14 | Terciduk✔️

69.9K 4.6K 25
                                    

Vote dan komen ya

••

Pagi hari yang cerah, Agatha sudah berada di rumah semenjak satu minggu kemarin tinggal di rumah sakit karena ia mengalami kecelakaan saat menuju ke rumah sakit untuk menemui papinya dalam keadaan sedih.

Agatha menyibakkan selimut, terlihat masih banyak bekas luka yang harus ia sembuhkan, ia melihat ke samping Arthur yang masih tertidur dengan pulas sembari memeluk guling nya, memperhatikan muka tampan Arthur sampai ia tak kedip dan di kejutkan oleh Arthur yang tiba-tiba saja bangun.

"Kamu ngapain?" tanya Arthur dengan suara serak sehabis bangun dari tidur membuat Agatha menjadi gugup mendengar suaranya.

"Gak ngapa-ngapain kok, buruan bangun kamu harus ke kantor." jawab Agatha dengan cepat dan berlalu untuk pergi ke kamar mandi, namun pergerakan nya itu Arthur hentikan.

"Morning kiss?"

"Kamu apa-apaan sih Arthur, udah deh anak-anak belum makan kasian." Jawab Agatha lagi dan malah menutup wajah Arthur dengan bantal di sampingnya, namun lagi-lagi Arthur menghentikan aktivitas Agatha ia segera mencium pipi kanan Agatha dengan cepat.

Cklek..

Pintu terbuka menampilkan Anna yang sudah rapih dengan seragam nya, Anna terkejut melihat aktivitas kedua orang tuanya. "Eh maaf harusnya Anna ketok dulu pintunya." ucap Anna cengengesan dan malah membanting pintu kamar mereka dengan keras, Anna berlari dari amukan papanya yang akan segera meledak.

"Kamu sih Anna liat kan." ucap Agatha menyalahkan Arthur mana posisi mereka sedang berpelukan, lebih tepatnya Arthur memeluk Agatha.

"Lagian cuma di pipi aja, udah kejar Anna gih jangan sampe aku yang marahin bisa nangis dia. Anna paling takut amukan aku walaupun Anna sering marah si." ucap Arthur tertawa geli ia pun pergi ke kamar mandi dengan berlari kecil membiarkan Agatha menggerutu di tempatnya.

Mau tidak mau Agatha harus pergi ke bawah menemui Anna dan Rey serta Yuri untuk menyiapkan sarapan dalam keadaan malu karena Anna melihat aktivitas tadi.

Sesampainya di bawah Yuri tengah menertawakan nya dan Anna masih tertawa dengan Rey membuatnya tambah merasa malu karena ketiganya yang tertawa sembari melihat ke arahnya.

"Bunda kenapa turun? Bukan nya lanjutin aja." ucap Rey sembari bercanda, ketiganya pun tertawa lagi melihat muka Agatha yang merah padam.

"Rey mau bunda cubit ha? Berani banget ngomong kayak gitu, siapa yang ajarin?!" Kesal Agatha meletakkan tangan nya di pinggang, matanya seakan mau keluar dan Rey malah semakin bercanda dengan tatapan bundanya itu.

"Bercanda bun.. Lagian Grandma kok yang nyuruh Anna buat bangunin bunda sama papa, eh pas buka pintu malah Anna liat itu." jawab Rey sedikit cengengesan.

"Kayanya grandma mau punya cucu lagi deh Rey." ucap Yuri asal membuat gelak tawa terpancing lagi.

"Mau bunda hukum ya kalian berdua?! Lagian Anna kenapa gak ketuk pintu dulu sih? Bunda jadi malu tau." ucap Agatha sembari duduk di sebelah Anna dan memeluk Anna dari samping.

"Ampun bun! Anna kebiasaan gitu kalo bangunin papa.." rengek Anna karena Agatha menggelitiki dirinya dengan perlahan membuatnya geli merasakan tangan Agatha di tubuhnya.

