24 | Balasan

43.7K 3.5K 162
                                    

Komen di paragraf ya guys:( jangan lupa vote! ︶︿︶

100+ komen aku double update.

••

"Cari tau tentang Acila, Sinta dan Jesia secepatnya ulik tentang mereka semua, di sekolah Antariksa nama mereka hanya satu." Ucap Arthur yang sedang menelfon di sebelah Agatha.

Arthur mengetahui nya pagi ini dan ia begitu kesal dengan dirinya sendiri bisa-bisanya ia harus membentak Anna yang jelas tidak salah disini. Arthur sudah memikirkan cara membalas dendam agar membuat orang kehancuran bertubi-tubi.

"Jangan terlalu marah kamu bisa darah tinggi inget umur Arthur."

"Sayanggg mana bisa aku harus diem dan gak marah liat anak aku sendiri di bully." Rengek Arthur yang malah menidurkan dirinya di paha Agatha mengajak ngobrol calon bayinya.

"Sayang denger deh bunda malah marah sama papa, papa gak salah loh kan papa cuma belain kakak aja." Adunya pada sang calon buah hati membuat Agatha terkekeh.

Stormy menemani Anna di kamarnya karena Anna yang meminta. Jadi Arthur bisa leluasa untuk berduaan dengan Agatha malam ini.

"Agatha anak kita jawab, dia nendang!!" Heboh Arthur karena anaknya menendang tepat pada pipinya.

"Astaga mana mungkin dia aja baru umur 2 bulan aneh deh kamu."

"Jalan tiga juga siapa tau kan emang udah ada kakinya atau tangan nya? Astaga aku seneng banget kayanya anak kita laki-laki deh sayang soalnya nendangnya kenceng banget kaya main bola, aku jadi gak sabar buat ketemu baby."

"Arthur jangan kayak anak kecil deh mana mungkin ada-ada aja udah ah mending tidur deh." Ujar Agatha sembari mengelus rambut Arthur.

"Aku gamau tidur aku mau kunjungin anak kita dulu jangan dulu tidur."

"Nanti keterusan."

"Biarin."

Dan malam itu mereka menghabiskan waktu bersama tanpa ada Stormy yang menghalangi.

••

Siang ini Anna di hebohkan dengan berita mading yang memberitakan bahwa ketiga pembully nya ternyata seorang pekerja malam di sebuah club papanya.

Anna benar-benar terkejut dengan mereka yang menjauhinya malah mendekatinya lagi dan Anna mendapatkan teman baru saat itu juga.

Anna heran kenapa mereka terciduk secepat itu padahal pagi tadi saat sarapan papa nya bilang bahwa berita itu akan keluar besok pagi bukan siang ini, memang tentang masalah balas dendam papanya itu selalu hebat.

"Anna kenapa lo bilang sama bokap lo kalo kita bully lo? Mau mati lo ha?!" Teriak Acila yang memang adalah ketua dari pembully Anna.

"Gue gak bilang papa kalo kalian bully gue lagian yang tau kan cuma bang Rey kenapa jadi ke gue?" Tanya Anna santai ia mulai bisa santai menghadapi Acila.

"Banyak bacot ya lo!" Acila hampir menampar Anna namun tertahan karena Arthur sigap melindungi Anna. Banyak tatapan tidak suka di lontarkan pada Acila, Sinta dan Jesia karena mempermalukan sekolah di hadapan ketua yayasan sekolah.

Acila dan dua dayangnya merasa sangat malu siang itu juga, di tambah lagi mereka mendapatkan teguran dari BK mereka di panggil oleh BK beserta Anna dan kedua orang tua Anna.

Di dalam ruangan BK terdapat kedua orang tua pembully, Rey, Arthur dan Agatha serta guru-guru.

"Jadi kenapa kalian bisa membully Anna?" Tanya guru BK.

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang