34

378 67 13
                                    

Gempa kini berdiri dengan gelisah, kedatangan Ocxill beserta Sai dan Shielda yang hanya membawa Halilintar membuatnya takut.

Halilintar kembali dengan luka tembak dikakinya dan beberapa luka lainnya. Yaya menangis histeris sementara Boboiboy langsung pergi bersama Sai berbicara secara pribadi dengan Fang. 

Fang memberitahu apa yang ia tau dan jenis dokumen apa saja yang dibawa oleh Faddien. Boboiboy menggeram marah, tapi mendengar ucapan Ocxill yang sebelumnya membuatnya harus menahan diri.

"Taufan, dia pasti sudah menyadari bahwa kemungkinan kau akan menjadi target Faddien juga. Tapi aku yakin dia tidak menyangka akan separah ini," ujar Ocxill yang datang bersama Gempa disebelahnya."

"Kak Hali baik-baik saja, ia sudah sadar dan sekarang sedang diperiksa oleh dokter."

Gempa menunduk, menahan airmatanya. "Blaze menangis lagi didalam. Ice hanya diam. Apa ayah sudah puas?"

"Aku.. aku nggak menyangka ini akan terjadi pada keluarga kita. Apa ayah tau apa yang aku pikirkan sekarang?"

Gempa menatap Boboiboy dengan pandangan sendu.

"Tidak bisakah ayah menghentikan semua ini? Ayo kembali ke masa-masa bahagia kita ayah.."

Boboiboy tersentak dan berlari, memeluk Gempa yang kini menangis dengan tubuh gemetar. Ocxill yang melihat itu hanya mendengus, membiarkan kedua pria itu berpelukan sembari menahan tangis masing-masing.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya pada Fang.

"Tidak buruk, hanya lemas dan terasa sakit dibeberapa bagian."

"Taufan dibawa oleh Calestie, apa kau tau kemana kira-kira mereka membawanya?"

"Aku tidak tau," jawab Fang lemah. 

Ocxill menghela napasnya. "Aku sudah mengerahkan orang-orangku dan polisi juga akan membantu mencari Taufan. Gempa dan Halilintar akan mencoba membuka kembali kasus 7 tahun yang lalu. Nyonya Megan akan menjadi salah satu saksi."

"Bagaimana dengan kesaksian lainnya? Kau tentunya tau Calestie tidak akan tinggal diam, Ocxill," ujar Sai.

"Aku tau. Aku dan Taufan punya orang dalam."

"Orang dalam?" tanya Sai bingung.

"Ini sedikit menyakitkan untukku, tapi aku bisa apa?" ujar Ocxill sembari mengehela napasnya berat.

"Uhm maksudmu itu..." Fang menatap ragu Ocxill. Ocxill mengangguk.

"Paman Boboiboy, apa kau tau Ederick Blourd?" tanya Ocxill

"Tentu, dia adalah kakak tiri istriku. Kau mengenalnya Ochobot?"

"Ya. Saat ini dia bersama Taufan, jadi jangan khawatir."

"APA!? Apa maksudmu!? Apa dia juga membantu Cal---"

"BUKAN! Daddy itu membantu kita! Dia ikut terlibat dan bisa saja terluka itu karena kau tidak berguna!" teriak Ocxill marah.

"Kau anak dari Ederick?"

Boboiboy nampak terkejut.

"Tentu saja! Dasar paman bodoh!"

Ocxill yang kesal akhirnya sedikit menjambak rambut Boboiboy.

"Dasar paman bodoh! Kalau sampai rencana ini gagal juga karena kebodohanmu, aku tidak akan tinggal diam!"

"Tunggu Ochobot, tapi.. namamu.."

"Memangnya penting untuk menanyakan nama asliku sekarang!? Lebih baik sekarang gunakan semua kekuasaan yang kau miliki dan bantu kami untuk mencari Taufan!"

Please, Remember Us (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang