"AQEEVA"teriak Syahna pada Aqeeva yang sedang duduk bersama Alfathan.
"Ada apa?"tanya Aqeeva lalu Syahna menatap Alfathan.
"Al, boleh gue ngomong sama Aqeeva sebentar aja?"tanya Syahna.
"Yaudah"ucap Alfathan lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Kenapa Na? Kayaknya serius amat?"tanya Aqeeva.
"Gu---gue mau jujur sama lo"jawab Syahna.
"Masalah apa?"tanya Aqeeva.
"Ma---masalah ke---kematian ba---bang Guntur"jawab Syahna gugup.
"Hah? Ada apa? Lo tau sesuatu?"tanya Aqeeva.
"Se---sebenarnya bang Guntur ke---kecelakaan waktu itu, ka---karena di---dia ma---mau nyelamatin gu---gue"ucap Syahna.
"Hah? Ja---jadi itu penyebabnya?"tanya Aqeeva.
"I---iya Qeev, hanya gue, bang Guntur, Jihan, dan Tuhan yang tau persis kecelakaan itu"balas Syahna.
"Jihan? Jihan tau semuanya?"kaget Aqeeva.
"Iya, sekarang lo boleh marah sama gue, lo boleh benci sama gue, lo boleh bilang ke semua orang. Tapi satu permintaan gue Qeev, jangan pernah lo membenci Jihan, Jihan ngerahasiain ini karena gue yang memaksa dia buat berjanji sama gue"ucap Syahna.
"Jadi....... LO YANG MENYEBABKAN SEMUA INI?"teriak Shakila yang daritadi mendengar semuanya dari belakang, membuat Aqeeva dan Syahna menoleh ke belakang.
"I---iya La"jawab Syahna lalu Shakila mendekati Syahna dan.......
PLAAAK.......
"LO BENAR-BENAR KETERLALUAN SYAHNA, SELAMA INI GUE, JIHAN, DAN AQEEVA UDAH BAIK SAMA LO, BIARPUN LO ITU PLAYGIRL GUE SANGKA LO ORANG BAIK. TERNYATA ENGGAK, TIDAK SAMA SEKALI. LO UDAH BUAT AQEEVA MENDERITA BERTAHUN-TAHUN LAMANYA. LO NGGAK LIAT PENDERITAAN DIA SELAMA INI HAH? KENAPA LO BARU NGASIH TAUNYA SEKARANG?"bentak Shakila.
"Karena waktu itu gue panik La, gue takut, gue gak tau apa yang terjadi kalau mereka tau tentang semua ini. Gue gak nyangka kalau semuanya jadi begini"jawab Syahna yang sudah meneteskan airmatanya.
"SELAMA INI LO ADA DI SAMPING AQEEVA, SELAMA INI KITA SAMA-SAMA, LO TAU PENDERITAAN AQEEVA. TAPI, AQEEVA YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEMUA PERBUATAN LO, LO MANUSIA BUKAN SIH? LO NGGAK PUNYA BELAS KASIHAN, GUE NYESEL UDAH ANGGAP LO SAHABAT GUE"bentak Shakila membuat Syahna semakin tersudutkan lalu dia menoleh ke arah Aqeeva.
"Aqeeva, lo---lo boleh benci gue sekarang, tapi gue mohon maafin gue"ucap Syahna sambil memegang tangan Aqeeva, sedangkan Aqeeva? Dia melihat lurus ke depan. Tak berapa lama, dia menoleh, melihat tangannya yang digenggam erat oleh Syahna yang wajahnya penuh pengharapan.
Lalu Aqeeva melepasnya secara kasar, dia menatap mata Syahna dengan mata yang berlinangan airmata.
"GUE BENCI SAMA LO NA, GUE KECEWA SAMA LO"teriak Aqeeva lalu berlari meninggalkan tempat itu.
"AQEEVA, TUNGGU GUE"teriak Shakila. Lalu menoleh ke arah Syahna.
"Lo dengar baik-baik, jangan pernah lo deketin Aqeeva lagi, jangan pernah lo nyakitin sahabat gue lagi, kalau lo ngelakuin itu lagi, gue gak akan segan-segan untuk membunuh lo dengan cara keji, camkan itu!"ucap Shakila lalu pergi meninggalkan Syahna.
Syahna terduduk di tanah, dia menangisi kebodohannya di masa lalu. Dia menyesal atas apa yang dia perbuat.
"Kenapa? Kenapa gue begitu bego? Harusnya gue ngasih taunya dari dulu, kalau gue jujur dari dulu, semuanya gak akan seperti ini"ucap Syahna sambil menangis.
