15 | Salah Sangka✔️

63.6K 4.2K 17
                                    

Kantor papa, tempat ternyaman bagi Anna untuk bermain. Walaupun memang kantor papanya itu bukan untuk bermain. Di dalam ruang kerja sang papa terdapat kamar yang tempatnya paling enak untuk mengerjakan sesuatu seperti tugas, membaca buku dan lain-lain.

Seperti sekarang Anna sedang membaca di kamar ruangan Arthur bersama Rey yang sedang memainkan ponselnya. Setelah pulang dari gramedia mereka langsung pergi ke kantor Arthur sesuai apa yang Agatha katakan.

Pulang dari kantor Arthur mereka akan berkunjung ke rumah Agatha karena Agatha sudah kangen kepada kedua orang tuanya, begitupun kedua orang tua Agatha yang rindu pada anaknya.

Saat ini Agatha tengah membantu Arthur membacakan jurnal yang ia perlukan.

Arthur sendiri hanya mendengar yang ia butuhkan dan sibuk pada laptopnya.

"Ini sampe halaman berapa Arthur?" tanya Agatha yang masih melihat-lihat jurnal yang di berikan Arthur.

"Itu udah sampe halaman berapa?"

"Udah sampe halaman 65 kamu butuh berapa lagi?" tanya nya.

"Nanggung deh sampe 70 aja. Aku kasian sama kamu kalo harus bacain lebih banyak lagi." jawab nya, Agatha mengangguk dan membacakan jurnal itu kembali.

Setelah satu jam Arthur berkutat pada laptopnya selesai juga Arthur bekerja. Arthur membereskan meja dan menyuruh Agatha memanggil anak-anak, dan Agatha menurut melangkah menuju kamar.

"Bang, Anna bobo?"

"Iya bun, mau di bangunin?" tanya Rey dan  Agatha pun mengangguk, Rey langsung membangunkan Anna, tak di sangka Anna susah untuk di bangunkan malahan Anna menarik selimbutnya lagi sampai menutupi kepalanya.

Agatha turun tangan karena jika tidak di bangunkan Anna akan bablas sampai besok pagi. "Anna bangun sayang, ayo katanya mau ketemu sama oma dan opa." ujarnya sembari menggoyangkan badan Anna sedikit.

"Anna ngantuk bun..." rengeknya dengan suara serak.

"Gausah ketemu oma sama opa kalo gitu ya Anna disini bobo sampe pagi, abang papa sama bunda ke rumah oma gimana?"

"Aish bunda nyebelin ah, Anna mana mau disini sendiri. Iya Anna bangun." ucap Anna sedikit kesal, bundanya itu selalu saja bisa membuat Anna tak punya pilihan lain.

Rey tertawa, Anna berhasil bangun hanya karena Agatha berbicara seperti itu. Kapan lagi ia melihat Anna semenurut itu pada orang lain, sebenarnya bukan orang lain sih! Anna terbilang anak yang sangat susah menurut sama papanya atau grandma nya.

Tapi ajaibnya! Anna dengan mudah nurut pada seseorang yang di panggilnya bunda.

Namun kali ini Agatha orang yang berhasil membuat Anna menurut hanya karena ucapannya. "Udah lah Anna terima aja, bunda baik loh mau bangunin Anna kalo engga bunda udah tinggalin Anna, bunda pergi sama abang sama papa." ucap Rey terkekeh kecil.

"Abang sama aja ih." kesalnya, ia mengucek matanya menahan ngantuk.

"Udah cepet keburu malem, grandma di rumah sama bi Arin, Marisa sama bi Rika kasian." ucap Arthur pada akhirnya mau tidak mau Anna mengangguk.

Semua selesai mereka keluar dari kantor dan menuju ke kediaman Ningsih dan Ravi, mereka bersenang ria untuk menuju ke sana, mampir sebentar ke minimarket untuk membeli beberapa makanan yang akan di bawa ke rumah Ningsih dan Ravi.

Setelah menempuh perjalanan 45 menit mereka sampai di rumah Ravi dan Ningsih. Pak satpam di rumah pun membukakan gerbang agar mobil Arthur bisa masuk dengan leluasa.

"Assalamualaikum." ucap mereka ber-empat saat memasuki rumah yang di pimpin Agatha.

"Waalaikumsalam."

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang