"SAYANG DASI AKU DI KEMANAIN?" Teriakan Arthur di pagi hari membuat Agatha semakin pusing. Di tambah Jeff yang sedari tadi rewel karena ingin meminum susu.
Bukan nya tidak mau memberikan namun Jeff sudah meminum susu lebih dari 2 botol pagi ini. Rey juga sedari tadi memintanya membantu menyiapkan berkas untuk masuk ke club basket di kampusnya.
Dan perlu kalian ketahui, Anna berpacaran dengan dokter Dave selama satu tahun ini, mereka ternyata saling mencintai. Awalnya Agatha maupun Arthur melarang karena usia mereka berbeda jauh, namun pada akhirnya Anna merengek ia berbicara bahwa ia sangat mencintai dokter Dave.
Dan Anna meminta tolong setahun ini menilai sikap dokter Dave, Agatha tidak mau mengambil pusing ia melakukan nya, selama setahun ini Agatha menilai Dave bersama Arthur dan ternyata Dave begitu lembut dan mereka hanya 2 kali bertengkar dalam satu tahun itu.
"Jeff, bunda tanya. Dasi nya papa kamu taro dimana sayang?"
"Au nda ambi daci papay, buna." Jawab anak itu sedikit sesenggukan karena menangis tidak di beri susu oleh Agatha.
"BENTAR THUR GUE CARI." Agatha marah kali ini, karena kepalanya pusing jadi ia harus membungkam mulut Arthur dengan kata 'Gue'.
Arthur terburu-buru turun ke ruang tamu untuk menemui Agatha, ia sudah tau ia tidak akan di perbolehkan tidur di kamar jika Agatha menggunakan kata seperti itu. Bahkan Rey saja tidak percaya Arthur buru-buru ke ruang tamu dengan dasi baru.
"Ini aku nemu di bawah kasur. Pakein dan jangan hukum aku, aku mohon Tha.." Rengek Arthur pada akhirnya. Ia selalu takut jika Agatha marah padanya entah itu karena Arthur di suruh tidur di luar atau Arthur tidur berdua dengan Jeff.
"Jeff minta maaf sama papa, kamu yang simpen dasi papa ke bawah kasur kan? Siapa lagi coba?" Ucap Agatha membawa Jeff yang bergetar ketakutan ke hadapan Arthur setelah Agatha memasangkan dasi.
"Papay, au mita maap ya, au nda kan gitu lagi, au janji." Ucap Jeff sembari menunduk dan terdengar isakan kecil yang keluar.
"Hmm gapapa sayang, jangan nangis lagi ya, di liatin abang Rey tuh udah ketawa." Jawab Arthur masih bisa terkekeh.
"Abang Ley angan tetawai au, au agi cedi tau."
"Iya abang gaakan ketawain Jeff lagi, sini mau main game gak? Abang punya game baru loh."
"Mana abang? Au mau totonnya!" Seru Jeff ia melangkah menuju Rey sembari mengusap matanya yang sudah basah sedari tadi.
"Titip Jeff dulu ya bang, papa mau makan hari ini pagi banget harus ke kantornya, bunda pusing nih kalo pagi-pagi gini papa repot."
"Beres bun!" Jawab Rey ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi bermain nya, memainkan permainan itu sementara Jeff anak gembul itu melihat.
••
"Nanti pulang jam berapa Arthur? Aku mau ke rumah mami soalnya." Tanya Agatha di sela makan Arthur.
"Agak sorean dikit soalnya banyak banget kerjaan, kalo mau ke rumah mami kesana aja Tha, sama Jeff?" Agatha mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Enak makanan nya kamu masak?"
"Iya siapa lagi coba bi Arin sama bi Marisa kan di kerumah mami, aku pusing tau Thur kalo begini terus tiap hari yang ada aku makin kurusan." Jawab Agatha, ia baru saja mengatakan keluhan nya pada Arthur masa bodo Arthur akan menerima atau pun tidak.
"Loh? Kamu pusing sayang? Aku ambil bi Marisa atau bi Arin aja ya? Di rumah mami satu di rumah kita satu, aku gak tega liatnya." Ucap Arthur khawatir bahkan ia pun menunda makan nya hanya sekedar mengkhawatirkan Agatha.
"Hmm it's okey karena mami lebih butuh keduanya, aku bisa andelin Anna kan buat beres-beres rumah atau jaga Jeff dulu, Anna juga udah gede udah saatnya belajar kaya bebenah rumah."
"Aku setuju sama itu, Anna juga mulai gak manja lagi, makasi ya kalo gaada kamu mungkin Anna selalu manja sama aku atau abangnya."
"Iya Arthur, udah buruan abisin katanya harus pagi banget ke kantor." Arthur mengangguk dan melanjutkan makan nya, udang tepung dan opor ayam menjadi makanan favoritnya sejak satu bulan terakhir.
Selama ini Agatha tidak pernah membuat opor, walaupun lebaran pun Agatha tidak pernah membuat opor, selalu saja bi Marisa yang membuatnya namun sebulan lalu Agatha mencoba membuat opor ayam dan ternyata di sukai seluruh keluarga.
Sampai opor ayam buatan Agatha menjadi menu favorit yang harus ada di meja makan, entah itu setiap hari ataupun satu minggu sekali. Karena Agatha takut anak-anaknya bosan jadi ia memasak satu minggu sekali.
Selain opor ayam, anak-anaknya juga suka sekali makan donat oreo yang ia buat, bahkan dari dua tahun terakhir anak-anaknya itu selalu minta donat oreo atau roti unyil.
"Bunda udah belum? Abang udah harus beresin berkas tapi abang masih bingung." Ucap Rey yang menghampiri Agatha ke meja makan.
"Udah bentar bunda beresin dulu piring udah sama bikin makan buat Jeff setelahnya bunda ke abang lagi." Jawab Agatha sembari membereskan piring kotor yang telah di pakai oleh anak-anaknya dan suaminya untuk makan.
Rey kembali ke ruang tamu bersama Jeff di gendongan nya, kemana Anna? Anak itu berada di kamar karena sedang Agatha hukum, Anna melanggar aturan ia pulang malam sekali membuat Agatha marah besar, sebagai gantinya Agatha menyuruh Anna untuk di kamar sampai besok pagi.
Masalah makan ia yang antarkan nantinya, sama seperti sebelum Arthur berangkat ke kantor, Agatha menyempatkan antar makanan ke kamar Anna, terlihat Anna begitu sedih dan kebanyakan bengong.
Agatha telah selesai Ia langsung pergi ke ruang tamu untuk bantu Rey menyiapkan berkas. Berkas yang di pakai untuk syarat masuk ke club basket kampusnya.
"Bunda udah tulisin di situ semua abang tinggal susun aja lebih enak di susun dari yang akhir, bunda mau suapin Jeff dulu." Ucap Agatha ia menyodorkan secarik kertas putih yang berisi catatan kelengkapan berkas.
"Jeff mamam dulu, boleh deh udah makan minum susu lagi." Jeffrey langsung mengangguk mendengar Agatha membolehkan nya meminum susu.
Agatha mulai menyuapi Jeff makanan nya, Jeff mudah sekali makan karena Agatha selalu memberikan Jeff vitamin yang membantunya makan dengan lahap.
"Nanti bunda cek lagi aja, Rey udah selesaikan semuanya, Rey ke kamar dulu ya bun mau ambil buku." Agatha mengangguk singkat.
Rey beranjak dari duduknya dan langsung pergi ke kamarnya, sedangkan Jeff masih memakan makanannya sembari menonton tv yang menampilkan kartun dinosaurus.
"Buna Dino nya kok gede baget ya? Maci ada nda dino di dunia?" Tanya Jeff tanpa mengalihkan pandangannya.
"Banget Jeff bukan baget, Dino emang besar sayang, kenapa dino gaada? Karena dino udah lama punah." Ralat dan jawab Agatha
"Punah itu apa?"
"Semacam gaada lagi di dunia nak." Jeff mengangguk lucu mendengar jawaban Agatha.
"Tunggu di sini ya bunda ambil minum bentar." Jeff kembali mengangguk sementara Agatha langsung pergi ke dapur sambil berlari.
••
Tbc
Maaf ya aku gabisa update cepet banget dan kalo double juga selalu lama ketiknya, jadi yang minta update segera aku gabisa ya maaf😣
Jangan lupa vote dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
ChickLitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...