Kebenaran

173 2 0
                                    

Mereka semua lalu duduk dan berbincang- bincang.

"Bu Arhaan tak mau mendengar apa yang kalian bicarakan. Apa aku boleh pergi," kata Arhaan.

"Baiklah. Ibu akan mengantarmu ke kamar Ibu dan kau bisa bermain disana," kata Ragini.

"Baik Ibu," kata Arhaan.

"Ragini biar aku saja yang mengantar Arhaan ke kamarmu," kata Priyank.

"Apa aku boleh ikut ke kamar Ragini karena aku ingin bermain dengan Arhaan," kata Veer.

"Tentu saja Paman Veer," kata Arhaan.

Priyank berjalan duluan dan diikuti Veer dan Arhaan dibelakang nya. Priyank menunjukkan dimana kamar Ragini. Sedangkan Ragini melanjutkan perbincangan dengan orang tuanya.

"Ragini dimana suamimu, bukankah kau bilang kau sudah memulai hidupmu yang baru setelah kau bercerai dengan Laks," kata Shekar.

"Aku belum menikah lagi Ayah," kata Ragini.

"Berarti Arhaan itu anakmu dengan Laks," kata Shekar.

"Iya Ayah. Tapi Laks belum tau kalau Arhaan anaknya. Karena dia mengira itu anakku dengan Ahaan," kata Ragini.

"Lalu siapa Ahaan?" tanya Janki.

"Nama panjangnya adalah Ahaan Sharma. Dia adalah orang yang menolongku dan dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Dia juga yang menyuruh Veer untuk menjaga diriku setelah dia meninggal. Dia juga memberikan semua hartanya padaku karena dia tinggal sendiri dan dia menganggapku sebagai adiknya," kata Ragini sedih ketika mengingat Ahaan, orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Karena dia adalah orang yang telah membantunya dan juga sudah Ragini anggap seperti kakaknya sendiri.

"Kau sangat beruntung bisa bertemu dengannya," kata Janki.

"Aku juga merasa begitu Ibu," kata Ragini.

"Tunggu dulu Ragini, tadi kau bilang Ahaan Sharma. Bukankah dia seorang pengusaha dan dia sudah menikah dengan yang namanya Pankti Ahaan Sharma. Sekarang semua harta Ahaan Sharma menjadi milik Pankti Ahaan Sharma, tapi kenapa itu menjadi milikmu," kata Shekar bingung.

"Sebenarnya Pankti Ahaan Sharma itu adalah aku Ayah. Ahaan yang menyuruhku untuk mengganti namaku menjadi Pankti Ahaan Sharma. Dia juga menyuruhku untuk menjadi istri pura-pura agar semua orang mengira kalau Arhaan itu adalah anakku dengan Ahaan," kata Ragini.

"Kau sangat dekat dengan kami, tapi kau bilang kau sudah pergi dari kota ini dan kau juga menyuruh kami untuk tak mencarimu," kata Shekar.

"Aku melakukan itu agar tak ada yang mencariku dan aku tak mau Laks menemukanku. Aku minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan Ayah Ibu," kata Ragini.

"Ragini aku dan Janki tau kenapa kau melakukan itu. Jadi kau tak perlu meminta maaf pada kami," kata Shekar.

"Ayahmu benar Ragini," kata Janki.

"Terima kasih Ayah Ibu karena kalian pengertian padaku," kata Ragini.

Priyank, Veer dan Arhaan sampai di kamar Ragini. Priyank lalu meninggalkan Veer dan Arhaan karena dia masih ingin melepaskan kerinduan dengan adiknya. Veer dan Arhaan lalu duduk di sofa.

"Wahh, ternyata banyak foto ibu disini ya," kata Arhaan.

"Arhaan kau ini aneh ya. Ini kan kamar ibumu dan pastinya banyak foto ibumu," kata Veer.

Arhaan melihat foto ibunya yang ada di dinding. Pandangannya lalu tertuju pada sebuah foto yang tak asing baginya, yaitu foto Ragini dan Laks semasa pacaran.

"Paman itu bukankah foto Ibu dan Paman Laks. Berarti benar apa yang dikatakan Paman Laks bahwa dia dalah mantan suami Ibu," kata Arhaan menunjuk ke arah foto Ragini dan Laks.

"Itu memang benar Arhaan,"kata Veer melihat ke arah foto yang ditunjukkan Arhaan padanya.

" Apa Paman tau kenapa Paman Laks dan Ibu bercerai?"tanya Arhaan.

"Apa aku harus mengatakan pada Arhaan tentang alasan Ragini dan Laks bercerai?" batin Veer.

"Jika Paman tau soal itu aku mohon katakanlah Paman dan jangan bilang kalau aku belum dewasa untuk mengetahui segalanya. Aku tak akan bilang pada Ibu kalau Paman telah menceritakan ini padaku. Aku mohon Paman," kata Arhaan.

Akhirnya Veer menceritakan semuanya pada Arhaan, lagi pula dia berhak mengetahui segalanya. Tapi ada satu hal yang masih Veer sembunyikan yaitu tentang siapa Ayah kandungnya karena hanya Ragini yang berhak mengatakan itu secara langsung pada Arhaan saat waktunya sudah tepat.

"Jadi itu alasannya kenapa ibu membenci Paman Laks. Tapi aku mendukung keputusan ibu karena Paman Laks memang sudah keterlaluan," kata Arhaan kesal pada Laks.

"Arhaan tapi itu hanya sebuah kesalahpahaman. Lagi pula Laks sudah menyadari akan kesalahannya itu," kata Veer agar Arhaan tak membenci Laks.

"Iya Paman aku tau itu hanya kesalahpahaman. Tapi sikap Paman Laks yang tak percaya pada Ibulah yang membuatku mendukung keputusan Ibu. Bukankah seharusnya di dalam sebuah pernikahan harus saling percaya dengan pasangan masing-masing. Jika ada masalah seharusnya mereka menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi bukannya langsung memutuskan hubungan begitu saja," kata Arhaan marah.

"Arhaan mengertilah kalau.....," kata Veer terpotong.

"Bukan aku yang harus mengerti. Tapi pamanlah yang harus mengerti dan Paman jangan bahas tentang hal ini lagi padaku. Jika tidak, aku tak akan mau bermain dengan Paman lagi," tegas Arhaan.

"Arhaan aku hanya mencoba untuk memberitahumu kalau Ragini dan Laks masih saling mencintai," batin Veer.

Tak beberapa lama Ragini pun datang dan duduk disebalah Arhaan.

"Ragini seperti aku harus pergi sekarang karena ada sesuatu yang harus aku kerjakan," kata Veer.

"Baiklah," kata Ragini.

Veer lalu pergi dari sana. Ragini dan Arhaan kemudian bermain. Arhaan tak mengatakan apapun kalau dia sudah tau tentang ibunya dengan Laks.

Disisi lain terlihat Laks yang ada di kamarnya dan menatap foto Ragini. Dia pun berbicara dengan foto itu.

"Ragini jika kau sudah tak mencintaiku lagi baiklah. Karena aku tak mungkin memaksamu untuk kembali padaku. Tapi aku akan melakukan itu, jika kau sudah mempunyai calon suami atau orang yang sudah mengisi hatimu walaupun itu sangat berat bagiku. Tapi aku tak akan menikah dengan siapapun walaupun jika kau sudah menikah dengan orang lain Ragini. Hanya kaulah yang akan ada dihatiku untuk selamanya dan hanya kaulah orang yang aku cintai," kata Laks sambil menatap foto Ragini.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang