Aktivitas di mulai kembali, hari senin menjadi hari yang tidak begitu menyenangkan untuk Anna dan Rey, mereka tidak menantikan hari senin ini karena mereka harus berpanas-panasan pada pagi hari.
Rey turun dengan tergesa menghampiri Agatha yang sedang memasak untuk makan pagi.
"Bunda." panggil Rey dengan paniknya. Lantas Agatha menoleh dan panik balik.
"Apaan sih bang? Jangan panik ah bunda jadi ikutan panik nih!" ucap Agatha ia langsung mematikan kompor yang tengah menyala di hadapan nya.
"Abang cari dasi abang kok gaada ya bun, hari ini upacara lagi. Tolongin abang buuuunn." rengek Rey yang malah membuat Agatha tertawa.
Tidak biasanya anak itu mau merengek seperti sekarang, ia bilang menjaga image katanya.
"Astaga.. Bunda kirain apaan bang! Bentar bunda cariin dulu jangan dulu kamu cicipin masakan bunda ya." ucap Agatha.
"Beres bun." jawab Rey sembari mengacungkan jempolnya dengan senang hati, ia pun duduk di kursi sembari meminum segelas air putih.
Arthur turun dari kamar nya bersama Stormy di gendongan nya, seperti nya Stormy baru bangun dari tidurnya jadi sedikit lebih manja dari biasanya.
Agatha pun ikut turun dari atas sembari membawa dasi yang Rey cari-caru bersama dengan Anna, Anna juga terburu-buru saat menuruni tangga. "Nih bunda nemu kok." ucap Agatha memberikan dasi tersebut pada Rey.
"Makasi bun, Rey ngerepotin terus maaf ya." jawab Rey ia langsung memeluk bundanya itu dengan penuh hangat.
"It's okey Rey, gapapa." ucap Agatha mengelus rambut Rey.
Mereka pun makan dengan lahap di maja makan setelah Agatha menyelesaikan masakan nya, tak lupa ia juga mengurus Stormy terlebih dahulu sebelum makan.
Stormy manja sekali padanya, namun Agatha tidak sama sekali merasa risi dengan perlakuan Stormy. Stormy memintanya menyuapi pun Agatha turuti karena ia sadar setelah di ceritakan oleh Marisa bahwa Stormy sedikit tidak mendapat perhatian dari bunda pantinya.
Setiap Marisa pergi ke panti asuhan pun, Marisa selalu melihat Stormy belajar tanpa beristirahat.
"Anna, papa denger kamu punya pacar ya?" tanya Arthur membuat Anna membelalakan matanya.
"Mantan pa." jawab Anna dengan Santai ia tidak bisa panik karena bukan waktunya.
"Gapapa sih kan Anna juga udah besar, oh ya malam ini papa ada urusan sama bunda kalian di rumah sama bi Marisa ya jangan pada nakal." ucap Arthur.
"Papa, Stormy di tinggal bunda?"
"Iya sayang hanya malam ini aja kok besok juga kamu liat bunda lagi di rumah." jawab Arthur setelah menyelesaikan makan nya.
"Bunda jangan lama."
"Engga sayang hanya sebentar, ayo abisin deh makan nya biar gak lama katanya mau ikut ke kantor papa hari ini." jawab Agatha sembari menyuapi Stormy dan sedikit mengelap noda di dekat bibir Stormy.
"Bun mau kemana emang?" tanya Rey.
"Bunda gabisa bilang sayang, papa larang." jawab Agatha terkekeh kecil. Membuat Rey mendengus kesal atas jawaban yang di berikan oleh Agatha namun pada akhirnya ia juga tertawa.
Makan selesai semua Anna dan Rey pergi ke sekolah lain halnya dengan Arthur yang menunggu Agatha menyelesaikan pakaian Stormy dan mengganti pakaian Agatha sendiri.
Setelah menunggu setengah jam akhirnya Agatha dan Stormy turun dari lantai dua menuju ke Arthur. "Udah buruan kamu ada meeting nanti keburu telat." Ucap Agatha dan Arthur langsung menggendong Stormy pada pangkuan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
Chick-LitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...