Dua minggu setelah Jeff lahir akhirnya Arthur mengadakan acara Aqiqah untuk anaknya itu, Banyak sekali keluarga dari berbagai kota mengunjungi rumah besar Arthur untuk Akikah Jeff.
Malam dimana Arthur membelikan nya martabak, Arthur juga menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi karena Agatha terus memaksanya untuk membuka suara. Dengan badan yang capek ia menjelaskan bahwa memang keduanya pernah melakukan operasi ginjal.
Rey mendapatkan Ginjal lagi dari mendiang ayahnya karena ayah Arthur mengatakan bahwa kebahagiaan cucunya lebih penting dari pada dirinya, itu sebabnya Ayah Arthur mendonorkan ginjalnya.
Setelah satu hari bertahan, ayah Arthur menghembuskan nafas terakhirnya membuat Rey menjadi lebih sayang pada diri sendiri dan pada Grandma yang di tinggalkan Grandpa. Sangat di sayangkan Rey belum bisa mengatakan bahwa ia sayang sekali pada Grandpa nya.
Agatha juga menanyakan bagaimana bisa ayah Arthur mendonorkan sedangkan ginjalnya belum tentu sehat, lalu Arthur menjawab ginjal ayahnya begitu sehat jadi bisa di donorkan pada Rey.
"Bunda Oya nya nih galak banget Mymy kan cuma pengen main sama Oya." Ujar Stormy kesal, acara Akikah juga sudah selesai kini hanya tinggal mengobrol saja di malam hari.
"Oya kenapa sayang? Ngantuk kah?"
"Oya males tante Stormy nya ganggu terus Oya kan harus belajar buat ujian minggu depan." Jawab Oya sedikit kesal.
"Oya ujian nya masih minggu depan main aja gih, ada bang Rey kan main sama bang Rey." Ujar mama Oya, Rania.
"Tapi mah Oya harus belajar kalo engga Oya bosan, plis deh mah."
Oya adalah anak ambis. Maka tak heran Oya menjawab seperti itu.
Agatha menggeleng mengisyaratkan Rania untuk diam, ia mencoba meyakinkan Stormy agar Stormy bermain sendiri atau bermain dengan Anna yang tengah menonton tv bersama saudara nya yang lain.
Menurutnya Oya tipe anak yang tidak bisa di ganggu dalam hal apapun, terbukti dari kegalakan nya saat dirinya di ganggu oleh Stormy saat ia sedang memahami pelajaran di MacBook miliknya.
Oya berusia 7 tahun dan sangat terobsesi untuk mengerjakan banyak soal dari yang di berikan guru, tak heran anak sekecil Oya sudah mengenakan kacamata untuk membantunya melihat dengan jelas. Pernah sesekali Agatha bertanya pada Oya dan anak itu menjawab belajar adalah hal yang menyenangkan daripada bermain.
"Mymy main sama abang kalo engga nonton sama kakak ya? Ayo jangan jadi anak manja sekarang lagi ada acara, bukan nya bunda larang kamu buat main tapi kamu juga harus liat situasi kalo mau main."
"Liat nih Oya, Oya lagi belajar karena mau ujian, kamu juga pernah belajar sama mrs Sofia dan gamau di ganggu sama siapapun, sama halnya dengan Oya yang gamau di ganggu siapapun, ngerti sayang?"
"Ngerti bun, maaf ya Stormy nonton aja sama kakak."
"Bunda gak marah, belajar dari kesalahan yang tadi ya? Ayo minta maaf sama Oya janji gaakan ganggu kalo Oyanya lagi belajar." Stormy mengangguk singkat, ia menghampiri Oya yang tengah sibuk dengan MacBook nya dan berbagai soal matematika yang di kerjakan nya.
"Oya Stormy minta maaf ya, karena Stormy Oya jadi gak fokus belajarnya."
"Gapapa Storm." Singkatnya lalu ia melanjutkan lagi soal nya.
"Udah gih ke kakak, kalo kakak marah bilang bunda lagi, kita tidur." Stormy kembali mengangguk ia segera melangkahkan kakinya ke arah Anna yang sedang menonton.
Agatha melihat dari kejauhan dan ternyata Anna menerima Stormy untuk duduk si sebelahnya dan menonton film bersama.
"Keluarga Arthur gak semua hadir ya Tha?" Tanya bibi Agatha yang tengah menggendong Jeff.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
ChickLitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...