4

1.4K 163 10
                                    

Taufan PoV

Gelap. Tempat ini gelap sekali. Ini dimana? Aku tak bisa melihat apapun. Oh! Apa aku sudah mati? Atau aku aku sudah dikubur? Huwaaa! Fang! Stanley! Tolonglah!  Siapapun, bantu aku keluar dari tempat gelap ini!

Aku mulai berjalan dalam gelap, setelah beberapa saat berjalan, aku melihat sebuah cahaya putih dikejauhan. Apa itu Surga? Tidak! Aku belum mau mati!

Cahaya itu semakin dekat, dekat, dekat, dan aku mulai terseret kedalam cahaya putih itu.

"Upannnn!!" Teriakan itu sukses membuatku menoleh, seorang anak laki-laki dengan topi hitam merah berlari kecil menuju anak laki-laki dengan topi yang sama, namun berbeda warna.

"Kak Hali?" ucap anak laki-laki itu menoleh dan, oh God! Wajahnya kenapa sepertiku? Apa ia aku dimasa kecil? Lalu siapa anak bertopi merah itu? 

Mereka tampak mengobrol dengan akrab. Aku iri, sangat. Tapi, mereka... terlihat familiar. Sebenarnya siapa kedua anak ini?

Sebuah cahaya kembali muncul dihadapanku, menyeretku untuk masuk kedalamnya dan gelap kembali menemuiku.

^^^^^

"Kau bodoh Stanley! Kenapa kau justru menyiramnya tadi!"

"Haish! Wajarlah! Aku panik tau nggak! Ini lagi Taufan! Malah asik-asikkan tidur!"

"Dia pingsan bodoh! Bukannya tidur!"

"Oh iya ya, kok aku bisa lupa ya?"

Samar-samar aku mendengar suara Fang dan Stanley, urgh! Kepalaku sakit sekali. Aku mulai membuka kedua mataku, dan pemandangan Fang dan Stanley yang sedang berbicara terlihat dengan jelas oleh mataku.

"Engh," lenguhku.

Mereka berdua menengok kearahku lalu mendekatiku dengan panik. Aku memandang sekelilingku bingung. Apa yang terjadi?

"Kau pingsan tadi," sahut Fang seolah bisa membaca pikiranku.

Aku mencoba bangun dari posisiku dan bersandar.

"Bagaimana aku bisa pingsan?" tanyaku. Sungguh. Aku tak ingat apapun yang terjadi tadi.

"Hee? Kau tak mengingatnya? Kau kan tadi langsung pingsan setelah membaca berkas tentang Boboiboys Family." Stanley menjaaab pertanyaanku dengan wajah bingung.

Boboiboy? Siapa?

Aku menggeleng. Sungguh, aku tak ingat.

"Tidak. Aku tak mengingat apapun, dan... siapa uhm... Bo.. Bo... Ah! Boboiboy, ya. Aku tak ingat siapa mereka." Aku melihat raut wajah mereka yang terkejut.

"Uhm, apa...?" tanyaku, mereka menggeleng lalu saling menatap. Aku menatap mereka bingung lalu beranjak dari kasur dan mengambil segelas air yang berada dinakas. Aku meminum segelas air putih itu hingga habis. Aku lalu menatap mereka bingung.

"Taufan, please, jangan bercanda." Stanley menatapku dengan pandangan dingin.

Aku menggeleng tanda aku benar-benar tidak tau. Aku tidak bercanda.

Please, Remember Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang