04 | explanation✔️

86.7K 6.2K 69
                                    

Vote dan komen nya ya guys!

••

Agatha dan juga Arthur bersiap untuk tidur setelah menyelesaikan aktivitas mereka. Tadi selepas pulang Agatha langsung menyiapkan makan untuk makan malam dan mandi.

Rencananya Agatha akan menanyakan tentang Calista pada Arthur tapi apa Arthur mau menceritakan nya? Begitu lah pikirnya.

Sebenarnya Agatha tidak ingin menanyakan hal seperti itu, tapi Agatha butuh penjelasan rinci tentang kehidupan Arthur, sebab sekarang status dirinya adalah istri Arthur. Mau bagaimana pun Agatha perlu mengetahuinya.

"Arthur." panggil Agatha lantas Arthur menoleh dan berjalan menduduki ranjang.

"Kenapa?" tanya Arthur yang hendak merebahkan tubuhnya di kasur.

"Gue- eh maksudnya aku mau tanya boleh gak?" tanya balik Agatha dengan rasa gugup.

"Boleh lah mumpung gak ada kerjaan. Tapi kenapa kamu manggil Arthur aku lebih tua dari mu." jawab Arthur ia malah selonjoran di kasur empuk itu.

"Gak apa-apa enak aja gitu manggil nama hahahhahah." Agatha tertawa renyah membuat Arthur ikut tertawa.

"Eh anak-anak tidur belum ya? Aku mau tanya tapi takut anak-anak denger." ucap Agatha menimang-nimang.

"Mereka gak akan tau kita ngomong apa orang kamar ini kedap suara." jawab Arthur.

"Oh ya? Kok baru tau aku.."

"Kamu gak pernah nanya soal rumah si makanya gak tau." cibir Arthur lalu memejamkan matanya.

"Oke, aku mau tanya soal Calista kamu kan pernah bilang mau ceritain itu. Kenapa Calista tinggalin kamu?" tanya Agatha membuat Arthur seketika membuka matanya kembali.

"Hmm, baiklah ini saatnya kamu tau tentang Calista dan anak-anak."

"Dulu kita nikah juga karena ibu menjodohkan ku dengan Calista, awalnya aku kira Calista baik namun ternyata tidak, aku berfikiran Calista anak yang benar-benar baik dan anak yang pendiam." ucap Arthur mulai bercerita.

Sepertinya ini akan menjadi kebiasaan mereka sebelum tidur, menceritakan apapun sebelum tidur kedengaran nya sangat bagus.

"Calista hamil Rey waktu itu, tapi dia gak terima karena aku dalam keadaan mabuk yang membuat Calista membenci ku untuk yang pertama kali, posisinya Calista masih mempunyai pacar saat kami menikah sampai insiden itu terjadi," Arthur menghela napasnya.

"Saat Rey di lahirkan Calista tidak mau merawat bahkan menyusui Rey membuat aku gila karena Rey selalu menangis walau sudah di kasih susu formula, jadilah mau tidak mau Rey di asuh oleh ibuku. Kedua kalinya kami melakukan itu dan Calista hamil Anna sama seperti waktu Rey dilahirkan, Calista tidak mau merawat bahkan tidak mau menyusui."

"Tapi kenapa Calista mau hamil lagi? Apa kamu mabuk?" tanya Agatha mulai penasaran.

"Tidak, aku sepenuhnya sadar."

"Alasannya sepele, hanya karena kebutuhan nya bersama teman arisan nya, alasan Calista simple hanya ingin di puji oleh teman Arisan nya bahwa ia hamil kembali sedangkan pada saat itu teman Arisan nya susah untuk hamil, saat Rey dan Anna beranjak dewasa dengan pahit kami mendapat kabar bahwa Anna mengidap penyakit lambung membuat Calista semakin benci pada anak-anak."

"Sampai suatu hari Calista membawa surat cerai bersama lelaki lain di depan anak-anak yang membuat anak-anak menjadi shock. Anak-anak mendapat hinaan dari Calista, walaupun begitu Rey dan Anna masih menganggap Calista sebagai mama mereka sungguh miris melihat Calista tidak menganggap mereka sebagai anak. Namun karena Anna masih tidak mengerti jadi kemarin Anna bingung dengan pernyataan abangnya."

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang