Agatha pulang dari sekolah setelah mengantarkan Anna dan meminta izin pada guru Rey agar Rey di perbolehkan untuk di rumah karena sakit.
Agatha memanaskan bubur yang akan di makan oleh Arthur dan Rey secara bersamaan, setelah bubur jadi ia mengantarkan bubur pertama ke Arthur dan ia menyuruh Arthur untuk makan sendiri sedangkan Rey akan ia suapi.
Arthur hanya mengangguk lagian anaknya itu lebih butuh bundanya, Arthur juga merasa tidak enak dengan Agatha yang terus mengurus dirinya dan anak-anaknya seharusnya Arthur tidak mabuk kemarin malah ia paksakan untuk mabuk.
Ia menyesal sekarang.
Skip. Agatha sudah memasuki kamar Rey dengan membawakan kompresan, bubur dan juga segelas air hangat untuk di konsumsi Rey.
"Kalo gak kuat bunda suapin abang aja, mau?" tanya Agatha yang langsung di angguki Rey tanpa pikir panjang.
Agatha menyuapi Rey dengan perlahan walaupun pada suapan terakhir Rey menolak karena sudah tidak kuat memasukkan makanan ke dalam perutnya. Agatha paham ia pun memberikan segelas air putih kepada Rey.
"Bunda kompres dulu setelahnya bunda kasih obat ya." ucap Agatha.
"Iya bun, maaf ya Abang ngerepotin bunda seharusnya abang gak ngerjain tugas malem-malem." jawab Rey sedih.
"Gapapa bang bunda ngerti kok, udah mending istirahat bunda kompres ya." Rey mengangguk dan membaringkan tubuhnya kembali.
Setelah memastikan semuanya aman ia kembali ke kamar Arthur untuk melihat keadaan suaminya itu, pintu terbuka terlihat Arthur sedang menelfon pembantunya Marisa.
"Apa kata Marisa Thur?" tanya Agatha sembari membereskan makanan yang telah Arthur habiskan.
"Marisa mau membawa anak kecil kemari, aku udah larang tapi gabisa lagi di titipin di panti asuhan lagi karena orang tuanya mampu." jawab Arthur setelah menutup telfon nya.
"Maksud kamu apa?"
"Aku.. Punya anak lagi dengan Calista dan benar saja Calista tidak mau sama sekali merawatnya. Maaf aku harus tutupin ini dari kamu dan anak-anak karena aku belum siap, Anna juga pasti akan menolak kalo Anna tau Anna punya adek." jawab Arthur membuat Agatha membuka matanya lebar-lebar.
"Kok baru bilang sih? Aku taunya kamu cuma punya dua anak aja ternyata masih ada lagi aku gak habis fikir deh Arthur!" kesalnya, bisa-bisanya rahasia sebesar ini Arthur sembunyikan darinya.
"Terus kenapa baru bilang sekarang?" tambah Agatha sembari mendudukkan diri di kasur mereka.
"Aku juga gatau aku baru tau dua bulan yang lalu ternyata Calista hamilnya telat, aku gatau apa namanya pokoknya itu deh. Setelah satu bulan cerai Calista hamil."
jawab Arthur."Berapa tahun anaknya?" janya Agatha terus mencari informasi.
"Sekitar 4 tahun, perempuan." jawab Arthur, ia merebahkan diri dan jalan ninjanya adalah tidur di paha Agatha.
"Hari ini banget Thur?" Arthur mengangguk dan menutup matanya secara bersamaan.
"Agatha." panggil Arthur. Agatha menjawab dengan deheman singkat.
"Maaf ya gara-gara aku mabuk semalem kamu jadi kurang tidur dan harus ngurusin Rey yang sakit, aku udah baik-baik aja kok kamu fokus aja sama Rey."
"It's okey Arthur, lagian juga kan ini emang tugas seorang ibu, aku suka aku di terima dengan baik sama mereka."
"Makasi banyak ya Atha, perlu kamu tahu, aku sayang sama kamu." ucap Arthur secara tiba-tiba.
"Aku juga, so jangan ngerasa gak enakan ya Arthur inget sekarang anak-anak gak terlantar, penyakit Anna juga berangsur membaik. Dan lagi sekarang aku nambah anak si kecil berumur 4 tahun." jawab Agatha sepenuhnya benar, karena Agatha mencintai Arthur begitupun sebaliknya, Agatha juga senang menjadi ibu yang baik sekaligus menjadi contoh anak-anak Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
ChickLitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...