Anna benar-benar menepati omongan nya, ia bersama dengan banyaknya mahasiswa dan mahasiswi ke Bali untuk berlibur, hanya 3 hari tidak lebih. Kampus Anna benar-benar rutin memberikan libur ke luar kota setelah satu semester.
Anna sedang berjalan di kuliner bersama dengan teman-teman nya. Mereka memilih beberapa jajanan di sana untuk mereka bawa ke hotel.
Tempat kuliner dan hotel tidak jauh jadi mereka memutuskan untuk membeli beberapa jajanan yang mereka sukai sambil melihat keindahan pantai di sebrang nya.
Bruk!
"Awwshh." Ringis anak laki-laki itu setelah menabrak Anna, ia merasa bersalah dan berjongkok.
"Eh papa?"
"Siapa yang kakak bilang papa?" Tanya lelaki tersebut.
"Eh kok papa sih, maaf, yah luka ayo kakak obatin dulu sebentar bisa jadi infeksi loh ini." Ucap Anna yang malah menggumam papa bukan nya menolong, habis anak itu mirip sekali dengan papanya saat masih muda.
Anak itu mengangguk ia duduk setelah Anna memerintahkan nya untuk duduk dan meluruskan kakinya.
"Tunggu sebentar kakak mau beli dulu plaster." Ucap nya lalu pergi meninggalkan anak itu sendirian, Anna berpamitan juga pada teman-teman nya untuk menolong anak itu.
Jalanan di Bali Anna sudah hapal jadi ia tidak khawatir akan tersesat saat pulang, lagian jika tersesat ia bisa membaca maps di ponselnya.
"Maaf lama ngantri dulu tadi, sini biar kakak obatin." Ucap Anna, anak lelaki itu mengangguk dan meringis merasakan sakit di kakinya.
"Nama kamu siapa?" Tanya Anna.
"Jeffrey, kakak bisa panggil aku Jeff." Jawab Jeff, ya anak itu Jeff adiknya Anna!
"Je-jefrey Celio Calbert?" Tanya nya sekali lagi, ia hanya asal berucap seperti itu ia hanya ingin tahu saja.
"Loh keren banget bisa tau nama panjang aku kak! Padahal aku gak pake name tag loh, wah kakaknya hebat ya!" Pekik Jeff sembari tersenyum girang, ia malah aneh melihat Anna menangis di depannya.
"Kok kakak malah nangis? Oh iya aku lupa tanyain nama kakak siapa?" Tanya Jeff sembari meraih tangan Anna, Agatha mengatakan jika seseorang menangis di depan kita, kita harus bisa menenangkan nya.
"Brianna Putri Calbert." Jawab Anna membuat Jeff terkejut dan terpaku, mengapa nama belakang mereka sama? Ia bertanya-tanya dalam hatinya.
"Kamu panggil orang tua kamu Bunda kan?" Tanya Anna sembari menangis, membuat Jeff semakin tidak paham.
"Iya aku selalu panggil Bunda Atha, kenapa?"
"Itu bunda kakak juga sayang, akhirnya setelah sekian lama kakak nemuin kamu juga, papa pasti seneng banget ketemu sama kamu lagi, sehat bugar ya kamu sayang?" Ucapnya ia tak kuasa menahan tangisnya lagi seketika pecah begitu saja, memeluk dengan erat adik bungsunya.
"L-loh."
"Anterin ke bunda yuk sayang, kakak juga mau ketemu sama bunda." Ucapnya.
Jeff hanya mengangguk ia mengajak Anna jalan ke arah toko kue yang masih berada di kuliner. Sesampainya di toko Jeff mengucapkan salam ia memasuki toko bersama Anna.
Anna banyak berubah jadi sedikit Agatha tidak mengenalinya tapi muka Anna begitu familiar, mengingat usia Agatha juga tidak muda lagi ia lupa-lupa ingat.
"Jeff kok bisa jatoh sih? Ini siapa yang plasterin?" Tanya Agatha terdengar khawatir dengan Jeff, Anna semakin menangis mendengar suara itu, bunda nya di hadapan nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA ATHA
Genç Kız EdebiyatıEND | REVISI •Follow dulu sebelum baca• Menjadi orang tua sambung itu terbilang cukup sulit, apalagi jika anak-anak yang tidak menyukai, sungguh terasa semakin sulit. Itulah yang di rasakan oleh Calina Agatha perempuan berusia dua puluh tujuh tahu...