"Udah, udah, ini jam berapa? Mending makan gih keburu telat ke sekolah kalian nanti." Ucap Yuri yang menghentikan bercandaan mereka, Agatha tersadar dan langsung menyiapkan makanan yang sudah di masak oleh Arin dan Marisa.

Setelah selesai menyiapkan makanan, Yuri, Rey dan Anna pun makan sementara Agatha kembali ke kamarnya untuk memeriksa Arthur, lelaki itu sedikit susah untuk berangkat kerja semenjak adanya Agatha dan Yuri di rumah.

Benar saja Arthur sedang minum segelas air putih belum mengenakan dasi dan jas dengan rapi padahal sebentar lagi ia harus meeting bersama di kantornya dengan anak perusahaan papinya.

"Kenapa belum di pake sih dasi nya? Kebiasaan banget." ucap Agatha yang menarik dasi dari tangan Arthur dengan kasar.

"Males sayang.. Aku pengen seharian di rumah, mending meeting di ganti sama asisten aku aja ya? Plissss." ucap Arthur merengek layaknya bayi, badan elemen kelakuan bayi memang.

Agatha menggelengkan kepalanya pusing akibat tingkah Arthur yang berubah drastis dari pertama menikah sampai sekarang, dulu Arthur pria dingin yang tak tersentuh walaupun sudah menikah dan sekarang menjadi pria yang menyebalkan yang pernah Agatha temui dalam hidupnya.

"Jangan alesan, kamu harus kerja untuk aku shooping dan anak-anak makan." tawa nya pecah melihat muka Arthur yang cemberut mendengar pernyataan Agatha barusan.

"Bercanda Arthur lagian aku punya uang kalo soal Shooping." ucap Agatha sedikit terkekeh dengan ucapan nya itu.

"Kamu jangan males ya, mending sekarang ke kantor cari uang yang banyak buat hidup Anna sama Rey, mereka butuh makan biaya sekolah dan lain-lain, lagian juga kan weekend masih bisa di rumah." lanjut Agatha memberi pengertian supaya Arthur tidak pernah merasa malas dengan pekerjaan nya, dasi pun telah selesai Agatha pasangkan.

Agatha mengajak Arthur ke bawah untuk makan dan berangkat ke kantor bersama anak-anaknya.

"Tapi kalo mau belanja pake uang aku gapapa kok kan uang suami uang istri juga."

••

"Bunda nanti jemput ya? Anna mau ke gramedia tapi bareng bunda abang juga ikut tapi." ucap Anna setelah selesai makan, ia menaruh piring kotor di wastafel sebelum ada Agatha Anna dan Rey biasa meninggalkan piring kotor di meja membiarkan pembantu untuk membereskan nya.

Namun setelah ada Agatha ia benar-benar mengajarkan Anna dan Rey untuk lebih menghormati pembantu walaupun dengan menyimpan piring kotor di wastafel. Yuri memang tidak salah menjodohkan Arthur dengam Agatha, lagian Ningsih dan Ravi memang sahabatnya sejak dulu di tambah mereka memang menjalankan bisnis bersama.

"Iya bunda jemput Anna sama abang nanti."

"Kita berangkat ya bun, Grandma!" ucap Rey, Anna dan Arthur serempak Arthur juga menyebut Agatha bunda di depan anak-anak dan ibu nya.

"Iya sayang hati-hati." jawab Agatha mereka pun pergi ke sekolah dan ke kantor bersama menyisakan Agatha dan Yuri yang telah selesai dengan makan.

Yuri pergi ke taman belakang rumah dekat kamar Arin dan Marisa setelah meminta izin dan menyuruh Agatha untuk menyusulnya setelah selesai membereskan meja makan.

"Semakin hari semakin membaik hubungan antara gue dan ibu, semoga selamanya gitu gue berharap banget."

••

Tbc

Manja ya Arthur apalagi anak-anak nantinya hehe, jangan lupa vote dan komen selalu ya guys! See you.

BUNDA ATHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang