12

749 107 13
                                    

9 years ago...

Taufan berlari dengan cepat diiringi dengan Blaze dibelakangnya. Gadis kecil dengan baju berwarna merah orange itu terengah-engah mengejar kakak keduanya.

"KAK TAUFAN CURANGGG!!!" marah Blaze sesampainya mereka didepan gerbang rumah.

Kedua satpam yang berjaga hanya terkekeh melihat nona muda mereka yang terlihat kelelahan karena mengejar kakak keduanya itu.

"Eh??? Kenapa menyalahkan kakak? Blaze saja yang lambat tau."

Mata biru Taufan mengejek, membuat gadis kecil itu bersiap menangis.

"Ih kok nangis, iyadeh kak Taufan minta ma-.."

"KAK HALIIIIII!! HUWEEEEE KAK TAUFANNYA NAKALLL!!!!"

"GAAAHHH BLAZEE NGAPAIN SIHHH?!!"

Taufan panik bukan main saat adik perempuannya itu menangis keras. Belum lagi ia memanggil sang kakak tertua.

"HUWEEE!!! KAK HALIIIII KAK GEMPAA! KAK HAL--UMPPHHHH!!"

Taufan menutup mulut Blaze dengan cepat. Ia melirik kesekitarnya. Lalu bertanya pada kedua satpam itu.

"Kak Hali udah pulang belum dari les?"

Kedua satpam yang sebelumnya tertawa melihat mereka langsung menggeleng.

"Belum tuan muda. Sepertinya tuan muda Halilintar akan pulang telat hari ini," jawab salah seorang satpam.

"Bener?"

"Iya tuan muda, tapi tuan muda Gempa dan tuan muda Ice sudah didalam. Nyonya besar juga sudah pulang dari Jepang bersama tuan besar." Satpam yang lainnya menjawab.

"Ayah dirumah?"

"Ah, hanya nyonya besar, tuan besar akan kembali malam nanti."

Taufan mengangguk lalu menatap adiknya.

"Kakak beliin eskrim, tapi jangan ngadu okay?" pinta Taufan.

Blaze menggeleng. "Nggwak mwau, mwaunywa cwoklwat!"

"Hah ngomong apa?"

"Umpph bwahh! Ih lepasin dulu kek!" Blaze melepaskan tangan Taufan yang masih membekap mulutnya.

"Blaze mau coklat!"

Taufan menghela napasnya lalu mengangguk. Ia kemudian menggandeng tangan Blaze dan masuk.

"Iya, nanti abis makan ambil aja coklat dikamar kakak."

Mereka hendak menaiki tangga sebelum akhirnya mendengar suara bunda mereka di dekat dapur.

"Blaze salin baju dulu ya. Kakak mau ambil minum dulu."

Blaze mengangguk lalu segera melesat meninggalkan Taufan yang kemudian berjalan kearah dapur.

Ia memang merasa haus sehingga memutuskan untuk mengambil minum sembari menyapa bundanya.

"Aku sudah memasukkan racun itu ke minumannya! Tapi kenapa ia masih baik-baik saja?!"

Suara penuh amarah milik bundanya membuat Taufan terkejut. Ia berhenti berjalan dan memutuskan untuk tak mengganggu pembicaraan bundanya dulu.

"Kau bilang itu ampuh dan bisa membuat seseorang mati dalam waktu beberapa menit! Tapi ia masih hidup! Bahkan ia terlihat sehat!"

Apa ini? Apa maksud perkataan bunda?

"Aku tidak peduli! Aku sudah membayar mahal untuk obat itu! Seharusnya itu bisa membuat Boboiboy mati! Tapi kenapa ia masih hidup hah!?"

Please, Remember Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang