Tuh orang kesetanan yah? Bisa-bisanya dia marah sampai segitunya, pakai ngebentak cewek lagi -batin Shakila.
Kok El tau ya semua tentang privasi orang? Dih jadi ngeri gue sama dia -batin Aqeeva.
"Oh jadi ini semua gara-gara itu"ucap Keano lalu berjalan dan berdiri di sebelah El.
"Heh! Lu sadar dong! Yang mutusin gue siapa? Lu kan? Sekarang lu yang nggak bisa move on? Hahaha sedih amat hidup lu. TAPI KALAU PUN LO BELUM MOVE ON DARI GUE, JANGAN NYELAKAIN WANITA GUE ANJING"ucap Keano dengan membentak di kalimat akhir. Lalu Rena menatap tajam Syahna seperti ingin memakannya hidup-hidup.
"Puas lo? PUAS LO LIAT GUE DIBENTAK-BENTAK? Memang perempuan nggak ada moral, minta perlindungan ke cowok, AYO SINI HADAPIN GUE"ucap Rena.
"Sorry, lawan dia bukan cewek"ucap Jihan.
"ADA GUE NYURUH LO NGOMONG?"bentak Rena.
"JANGAN BENTAK-BENTAK ORANG ANJING"bentak El membuat Rena langsung terdiam.
Lalu Nala mendekati Syahna dan Jihan dengan emosi yang menggebu-gebu. Saat sudah hampir dekat, Nala menantang Syahna untuk berhadapan dengannya, namun dengan cepat dua orang telah berdiri di depan Syahna.
"Yang punya masalah bukan lu, jadi tolong jangan ikut campur"ucap Shakila, yap mereka adalah Aqeeva dan Shakila.
"Kita hanya mau nolongin kalian"ucap Hany.
"Nolong? Gue nggak pernah nyuruh lo buat tolongin gue, lagipun lo siapa hah? Sembarangan bully sahabat gue tanpa tau semuanya, lu cuma tau dari rekaman jangan sok keras. Mereka sahabat gue, sesalah apapun mereka ya mereka tetap berharga buat gue. Lu nggak berhak buat ngebully mereka karena yang punya masalah disini gue dan Syahna bukan lu"ucap Aqeeva.
"Sekarang udah jelaskan? Aqeeva aja nggak minta dibelain tuh, kenapa lu pada malah nawarin bantuan? Udah tau kan lu pada siapa Syahna? Aqeeva itu orang yang dewasa, dewasa ngehadapin masalah, nggak kayak lu pada, BOCAH"ucap Aksa yang sedaritadi cuma menyimak bersama Al.
"Nala, Hany, Anisa, Rena, kalian pergi"ucap Al yang daritadi diam.
"Tapi Al ak---"ucapan Rena yang dipotong oleh Al.
"PERGI"bentak Al, lalu mereka berempat pergi dari kantin dengan rasa malu.
Setelah Nala dkk pergi, Aqeeva, Shakila, dan El amd the geng menatap tajam Syahna dan Jihan.
"Udah hampir bel masuk, mending kita ke cafe luar sekolah"ucap El.
"Cabut?"tanya Al.
"Iya Al ganteng, kali ini aja"jawab El.
"Terserah"ucap Al lalu pergi berjalan terlebih dahulu.
"Lah dia mau kemana?"tanya Aqeeva.
"Ikutin aja, emang gitu anaknya"ucap Aksa lalu mereka semua mengikuti Al dari belakang.
"Sekarang kita harus mikirin gimana caranya kita bolos"ucap Shakila.
"Santai aja, itu kita yang ngatur"ucap Aksa.
"Serah lu pada dah"ucap Shakila.
Tibalah mereka di sebuah tembok tinggi yang kiranya berukuran 3 meter membuat para cewek kaget dan gelisah kalau disuruh manjat.
"Ki---kita manjat gitu? Plislah El, Aksa, ini tinggi bener woi, mana gue pendek lagi"ucap Jihan.
"Stop! Jangan bilang pendek, diantara kita berempat lu yang paling tinggi, jadi lu diam atau gue anterin lu ke Tuhan"ucap Shakila.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...