Keesokan harinya.....
"AQEEVAAA, CEPAT DIKIT NAPA LU NANTI TELAT"teriak Adeeva dari lantai bawah
"DIEM LU ATAU GUE SANTET, INI GUE JUGA CEPAT ANJIR"teriak Aqeeva dari kamarnya.
"SIAPE LU NGANCEM GUE?"teriak Adeeva.
"GUE LUPA NAMA GUE SIAPA"teriak Aqeeva.
"INI NIH DEFINISI GAK TAU DIRI YANG SEBENARNYA"teriak Adeeva.
"KALAU GUE NGGAK TAU DIRI, SEENGGAKNYA GUE TAU MALU"teriak Aqeeva.
"DIRI SENDIRI AJA KAGAK KENAL LU, GIMANA COBA MAU PUNYA MALU"teriak Adeeva.
"Udah udah, kalian ribut mulu"ucap Faisal.
"Yaudah Aqeeva pergi sekolah dulu"ucap Aqeeva.
"Eh nggak sarapan dulu?"tanya Fanya.
"Enggak usah mah, Qeeva ada urusan di sekolah ma"jawab Aqeeva.
"Ada urusan di sekolah atau mau ketemu Al"ledek Adeeva.
"Ikut campur aja lu, lagian ya emang Al siapa gue dan gue siapanya Al sampai-sampai gue mau datang pagi-pagi gara-gara dia"ucap Aqeeva.
"Hah? Lu ngomong apa sih? Gak paham gue anjrot jadi prustasot"ucap Adeeva bingung.
"Apaan sih lu nggak jelas amat, keliatan banget gabutnya"ucap Aqeeva.
"Ih sensi banget sih kalau bahas Al"ucap Adeeva.
"Bodoamatlah. Ma, pa aku pergi sekolah dulu ya"pamit Aqeeva.
"Yakin nggak mau sarapan?"tanya Faisal.
"Iya pa nggak papa kok"ucap Aqeeva lalu berangkat ke sekolah menggunakan motor.
"Yah tu anak make motor, terpaksa deh gue pakai mobil"ucap Adeeva sambil menyantap sarapannya.
"Kamu nggak sekolah Deeva?"tanya Faisal.
"Papa nggak liat kalau Deeva lagi sarapan?"tanya Adeeva.
"Trus Aqeeva ngapain buru-buru ke sekolah?"tanya Fanya.
"Hmm, kayaknya ada urusan OSIS deh kan Aqeeva masuk OSIS juga"jawab Adeeva santai.
"Kamu kan juga OSIS, Adeeva"ucap Fanya.
"Ya trus kenapa ma?"tanya Adeeva.
"Kamu nggak ikut?"tanya Fanya.
"Ikut sih mah, tapi kan ada Dylan Lintang Aurixa sebagai ketua OSISnya"jawab Adeeva.
"Mama bingung ya, kenapa kamu bisa lulus adi OSIS padahal pemalas kayak gini"ucap Fanya.
"Takdir kali ma"ucap Adeeva.
"Udah-udah, mama kayak nggak tau anaknya aja"ucap Faisal.
"Tapi dia malas pa, gimana mau jadi bini orang nanti"ucap Fanya.
"Yaudah nggak usah jadi bini orang, jadi anak mama aja selamanya"ucap Adeeva.
"HEH? ADEEVA GUE GAPLOK LU YE, SONO SEKOLAH"teriak Fanya. Adeeva yang sudah menghabiskan makanannya pun berlari keluar rumah dan pergi sekolah.
"Anak itu beda banget sama Aqeeva"ucap Fanya sambil menggelengkan kepalanya.
"Udah ma, jangan banding-bandingin mereka lagi. Ini ya, kalau seandainya kamu nyuruh seekor ikan untuk memanjat pohon, ikan itu juga akan merasa bodoh seumur hidupnya"ucap Faisal.
"Eh iya juga ya, nanti gue beli ikan deh"ucap Fanya.
"Digoreng pakai cabe ijo enak tuh......."ucap Faisal yang tergantung karena dia mengingat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
أدب المراهقينIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...