09 | Rey✔️

76.8K 5.8K 43
                                    

Vote dan komen nya yuk guys

••

Agatha sedang mempersiapkan masakan nya kali ini, ibu mertuanya akan segera datang, mungkin malam nanti baru sampai di rumah karena sekarang jam menunjukan pukul lima sore dan jarak dari bandara ke rumah itu cukup jauh.

Anna memperhatikan Agatha yang sedang memotong bagian dada ayam dengan serius, Anna sudah baikan berkat obat yang di berikan walaupun ada sedikit rasa pusing yang masih melanda kepalanya.

Anna menelungkupkan kepalanya di antara kedua tangan nya seraya merasakan terpaan AC di dapur itu. Sesekali menghela napasnya lelah entah itu pikiran nya yang lelah atau memang tubuhnya yang masih lelah entahlah.

"Kenapa hmm?" tanya Agatha, ia pun memasukan potongan dadu dada ayam itu ke dalam panci. Sebelumnya ia menumis bumbu terlebih dahulu rencananya ia akan membuat sup dada ayam, capcay dan juga udang tepung.

Mertuanya itu katanya sangat suka dengan sup dada ayam.

"Gak tau bun, capek." jawab Anna yang masih menelungkupkan kepalanya.

Agatha menggelengkan kepalanya, ia sebenarnya sudah menyuruh Anna masuk ke kamar namun gadis kecil itu tidak mau dan tetap memaksa untuk melihat bunda nya itu memasak. Agatha pun sudah pusing permintaan nya itu di tolak Anna mentah-mentah.

"Bunda udah bilang tadi, mending kamu ke kamar." ucap Agatha sembari terkekeh kecil.

"Males bun bosen, mending gini nemenin bunda masak. Aku gak liat bi Arin sama bi Marisa, mereka kemana ya? Biasanya bantuin masak." tanya Anna penasaran kini ia sudah duduk dengan nyaman.

"Mereka di atas, Bunda suruh beres-beres rumah, jadi ini bunda yang beresin, sekalian bunda mau ambil hatinya grandma kamu Na." jawab Agatha, ia sudah selesai dengan sup dada ayam nya.

Ia pun mengambil sendok untuk merasakan masakan nya itu, dan enak rasanya sangat pas dengan lidahnya. Ia melihat ke arah Anna yang sepertinya sudah ingin merasakan masakan nya, Anna sudah bersiap dengan mangkuk kecilnya yang ia sodorkan pada Agatha.

Agatha menerima mangkuk kecil tersebut dan mengisinya sampai sedikit penuh. "Coba deh, nanti bilang apa yang kurang." ucap Agatha di angguki antusias dari Anna.

Agatha senang bukan main, sungguh dirinya tidak menyangka perlakuan nya selama ini membuahkan hasil juga. Dari asalnya Anna tidak menerima sedikitpun masakan nya sekarang malah memakan masakan nya dengan lahap.

Anna memakan nya dengan perlahan dan kegirangan, ternyata ini rasa masakan asli yang sangat enak, dahulu ketika Calista yang memasak selalu Anna buang dan ia pasti akan mendapat pukulan, pantas saja Calista capek memasak namun Anna membuangnya.

Kenapa Anna selalu membuangnya? Karena masakan Calista sangat asin entah Calista merasakan apa tapi Calista bilang itu enak dan pas, papanya saja tidak pernah mau memakan masakan Calista lagi setelah kejadian pertama kali papanya itu merasakan masakan Calista.

Balik lagi Agatha selesai masak nya dan Anna juga selesai makan nya walau tidak pakai nasi tetapi ia tetap kenyang.

••

Lain halnya dengan Arthur ia kini tengah di hadapkan dengan dua wanita yang sedang berdebat, sepulangnya ibu Arthur - Jung Yuri - dari Korea ibunya itu di hadapkan dengan Calista yang ternyata mengikuti mobilnya sejak ia keluar dari rumah, Arthur tidak menyangka dan ia tidak mengetahuinya, yang ia tahu adalah bagaimana ia bisa fokus pada jalan di depan nya.

Atmosfer yang ada di restoran tersebut seperti panas, Calista yang menunduk menangis sedangkan ibunya Yuri sedang menatap tajam wanita itu.

Oh ya ibu Arthur itu asli orang korea sedangkan mendiang ayah Arthur itu asli orang inggris, Arthur mendapati mata hijau indah itu dari sang ayah dan kulit putih dari keduanya.

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang