Berpisah

398 12 0
                                    

"Laks selama ini aku sudah sabar dan aku juga sudah memaafkan perbuatanmu dan ayahmu lalu ini balasan darimu," kata Ragini.

"Disini kau yang salah Ragini. Kau telah menghianatiku dan kau pasti menginginkan penceraian kita kan agar kau bisa menikah dengan pria itu. Apa mungkin kau menikah denganku karena harta yang aku miliki kan?" tuduh Laks.

Ragini sangat marah mendengar apa yang dikatakan Laks.

"Sekarang apa maumu Laks," kata Ragini marah.

"Kau harus menandatangi surat cerai yang ada di meja. Lalu aku akan memberikan apapun yang kau minta. Berapapun uang yang kau minta aku akan memberikannya," kata Laks memalingkan wajahnya.

"Baiklah. Jika itu yang kau mau," kata Ragini marah dan sedih lalu dia mendorong Laks.

Ragini mengambil surat cerai dan melihat surat cerai itu. Disana sudah ada tanda tangan Laks. Ragini menandatangi surat cerai itu walaupun sebenarnya dia tak menginginkan itu.

"Sekarang kau sudah puas," kata Ragini melemparkan surat cerai ke muka Laks dan Laks mengambil surat cerai itu.

"Belum," kata Laks.

Laks menarik manggal sutra dari leher lalu membuangnya dan menghapus sindoor di kening Ragini. Ragini hanya bisa pasrah karena dia sekarang bukan istri Laks lagi.

"Sekarang kau bukan istriku lagi dan kau berhak menikah dengan pria yang kau cintai itu. Sekarang apa yang kau mau," kata Laks.

"Aku tidak mau harta. Aku hanya ingin setelah ini kau jangan temui aku lagi. Sampai kapan pun aku tak akan memaafkanmu atas kesalahan yang kau perbuat ini,"tegas Ragini.

"Aku tak ini tak butuh maaf dari kamu Ragini. Sekarang kau kemasi bajumu lalu pergi dari sini," kata Laks.

"Aku tak ingin membawa apapun dari sini dan ingat ini Laks. Aku tak pernah menghianatimu," tegas Ragini.

Sedangkan Sanskar dan Swara hanya bisa diam dan sedih melihat hal itu. Ragini melepaskan semua perhiasan yang dia pakai, kunci mobil, dompet dan ponsel. Laks membalikkan badannya agar dia tak melihat Ragini.

"Ragini kenapa kau menghianatiku. Aku tak tau bagaimana aku bisa hidup tanpa dirimu setelah kau pergi dari sini," batin Laks sedih.

"Ragini aku mohon kau jangan pergi malam-malam seperti ini dan kau juga tak membawa apapun Ragini. Kau bisa pergi besok pagi saja," kata Swara.

"Iya Ragini. Tapi kalau kamu mau tetap pergi. Aku akan mengantarmu pulang ke rumahmu,"tawar Sanskar.

"Tidak Kak. Aku bisa pulang sendiri,"tolak Ragini.

" Jika kau menganggapku sebagai kakakmu. Kau harus mau," paksa Sanskar.

"Baiklah Kak," kata Ragini.

Sanskar lalu mengantar Ragini pulang ke rumahnya.

"Kakak tolong turunkan aku didepan gerbang rumahku saja ya," kata Ragini.

"Tidak Ragini. Aku harus mengantar kamu sampai rumah," kata Sanskar.

"Kakak aku hanya tak ingin  merepotkanmu saja," kata Ragini.

"Baiklah Ragini," kata Sanskar.

Akhirnya mereka sampai dan Ragini turun dari mobil. Sanskar lalu pergi dari sana.

"Aku tak punya tujuan hidup lagi untuk apa aku hidup. Orang yang aku cinta telah menuduhku selingkuh walaupun aku sudah menjelaskan semuanya. Aku harus pergi dari sini,"kata Ragini yang sudah tak punya tujuan hidup.

Ragini berjalan dan tak tau mau kemana. Ragini berniat untuk mengakhiri hidupnya karena dia terus mengingat kata-kata Laks. Ragini berdiri ditengah jalan dia lalu menutup matanya saat sebuah mobil terlihat sedang melaju ke arahnya.

"Aku tak bisa hidup tanpamu Laks. Aku tak punya alasan untuk hidup. Aku berharap kau bisa bahagia dengan keputusanmu Laks. Walaupun aku marah dan kecewa padamu, entah kenapa aku selalu memikirkanmu. Selamat tinggal Laks," kata Ragini.

Pengemudi itu berhasil mengerem tepat waktu, sehingga mobil itu berhenti tepat didepan Ragini hanya berjarak sejengkal saja. Ragini membuka matanya dan melihat kalau dirinya masih hidup.

"Kenapa kau tidak menabrakku aku ini tak mau hidup lagi," kata Ragini marah.

"Dasar wanita aneh, apa dia sudah gila," kata supir.

"Mungkin dia sedang ada masalah, aku akan coba bicara dengannya," kata orang itu.

"Tuan mungkin dia hanya pura-pura, mungkin dia komplotan begal," kata supir.

"Jaga bicaramu itu, kita tak boleh berburuk sangka pada orang. Kau paham," kata orang itu.

"Saya paham Tuan," kata supir.

Pria itu turun dari mobil dan menghampiri Ragini.

"Kenapa kau tak menyuruh supir mu untuk menabrakku. Aku tak mau hidup lagi," kata Ragini marah.

"Mengakhiri hidup itu bukan solusi. Diluar sana banyak orang yang sakit dan mereka melakukan apapun untuk berjuang hidup. Sebesar apapun masalah mu, diluar sana masih banyak orang yang mempunyai masalah lebih besar daripada kamu," kata pria itu.

Tiba-tiba Ragini pingsan dan pria itu langsung menangkapnya. Supir itu juga keluar dari mobil.

"Apa Tuan butuh bantuan?" tanya supir.

"Cepat kau bukakan pintu mobil," kata pria itu.

"Baik Tuan," kata supir lalu membukakan pintu mobil.

Pria itu lalu menggendong Ragini dan memasukannya ke dalam mobil. Setelah itu mereka pergi dari sana.

Disisi lain, Sanskar sudah sampai rumah. Sanskar pergi ke kamar Laks dan Sanskar terkejut ketika melihat kamar Laks berantakan. Laks berbaring diranjang dan menangis.

"Laks aku ingin bicara denganmu," kata Sanskar.

"Kak tolong jangan aku. Aku butuh waktu untuk sendiri," kata Laks.

"Kau telah menuduh Ragini seperti itu. Aku tak terima Laks, aku sudah menganggap Ragini sebagai adikku sendiri," kata Sanskar marah.

"Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kalau Ragini tadi pagi menemui seorang pria di restoran," kata Laks berdiri lalu menghampiri Sanskar.

"Tapi bukankah Ragini sudah bilang kalau itu Priyank," kata Sanskar.

"Dia bukan Priyank kak. Bukankah kakak tau kalau Priyank sudah memutuskan hubungan dengan Ragini 1 bulan yang lalu. Rambutnya itu gondrong dan dia juga mempunyai kumis. Dari dulu aku tau kalau Priyank itu tak pernah memiliki rambut gondrong dan berkumis," tegas Laks.

"Bisa saja Priyank itu memberikan kejutan pada Ragini karena dia kan sedang ulang tahun," kata Sanskar.

"Sudahlah Kak, kau jangan bela dia. Dia itu sudah menghianatiku  dan aku tak percaya dengan ucapannya," tegas Laks.

Sanskar sangat marah mendengar apa yang dikatakan Laks. Dia lalu memukul Laks dengan keras sampai Laks terjatuh ke lantai.

"Jika kau berbicara buruk tentang Ragini lagi. Aku tak akan menganggapmu sebagai adikku lagi," tegas Sanskar.

"Kakak itu sudah tertipu dengan kepolosan Ragini. Dia itu menikah denganku hanya untuk mempermainkan cintaku saja. Dia pasti juga pura-pura tidak ingin membawa barang apapun dari sini," kata Laks berdiri.

"Mulai sekarang kau bukan adikku lagi. Aku menyesal telah mempunyai adik seperti mu yang cemburu buta. Seharusnya kau lebih percaya pada istrimu daripada apa yang kau lihat," kata Sanskar marah.

"Kau lebih memilihnya daripada aku. Ternyata dia benar-benar sudah membuat kakak sangat percaya dengannya," kata Laks.

"Kau akan menyesali perbuatanmu telah menceraikan Ragini suatu hari nanti," kata Sanskar.

"Itu tidak akan mungkin,"kata Laks.

"Waktu yang akan menentukannya Laks, " tegas Sanskar lalu pergi.

"Wahhh sihir apa yang telah kamu lakukan pada kakakku Ragini. Sampai-sampai dia mengakhiri hubungannya denganku demi dirimu," kata Laks kesal.

ISTRI PERTAMA [ Versi 1 Raglak ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang