19. Dari Gavin, Untuk Lilya

6.6K 437 81
                                    

***

"Gue pingin banget nemenin lo jalan-jalan pagi ini Ly, tapi gue ada kuis, tau sendiri kalau nggak ikut harus ngulang semester depan" ucap Vinny, tidak enak hati.

Saat ini gadis itu telah siap untuk pergi ke kampus, begitu juga Lilya yang sudah siap untuk memulai nostalgianya pada Jogja.

Lilya tersenyum, ia sangat mengerti. Ia juga rindu dengan apa yang kini dialami Viny, berangkat lebih awal supaya memiliki waktu untuk belajar.

"Iya Vin, nggak apa-apa. Good luck ya, semoga nilainya bagus"

"Iya Ly, semoga. Tapi tenang Ly, ada gantinya kok"

"M-maksudnya?" tanya Lilya, heran.

"Bentar, mana ya?"

Vinny tampak mengalihkan pandangan ke sekitar halaman indekos, berseru ketika sebuah motor ninja hitam tampak memasuki halaman.

"Ah itu dia!"

Dan Lilya tentu masih ingat dengan persis siapa pemilik motor dan postur tubuh itu. Gavin. Untuk apa Gavin datang kemari?

"Kamu panggil dia ke sini Vin?" tanya Lilya, setengah protes.

"Lilya, aku nggak bisa ninggalin kamu sendiri, kebetulan pagi ini Gavin free, yaudah deh aku minta dia buat nemenin kamu. Udah pasti nggak kalah seru kalau sama Gavin" jelas Vinny.

Lilya tidak banyak dekat dengan teman di luar kelas atau organisasi yang ia ikuti, maka dari itu hanya Gavin-lah yang Vinny percaya untuk menjaga Lilya, lagipula Gavin terlihat menaruh perasaan pada Lilya, cowok itu pasti akan menjaga Lilya dengan baik.

Motor Gavin berhenti di hadapan Vinny dan Lilya. Cowok itu tampak melepaskan helm, tersenyum ke arah mereka.

"Yaudah karena Gavin udah di sini, gue ke kampus dulu ya, bye" pamit Vinny, seolah memberi waktu khusus untuk Gavin dan Lilya.

Selepas Vinny pergi, suasana menjadi canggung. Sudah lama sejak terakhir kali Lilya bertemu Gavin, mereka pun tidak saling berkabar selama ini, lebih tepatnya, Lilya yang selalu menghindar setiap kali Gavin mencoba menghubunginya. Namun Lilya sudah menyerahkan segalanya pada Vinny, supaya Gavin tidak terus mengejar Vinny untuk menanyakan keadaannya.

"Hai Ly, apa kabar?" sapa Gavin dengan senyumnya. Ternyata apa yang dikhawatirkan Lilya tidak terjadi. Gavin masih seperti dulu sekalipun cowok itu telah mengetahui tentang apa yang menimpanya.

Lilya balas tersenyum.
"Baik Gav, kamu sendiri gimana kabarnya?"

"Seperti yang lo lihat sekarang. Oh iya, mau langsung jalan-jalan?"

"Iya, tapi aku bisa sendiri kok Gav, Vinny memang suka ngerepotin orang"

"Nggak ada Ly, gue akan temenin lo. Lo mau kemana?"

Melihat Gavin yang keukeh untuk menemaninya, pada akhirnya Lilya mengangguk, kalaupun ia menolak, Gavin pasti akan tetap mengikutinya.

"Aku mau ke perpustakaan kota Gav, kangen baca buku di sana"

Gavin tidak berkata apa-apa, ia hanya tersenyum seraya menyodorkan helm kepada Lilya.

***

Sepertinya, waktu sedikit demi sedikit berhasil menuntun Abian untuk terbiasa dengan kehadiran Nala. Nala akan semakin sering masuk dalam hari-harinya setelah gadis itu berhasil membuat Alananya jatuh hati. Alana menemukan kenyamanan pada Nala. Dan sama halnya seperti ketika Alana menemukan kenyamanan terhadapnya, Alana tidak akan melepaskannya.

𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝, 𝐌𝐲 𝐄𝐱 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang