Agatha sudah tidak tahan lagi berada di sana ia segera berlari menjauh dan tidak memperdulikan sekitaran nya. Hatinya begitu tersayat melihat interaksi Arthur yang seperti sedang.. Entahlah membuat matanya sakit.
Di rumah tidak ada siapapun kosong hanya ia dan Jeff yang sedang menangis kencang karena tidurnya terganggu dengan guncangan hebat yang Agatha berikan sepanjang berlarian dan laju mobil yang begitu cepat.
Agatha segera menulis surat dan ia selipkan diantara lampu tidur kamar Rey, ia mengambil beberapa baju dan juga paspor untuk ia melarikan diri, tanpa memperdulikan Jeff yang semakin lama tangisnya semakin kencang.
"Ikut sama bunda ya? Bunda udah gak tahan lagi bunda mau pergi." Ucap Agatha ia menggendong Jeff dan membawa barangnya, mengunci pintu dan kuncinya ia simpan di bawah keset yang ada di luar pintu rumah besarnya.
Terserah apa yang akan terjadi pada rumahnya itu setelah ini.
Agatha pergi ke konter terlebih dahulu untuk mengganti nomor ponselnya dan berbagai keperluan yang di butuhkan nya selama kabur.
"Maafin bunda harus pergi jauh anak-anak bunda, jangan sedih setelah masalah ini berlalu bunda akan pulang." Ucap Agatha sembari menangis kencang, sama seperti Jeff.
Sesampainya di bandara Agatha langsung memesan penerbangan cepat menuju Bali, ya tujuan nya hanya Bali untuk saat ini. Sampai di bali ia tidak tahu apa yang akan terjadi disana nantinya, entah ia akan pindah ke negara lain atau kota lain, entah ia akan menetap disana.
••
Malam tiba Rey barusaja memasuki rumah yang hanya Anna yang sedang menangis sesenggukan di sofa ruang tamu, wajahnya begitu kacau.
"Hei, kenapa nangis? Bilang sama abang? Dave sakitin kamu?"
"Bunda bang bunda hiks hiks." Ucap Anna sembari sesenggukan, ia memeluk tubuh Rey dengan erat begitu sedih membayangkan bundanya dimana sekarang karena kamar Arthur begitu berantakan.
"Bu-bunda kenapa?" Tanya Rey lagi ia berusaha untuk tidak menangis.
"Papa? Papa mana?"
"Bunda pergi hiks, Papa cari bunda sama beberapa bodyguard Anna suruh tunggu disini kata papa." Ucapnya ia mulai tenang karena usapan lembut yang diberikan Rey.
"Tunggu sini abang mau ganti baju dulu." Ucap Rey ia melepaskan pelukan nya dan segera memasuki kamarnya.
Sampai di kamar Rey terkejut melihat sebuah kertas yang di lipat dengan terburu-buru, dengan segera ia membukanya dan membacanya ternyata dari sang bunda.
Halo anak-anaknya bunda.
Maaf banget tulisan bunda begitu berantakan, bunda buru-buru nih tidak sempat mengirim kalian chat.
Untuk Rey, bunda mohon tolong banget jagain kedua adek kamu ya sayang, bunda gatau pulang kapan setelah melihat apa yang dilakukan papa di ruangan nya siang tadi. Bunda pergi jauh sama Jeff kalian gaakan tau bunda pergi kemana.
Bilang juga sama oma dan opa kalo bunda pergi ya sayang, bunda mohon sama kamu hanya kamu yang bisa bunda andalkan sekarang untuk menjaga Anna dan Stormy.
Jangan lupain makan dan terus berada di rumah oma ya. Terutama Anna yang gaboleh telat makan, Stormy awasin bunda gatau papa kalian akan perduli atau engga.
Bunda pergi sayang, jangan cari bunda, bunda juga nanti pulang. Bunda sayang sama kalian.
Dari bunda untuk kesayangan bunda.
Begitulah isi surat yang di selipkan Agatha di lampu tidur milik Rey seketika itu Rey menangis dan berlarian ke bawah menemui Anna yang bingung mengapa Rey tiba-tiba saja menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
ChickLitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...