Jihan yang berfirasat buruk pun berpartisipasi untuk menghampiri Syahna lalu memeluknya dan menanyakan apa yang terjadi.
"Semuanya musnah Jih, gue dibenci Aqeeva sekarang, bahkan Shakila juga benci sama gue"ucap Syahna sambil menangis dalam pelukan Jihan.
Keano yang datang bersama Jihan pun merasa iba pada Syahna, dia kasihan melihat kekasihnya disakiti sahabatnya sendiri. Syahna dan Jihan melepaskan pelukan mereka, lalu Syahna tidak sengaja melihat Keano yang berada di belakang Jihan.
"Keano? Kalau lo ke sini mau marahin gue kayak Shakila sama Aqeeva, yaudah marahin aja, maki aja, bentak aja gue, gue harus membayar kejahatan gue di masa lalu"ucap Syahna sambil menangis lalu Keano memeluknya.
"Benci aja gue No, maki No, bahkan lo boleh bunuh gue, jauhin gue, kalau lo mau mutusin gue yaudah, putusin aja No, gue ikhlas"ucap Syahna sambil memukul-mukul bidang dada Keano. Keano memeluk Syahna semakin erat.
"Gue gak akan jauhin lo Na, gue gak akan maki lo, gue gak akan pernah bisa membenci apalagi membunuh lo, gue gak akan mutusin lo"ucap Keano.
"Tapi gue pantas dibenci No, gue udah salah No, gue udah jahat sama sahabat gue sendiri"ucap Syahna.
"Ini gak sepenuhnya salah lo, gue tau saat itu lo pasti panik. Apalagi waktu itu lo masih kecil pasti lo takut dimarahi. Bang Guntur yang ngelindungin lo, bukan lo yang ngebunuh dia, jangan pernah merasa kalau diri lo jahat Na, lo orang baik. Kalau lo jahat, lo gak akan ngambil resiko sebesar ini untuk jujur sama Aqeeva. Lo udah berani Na"ucap Keano.
Wow, bangke nih anak dua. Mau buat gue jadi nyamuk apa gimana sih? -batin Jihan kesal menjadi saksi mata atas kemesraan Keano dan Syahna.
"Hidup gue gak berarti lagi, semuanya bakal jauhin gue seiring berjalannya waktu, semua orang pasti bakal ninggalin gue"ucap Syahna.
"Gue gak akan ninggalin lo Na, selama gue masih hidup, gue akan selalu bersama lo, gue akan selalu nyemangatin lo"ucap Keano.
Lalu Syahna melepaskan pelukannya dan menatap inti wajah Keano melihat kebohongan di matanya, namun dia tidak menemukannya sama sekali.
Keano? Lo benar benar tulus sama gue? Gue gak tau bakal jadi kayak gini, maaf gue gak bisa balas cinta lo -batin Syahna.
"Sekarang kita pulang ya, tenangin diri lo, hari ini begitu kejam buat lo untuk melihat dunia"ucap Keano.
"Gak No, gue yang kejam pada dunia ini sehingga gue malu untuk menatap hari ini"ucap Syahna.
"Semua manusia pernah melakukan kesalahan. Manusia tercipta dari lima elemen, yakni tanah, air, udara, api, dan ruang. Lo tercipta dari tanah, lo hidup dengan udara, lo terlindung di ruang, air adalah lambang kebaikan, dan api adalah lambang kesalahan. Api bisa dipadamkan dengan air, begitu juga dengan kesalahan, kesalahan bisa dihilangkan dengan kebaikan"ujar Keano.
Tumben bijak lo, pengen hujat tapi segan sama Syahna -batin Jihan.
"Sebuah kesalahan harusnya bisa menjadi pelajaran di masa depan, bukan menjadi kekalahan Na. Sebongkah berlian tidak akan berkilau tanpa goresan. Manusia tidak akan sempurna tanpa kesalahan"ucap Jihan.
"Udahlah Na, gue yakin semuanya akan baik-baik aja, nggak ada yang perlu dikhawatirkan"ucap Jihan.
"Iya Na, gue tau Aqeeva itu wanita yang bijak, dia pasti bisa ngerti posisi lo saat itu. Mungkin tadi dia hanya tersulit emosi dan amarah makanya dia memaki lo kayak tadi"ucap Keano. Lalu Jihan dan Syahna berpelukan dan mereka bertiga saling tersenyum satu sama lain.
Jangan lupa komen dan votenya guys💖

KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...