Ternyata bukan cuma cowo yang hobby ngeghosting tapi readers pun hobby ghosting🙂😣 -Author yang banyak halu.
Enjoy guys, kalo lama gak update aku siapin 3 chapter hehe.
••
Agatha menepati omongan nya untuk pergi ke rumah maminya, sekarang ini Agatha tengah memandikan Jeff dan bersiap untuk pergi ke rumah maminya.
"Jeff nanti gaboleh nakal di rumah oma oke? Jeff harus sama bunda terus kalo mau main, main aja sama abang oke?"
"Beles buna, au kan ana baik."
Agatha terkekeh mendengar jawaban menggemaskan Jeff, ia tidak menyangka akan membesarkan Jeff dengan cara yang baik dan memperlakukan Jeff dengan baik, tidak banyak mengomel dan memendam sendiri apa yang harusnya ia luapkan.
Demi kebaikan Jeff nantinya, Agatha pernah membayangkan bagaimana ia mempunyai anak dan anaknya itu tumbuh dengan baik di sertai kelembutan dirinya dalam mendidik dan ternyata usahanya berhasil, Jeff menjadi anak yang tidak gampang tersulut emosi, saat bermain bersama anak tetangga dan kebetulan mainan pesawat milik Jeff di ambil.
Jeff tidak marah ia santai saja dan akhirnya Jeff meminta kembali mainan nya dengan tutur kata yang lembut.
"Alka, Au mau ambi mainan au agi ya? Ini mainan kecayangan au jadi Alka jagan ambi." Agatha ingat betul apa yang di katakan Jeff dua bulan lalu pada Arka anak tetangga yang sering main bersama.
Arthur berbahagia mendapati anak bungsunya itu mendapatkan mainan nya kembali bukan dengan cara kasar melainkan cara yang lembut. Lagi-lagi Arthur membandingkan Jeff dengan Rey, Rey terima karena memang itu kenyataan nya. Sifat Rey 11 12 sama Arthur jadi tak salah Rey hanya menerima apa yang Arthur bandingkan.
Arthur pun sama ia dengan santai selalu menerima setiap perbandingan yang di lontarkan padanya dari ibunya ataupun ayahnya.
Pernah sesekali Agatha meminta maaf pada Rey karena perlakuan Arthur dan Rey malah menjawab. "Gapapa bun kan emang dulu Rey gapernah di ajarin kaya bunda ajarin Jeff, papa yang bilang jadi Rey terima aja, bunda jangan ngerasa bersalah toh udah lama juga." Jawab Rey dengan santai sembari tersenyum simpul.
Dan mulai saat itu Agatha melarang Arthur untuk membandingkan anak-anaknya lagi, Arthur mengerti ternyata Agatha tidak mau anak-anaknya sakit hati karena ucapan perbandingan Arthur.
Bisa saja di luar Rey berbicara santai lain halnya dengan di dalam, mungkin aja Rey membatin dan membuatnya sedih.
"Udah." Ucap Agatha setelah selesai memakaikan baju ke tubuh Jeff. Terlihat Jeff senang dengan pakaian nya kali ini.
Kemeja flannel lengan pendek berwarna putih dipadukan dengan celana pendek berwarna coklat muda dan sepatu converse dengan warna senada membuat Jeff terlihat sangat menawan dengan pakaian casualnya.
"Ayo buna, au nda cabal temu cama kakak Stolmy."
"Iya ayo, ajak kakak Anna gih pergi ke kamar kak Anna, kamarnya gak di kunci jangan turun ke tangga sendiri ya? Bunda mau ganti baju dulu." Anak itu mengangguk lucu ia keluar dari kamar Agatha menuju kamar Anna.
Sesuai apa yang di katakan oleh Agatha ia tidak boleh ke tangga sendirian maka dari itu ia akan mengajak Anna untuk turun ke bawah.
"Kakak Anna..." Panggil nya pelan, terlihat Anna sedang memainkan ponselnya sembari mengesap teh yang di buatkan Agatha.
Anna mendongkak saat suara kecil Jeff memanggilnya. "Kenapa Jeff? Bukannya bunda larang Jeff kesini dulu ya?"
"Kata buna ayo buluan ke bawah, mau ke lumah oma ciang ini, abang Ley uga uda celecai di bawah kata buna waktu madiin au."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
Chick-LitEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...