Sedih

152 2 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Kavya masuk ke dalam sebuah kamar hotel. Kavya melihat seseorang yang berdiri membelakanginya dan dari belakang itu seperti Laks. Kavya hanya tersenyum bahagia karena Veer terlalu bodoh telah percaya padanya.

"Laks aku akan mengakhiri hidupmu hari ini dan itu artinya tak akan ada yang bisa mendapatkanmu,"batin Kavya lalu mengambil pistol yang tadi dia sembunyikan dibalik sarinya.

DORR  DORR  DORR

Kavya menembak pria itu tiga kali dan peluru itu tepat mengenai badan pria itu. Membuat pria itu meninggal di tempat itu juga. Kavya tertawa seperti orang yang tidak waras.

"Akhirnya aku berhasil membunuhnya dan tak ada seorang pun yang bisa memilikinya," kata Kavya bahagia.

Tiba-tiba seseorang masuk dengan beberapa polisi dan Inspektur. Membuat Kavya menoleh ke belakangnya. Kavya sangat terkejut ketika melihat Laks. Para polisi segera menangkap Kavya dan memborgolnya. Kavya masih tak percaya kalau yang dia tembak bukanlah Laks melainkan orang lain. Laks langsung menghampiri pria yang tergeletak itu dan membalikkan badannya. Laks dan Kavya sangat terkejut ketika tau kalau itu Veer.

"Veer bangunlah, bagaimana kau bisa berkorban sebesar ini?"teriak Laks.

"Veer telah menghianatiku," kata Kavya kesal.

Inspektur lalu memeriksa keadaan Veer dan dia menggelengkan kepalanya.

"Tuan Laks dia sudah tiada," kata Inspektur.

"Tidak mungkin. Veer bangunlah," kata Laks.

Disisi lain Ragini masih bingung kenapa Veer memberikan sebuah surat padanya sebelum tadi dia pergi. Firasat Ragini juga mengatakan kalau telah terjadi sesuatu pada Veer. Ragini lalu membaca surat yang Veer berikan padanya tadi.

"Ragini maafkan aku. Mungkin ini adalah surat terakhir dariku untukmu. Aku sangat mencintaimu dan aku sadar kalau aku tak bisa memilikimu. Aku akan melakukan apapun demi bisa membuatmu agar selalu bahagia termasuk mengorbankan nyawaku sendiri. Semoga kau bisa selalu bahagia bersama dengan Laks. Dari orang yang mencintaimu Veer," kata Ragini membaca surat dari Veer.

"Surat macam apa ini? Kenapa Veer seolah-olah akan pergi dengan menulis surat ini?"kata Ragini bingung.

Ponsel Ragini berbunyi dan Ragini langsung mengangkatnya. Ternyata Laks yang menelpon dan mengatakan apa yang sudah terjadi pada Ragini. Surat yang Ragini pegang terjatuh dan dia masih tak percaya kalau Veer sudah tiada. Air mata Ragini menetes dengan sendirinya. Ragini sangat merasa kehilangan Veer karena dia sudah menganggapnya sebagai Kakaknya sendiri.

Keluarga Gadodia dan Keluarga Maheswari melaksanakan ritual terakhir untuk Veer. Ritual pun selesai dan mereka pulang ke rumah. Ragini dan Laks kini berada di kamar Ragini. Laks berusaha menenangkan Ragini dengan memeluknya.

"Laks aku merasa sangat kehilangan Veer. Dia sudah ku anggap seperti Kakakku sendiri. Bagaimana dia bisa pergi secepat ini?"kata Ragini.

"Ragini ini sudah takdir dan kita tak bisa mengubahnya. Dia telah menyelamatkan diriku dengan mengorbankan nyawanya sendiri. Aku sangat berterima kasih padanya. Ragini jika kau terus seperti dia Veer tidak akan tenang. Kau harus bisa kuat dan kita juga akan menikah 3 hari lagi. Dia melakukan ini hanya agar kita bisa bersatu. Kini tak ada lagi penghalang diantara kita karena Kavya sudah masuk penjara. Ragini sudah jangan menangis lagi," kata Laks lalu melepaskan pelukannya kemudian menghapus air mata Ragini.

