Setelah Jeff tertidur pulas di kamar nya bersama Arthur, Agatha pun mulai memasak apa yang di bicarakan nya sebelum Jeff tertidur.
Di temani oleh Rey yang sedang memainkan ponselnya dan Bi Arin yang membantunya Agatha jadi tidak merasa kesepian saat memasak. Bi Arin pulang satu bulan lalu setelah pemberitaan dimana anak Bi Arin sudah sembuh dari sakitnya.
"Bi tolong ambilin telur di gudang makanan dong, aku cari di kulkas gaada." Ucap Agatha kemudian ia memotong kembali bawangnya.
"Baik nyonya." Jawab bi Arin dan ia langsung pergi ke gudang makanan untuk mengambil telur yang di butuhkan.
Arthur sengaja membuat ruangan makanan agar Agatha setiap bulan tidak perlu keluar membeli perlengkapan dapur atau perlengkapan bulanan, karena di gudang itu sudah seperti market kecil dengan berbagai barang di sana.
Setiap persediaan habis, bodyguard Arthur lah yang akan mengisi kembali barang di gudang makanan tentu dengan teliti memilah berbagai jenis perlengkapan.
"Rey jangan kebanyakan main ponsel, denger bunda gak? Bunda udah tiga kali ngomong gini sama kamu loh." Tegur Agatha ia selesai dengan bawangnya.
"Iya bun Rey denger, maaf ya bentar lagi deh janji."
"20 menit ya Rey, kalo gak bunda ambil hp nya." Rey mengangguk singkat dan kembali pada layar hp nya. Agatha melarang karena Rey memiliki penglihatan sedikit memburuk.
"Maaf bun Aruna chat Rey, hehe." Ucap Rey yang bisa di ucapkan dalam hati karena terlalu malu.
Arthur memberi tahu bahwa saat beranjak remaja Rey ketagihan bermain game online sampai seperti itu. Makanya Agatha berusaha menbatasi Rey untuk bermain ponsel miliknya.
Satu jam kemudian.
3 masakan telah selesai kali ini di bantu oleh Rey ia merasa bosan saat bundanya mengambil ponsel miliknya dan parahnya akan di kembalikan pada malam hari nanti. Entah bagaimana nasib chat Aruna yang baru sempat ia baca dan tak sempat untuk ia balas.
"Bunda minta tolong panggilin papa ya? Bawa sekalian sama baby udah harus minum susu. Satu lagi Rey bangunin Anna." Rey mengangguk ia langsung bergegas ke kamar Agatha untuk membangunkan Arthur.
Ternyata sampai di kamar Arthur tengah menepuk-nepuk punggung Jeff agar Jeff kembali tidur lagi. "Papa di panggil bunda, sekalian bawa baby katanya. Rey mau panggil Anna." Ucap Rey.
"Iya duluan bang." Rey mengangguk lagi, ia bergegas ke kamar Anna untuk membangunkan anak itu, Anna terlihat lelah dalam tidurnya sampai Rey tak tega membangunkan nya.
Namun apa boleh buat? Anna bahkan belum makan dari siang makanya Anna harus di bangunkan, walau ia sedikit malas membangunkan anak itu karena sangat susah.
"Anna bunda marah-marah tuh kamu ngebo mulu, buruan bangun keburu bunda yang turun tangan buat bangunin kamu." Beginilah senjata andalan Rey, anak itu akan membawa bundanya jika urusan membangunkan Anna yang susah.
"Astaga abang bikin kaget aja! Anna kira emang ada bunda, iya nih bangun." Gerutunya karena Anna bangun terkaget.
Setelah selesai Rey kembali turun ke bawah dan melihat Agatha sedang memberikan ASI pada Jeff, tak lupa Arthur yang sedang makan dengan lahap di meja makan.
Agatha bangkit dan menyiapkan makan untuk Rey di susul untuk Anna yang baru saja turun dari kamarnya. Agatha tidak kesusahan sama sekali saat menyiapkan makanan nya karena tak lupa Agatha menggendong Jeff menggunakan gendongan bayi.
"Ayo makan, abisin ya bang, kakak."
"Iya bun." Jawab mereka bersamaan.
"Anna kenapa nih kok lesu banget? Nyesel ya tidur jam segini karena bangun jadi bad mood?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
Chick-LitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...