Dimobil Fang...
Fang dan Stanley memandang mobil hitam yang berada tepat di depan mobil mereka. Stanley menoleh kearah Fang.
"Kau yakin kalau dia seorang 'Boboiboy'?" tanya Stanley.
Fang mengangguk mantap. "Aku yakin sekali, Ley. Wajahnya. Mereka mirip sekali."
"Semalam aku pergi ketempat salah satu kenalanku yang dulu menangani kasus kecelakaan 7 tahun yang lalu. Dan menemukan beberapa petunjuk. Salah satunya adalah area kecelakaan berada di dekat jurang. Saat kecelakaan itu terjadi, mobil sempat oleng sebelum akhirnya tertabrak truk yang tergelincir didepannya dan menyebabkan mobil itu terjun bebas ke jurang dibawahnya."
"Okay, itu mengerikan. Aku tidak bisa membayangkan hal itu." Stanley menatap tangannya yang gemetar.
"Ya, dibawah jurang itu juga ada sungai berarus deras, aku menduga Taufan jatuh ke sungai itu dan terbawa arus."
"Bisa jadi. Dulu kita bertemu dia dirumah sakit dalam keadaan terluka di kepala kan? Bisa jadi sih seperti itu."
"Walau begitu, kupikir Taufan masih tidak bisa menerima semua ini. Berbeda sekali dengan kemarin sebelum dia pingsan itu."
"Huh? Kenapa?"
"Saat aku menjelaskan soal kembar Boboiboy tadi pagi, ia mengerenyit tak suka, bahkan saat aku menyuruhnya memakai marga Tuan Blourd pun ia marah padaku, padahal itukan kesalahannya sendiri."
"Mungkin nggak sih Taufan punya sesuatu hal yang disebunyikan dari kita?"
"Aku tak tahu soal itu. Yang jelas, ekspresi terkejut Taufan adi benar-benar membuatku yakin kalau mereka adalah saudara," terang Fang.
"Heol, tidakkah menurutmu aneh? Karena keluarga Boboiboy cukup terkenal, bagaimana bisa mereka tidak berhasil menemukan Taufan di kota London yang besar?"
"Benar juga. Aku tidak menanyakan itu semalam pada kenalanku."
"Fang, kau tau 'kan WindAir Company and Groups, adalah sebuah perusahaan besar. Bagaimana bisa Halilintar dan Gempa tidak mengetahui siapa CEO-nya?" kata Stanley dengan wajah ragu.
Fang tersenyum remeh, sahabatnya melupakan suatu hal yang baginya adalah gila.
"Kau lupa, di majalah bisnis, wajah Taufan pasti ditutupi dengan stiker berbentuk beruang, itu sebabnya banyak orang yang belum mengetahui wajah asli Taufan. Termasuk Gempa dan Halilintar. Dan kau taulah siapa pelaku yang melakukan hal gila itu?" ucap Fang santai. Stanley menepuk dahinya pelan. Ia lupa jika temannya itu rada-rada gila.
"Ah, aku lupa kalau Taufan itu terkadang gila. Si bodoh itu, aku tak menyangka kalau kita bisa bersahabat dengannya."
Ah ia lupa. Bukankah Taufan akan berada di Kuala Lumpur selama seminggu?
"Fang."
"Hm?"
"Bagaimana dengan rencana Taufan yang akan tinggal disini selama seminggu?" Stanley menatap serius Fang. "Taufan kan tidak ingat bahwa dia mengatakan itu kemarin. Kau punya rencana untuk itu?"
Fang diam, matanya sibuk memperhatikkan jalan juga mobil hitam didepannya. Sampai akhirnya mobil hitam didepannya berhenti mendadak membuatnya terpaksa mengerem secara mendadak, membuat Stanley mengoceh karena kepalanya terbentur dashbord mobil.
"YAK! SAKIT FANG!"
"Stan, kenapa mereka berhenti mendadak? Mereka tidak menabrak orang 'kan?"
"Hah?"
><><><><><><><><><
Matilah kau Taufan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Remember Us (Slow Update)
FanfictionTaufan B. Seorang pria berusia 24 tahun yang kehilangan ingatannya disaat berusia 17 tahun. Ia tidak tau siapa jati dirinya. Huruf 'B' dinamanya membuatnya bingung. Apa sebenarnya kepanjangan dari huruf 'B' itu? Apa itu nama marga keluarganya? Akank...