja seharian dan dia itu hanya istirahat beberapa jam saja. Aku sudah terbiasa melakukan ini di rumah. Karena ibuku selalu mengajari aku tentang semua pekerjaan di rumah," kata Ragini.
"Kau memang istri idaman semua pria," kata Laks kagum.
"Sudah jangan muji kayak gitu," kata Ragini.
"Baiklah. Tapi sekarang apa yang bisa aku bantu," kata Laks.
"Kau tidak perlu membantuku. Aku bisa sendiri," kata Ragini.
"Tidak sayang, aku akan membantumu," kata Laks.
"Emangnya kau bisa mencuci piring," kata Ragini.
"Tidak. Karena aku belum pernah melakukan semua itu," kata Laks.
"Baiklah, sekarang kau lihat bagaimana cara aku mencuci," kata Ragini.
Laks melihat bagaimana Ragini mencuci piring dengan baik.
"Sekarang kau harus mencobanya," kata Ragini.
"Baiklah," kata Laks.
Laks mencuci piring dan Ragini melihat bagaimana Laks mencuci piring.
"Kau memang murid yang pintar," kata Ragini.
"Terima kasih ibu guru," kata Laks.
Mereka berdua mencuci semua itu. Setelah selesai mereka kembali ke kamar lalu tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]
FanfictionIni cerita tentang Ragini yang memiliki suami bernama Laks. Laks adalah orang yang selalu menuruti apapun yang dikatakan ayahnya. Pada suatu hari Laks disuruh ayahnya untuk menikahi Kavya. Pada awalnya Laks menolaknya, tapi saat ayahnya membujuk Lak...