"Ayah benar Bu. Kita harus mengikhlaskan kepergian Paman Veer," kata Arhaan.

"Baiklah Ibu akan berusaha mengikhlaskannya," kata Ragini.

Keesokan harinya, Ragini merasa tak bersemangat untuk melakukan apapun. Arhaan datang ke kamar Ragini untuk memeriksa keadaannya.

"Ibu kenapa Ibu tidak makan bersama kami tadi?" tanya Arhaan.

"Ibu sedang tidak ingin makan. Sekarang kau berangkat ke sekolah nanti kau bisa terlambat dan kenapa kau juga belum pakai seragam sekolah," kata Ragini.

"Ibu aku tidak ingin berangkat ke sekolah hari ini dan aku ingin menjaga Ibu saja disini. Biasanya Ibu atau Paman Veer yang mengantarku ke sekolah tapi Paman sudah pergi. Aku juga masih sedih karena itu Bu," kata Arhaan.

"Baiklah Ibu tak akan memaksamu untuk berangkat ke sekolah," kata Ragini.

"Terima kasih Bu," kata Arhaan memeluk Ragini.

Laks datang ke kamar Ragini dengan membawa makanan untuk Ragini. Laks datang kesana karena dia khawatir dengan Ragini.

"Ragini aku bawakan makanan untukmu," kata Laks yang baru datang.

Ragini langsung melepaskan pelukan Arhaan. Laks kemudian duduk disamping Ragini.

"Ragini kau pasti belum makan kan. Sekarang makanlah," kata Laks menyuapi Ragini tapi Ragini tak mau membuka mulutnya.

"Laks aku sedang tidak ingin makan," tolak Ragini.

"Ibu aku mohon makanlah," kata Arhaan.

"Baiklah," kata Ragini terpaksa karena Arhaan memintanya.

Laks menyuapi Ragini makanan dan Arhaan senang melihat itu.

"Sudah Laks aku sudah kenyang," kata Ragini.

"Ragini kau baru makan beberapa suapan kau bilang kau sudah kenyang. Kau harus menghabiskan makanan yang sudah aku bawa,"paksa Laks.

"Laks mengertilah," tegas Ragini.

"Baiklah aku tak akan memaksamu," kata Laks lalu meletakkan makanan itu di meja.

"Ibu aku akan pergi ke kamarku," kata Arhaan lalu pergi karena dia ingin membiarkan Ragini dan Laks berdua saja.

"Ragini sampai kapan kau akan terus seperti ini? Aku tau kau masih sedih karena kehilangan Veer. Tapi Veer telah berkorban untuk kebahagiaan kita dan agar kita bersatu. Jika Veer masih hidup dia pasti tidak suka melihatmu seperti ini. Kau harus bisa mengikhlaskannya agar dia bisa tenang ," kata Laks.

Ragini melihat ke arah Laks lalu memeluknya dan Laks membalas pelukan Ragini.

"Apa yang dikatakan Laks memang benar kalau aku harus bisa mengikhlaskan Veer? Karena dia menginginkan diriku untuk bahagia dengan Laks. Dia juga telah berkorban demi kebahagiaanku. Aku sangat beruntung telah mengenalmu selama ini Veer. Kau dan Ahaan adalah orang yang sangat berjasa bagiku dan aku tak akan pernah melupakan kalian berdua," batin Ragini.

"Ragini kau adalah hidupku dan aku akan selalu menjagamu. Aku akan selalu membuatmu dan Arhaan bahagia. Tak akan lagi ada penderitaan, yang ada hanya kebahagiaan. Aku harap tak akan ada lagi orang yang akan mengganggu hubungan kita,"batin Laks.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang