28 | Rey Kasmaran

39.5K 2.9K 49
                                    

"Bun Rey mau cerita deh, udah sebulan ini Rey pendem dan baru sekarang Rey mau cerita sama bunda." Ucap Rey ketika perjalanan pulang ke hotel.

Mereka belum juga pulang ke indonesia setelah menetap di paris selama lebih dari seminggu, perjalanan pulang ke hotel karena mereka sehabis dari mall besar yang berada di paris.

Membeli banyak barang sebagai oleh-oleh untuk mami dan papi Agatha serta kedua asisten rumah tangga nya dan kedua supir pribadi nya.

Arthur sedang berusaha menidurkan Stormy sedangkan Anna sedang tidur di sebelah tempat duduk Rey.

"Tapi Rey masih gak berani bilang bun, papa takutnya marah sama Rey."

"Kalo papa marah bunda marahin balik bang tenang aja, cepetan cerita kamu tau kan semenjak bunda hamil bunda jadi selalu pengen banget denger cerita orang dan jangan gantungin ceritanya." Jawab Agatha membuat Rey tersenyum.

"Rey punya pacar bun."

"Ha?!" Kaget Agatha dan Arthur secara bersamaan. Untung saja Stormy dan Anna tidak terbangun, seingat mereka Rey jarang sekali mau berdekatan dengan wanita ataupun gadis manapun di kehidupan nya.

Dan sekarang dengan tiba-tiba Rey berbicara seperti itu di hadapan kedua orang tuanya bagaimana keduanya tidak shock mendengar kabar itu.

"Kok bisa bang? Kapan itu?" Tanya Agatha yang mulai penasaran dengan semua yang akan Rey ceritakan.

"Sekitar 2 bulan lalu karena Rey suka sama pacar Rey, entah angin dari mana Rey berani banget nembak Aruna buat jadi pacar Rey."

"Anak yang sering di puji-puji karena kecantikan nya dan dengan gampangnya Rey tertarik sama Aruna. Rey deketin Aruna pas Aruna liat pertandingan basket dan Aruna liatin Rey, mereka di sekolah tau kalo Rey anak pemilik sekolahan makanya banyak banget yang deketin Rey."

Keduanya menyimak dengan seksama.

"Aruna suka balik sama Rey dan pada dua bulan lalu itu Rey minta sama Aruna buat dia jadi pacarnya Rey, tapi Aruna bilang."

"Bilang apaan bang?" Tanya keduanya kompak, mereka sama-sama kepo dengan apa yang Rey ceritakan.

"Aku gatau harus bilang apa lagi tapi kamu yakin kamu mau aku jadi pacar kamu? Secara kan aku orang biasa aja bukan dari kalangan orang seperti kamu. Nanti aku minder sendiri, gitu katanya bun terus Rey jawab gapapa aku kan tulus sama kamu lagian kenapa si orang yang jauh kastanya malah merendah aku juga gak kaya yang kamu pikirin kali, jadi terima ya?"

"Terus apa katanya?" Tanya Agatha sembari senyum sendiri melihat anaknya kasmaran pada seorang gadis.

"Iya aku mau tapi gimana sama fans kamu kalo tau aku pacar kamu."

"Terus Rey jawab yang jalanin aja kita masa mereka yang repot udah jangan khawatir kalo mereka bully kamu, kamu bilang sama aku nanti bisa aku keluarin lewat papa, dan akhirnya kita ketawa-ketiwi di situ bun."

"Abang sayang gak sama Aruna?"

"Sayang bun tapi tetep abang lebih sayang bunda sama papa sama adeknya abang." Jawaban terakhir Rey yang membuat Agatha terharu dan nangis.

Agatha memeluk Rey dengan sayang. "Ternyata anaknya bunda sayang sama bunda. Anak bunda udah gede ya udah punya pacar, pesan bunda jangan sampai pacar kamu di sakitin sama kamu sama aja itu nyakitin bunda juga, janji ya Rey." Ujar Agatha sembari menangis di pelukan Rey.

"Bunda jangan nangis, kan Rey emang sayang sama bunda jadi bunda gak perlu nangis ya Rey juga sayang sama papa. Rey juga janji gaakan pernah nyakitin hati Aruna." Jawab Rey ia memeluk bundanya dengan erat tanpa mengeratkan pelukan di perut Agatha.

Arthur terharu dengan perlakuan Agatha, entah sudah berapa kali dalam hidupnya ia mengagumi Agatha sebagai bunda idaman untuk ketiga anaknya.

Sesampainya di hotel, mereka langsung memasuki kamar dan rebahan karena mereka lelah setelah berjalan-jalan seharian.

Pinggang Agatha terasa sakit sejak tadi mungkin karena lama berjalan dan usia kandungan yang benar-benar sudah mau ke usia lanjut nya.

"Mau aku pijitin aja? Anna yang mandiin Stormy nanti ya kan Na?" Ujar Arthur dan Anna mengangguk ia segera membawa Stormy ke dalam kamar mandi untuk memandikan nya.

Anna menjadi kakak yang baik, mengurus Stormy di kala Agatha kelelahan dan mengurus segala keperluan Stormy tanpa mengeluh yang membuat Arthur bersyukur Anna mulai merubah kebiasaan buruknya kepada orang tua.

Arthur memijat pinggang Agatha agar merasa lebih enakan sementara Rey tertidur di kursi yang berada di dekat kamar Arthur dan Agatha. Hari sudah malam dan mereka makan tak lupa juga untuk tidur karena besok pagi mereka harus kembali ke indonesia.

••

Mendarat di indonesia dengan selamat merupakan hal terbaik di kehidupan mereka saat ini karena mereka masih bisa melanjutkan kehidupan tanpa adanya luka di sekujur tubuh mereka, sebut saja kecelakaan pesawat.

Ya mereka hampir saja dalam situasi kecelakaan pesawat dari singapura menuju jakarta.

Untungnya mereka cepat sampai di bandara karena bagian sayap pesawat rusak menyebabkan terbakarnya sayap dan membuat banyak orang yang berada di dalam pesawat sangat risau serta panik tak terhentikan. Beruntungnya mereka mendarat dengan selamat tentu di bantu banyak orang pula.

Di perjalanan ke rumah kedua orang tua Agatha, Agatha malah tertidur karena kecapean menempuh perjalanan panjang sama halnya dengan anak-anak. Kecuali Arthur, lelaki itu fokus pada laptopnya karena harus menyelesaikan tugas kantor yang membuat nya stress akhir-akhir ini.

"Pak ke Starbucks dulu sebentar saya harus minum kopi." Ucap Arthur.

"Baik tuan." Jawab supir tersebut dan langsung menuju ke Starbucks terdekat, Arthur harus menahan kantuknya dengan kopi.

••

Tbc

Sedikit ya? Hehe maaf aku lagi gak mood ini juga maksain buat update, tapi tenang aja aku siapin double up buat nanti hehe ternyata kalian suka double up ya.

Jangan lupa vote dan komen nya guys.

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang