AQEEVA | 37

71 13 9
                                    

"Alfathan harus dirawat karena penyakitnya tambah parah dan sekarang dia mengalami.......





















"Koma"

Ucapan dokter mampu membuat Aqeeva shock dan tak kuasa menahan tangisnya.

"Ko---koma?"kaget Aqeeva sambil meneteskan air matanya.

"Kalau gitu kami permisi dulu"ucap dokter dan berlalu bersama suster.

"Saat gue tau semuanya tentang lo, lo malah kayak gini"ucap Aqeeva dengan suara bergetar.

"Qeev"panggil Shakila dan langsung memeluk Aqeeva, Aqeeva menangis di pelukan Shakila.

"Lo yang sabar ya Qeev, gue yakin Al pasti kuat untuk lo"ucap Shakila.

"Gue jahat ya La? Kalau gue nggak sok-sok an jual mahal di depan Al, pasti gue lebih banyak menghabiskan waktu sama dia"ucap Aqeeva.

"Aqeeva, Al itu koma bukan mati"ucap Aksa.

"Filter dikit mulut lo bego"bisik Jihan yang ada di dekatnya.

"Gue pergi sebentar, kalian masuk aja duluan"ucap El dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Eh El, tunggu"ucap Aksa ingin mengejar El, namun Keano menahan pergerakannya.

"Udah, biarin aja, mungkin dia butuh waktu sendiri"cegah Keano.

"Ayo masuk"ajak Aksa lalu mereka berenam memasuki kamar dimana Al terbaring lemah di atas brankar. Kemudian Aqeeva duduk di kursi sebelah brankar lalu menggenggam erat tangan Al.

"Al, kok lo jadi gini sih? Padahal baru tadi gue jadi pacar lo"ucap Aqeeva.

"HAH?"kaget teman-temannya.

"Maksud lo apaan Qeev?"tanya Syahna serius, Aqeeva mengusap air matanya lalu menceritakan semuanya.

"Jadi, tadi pas di perjalanan mau ke rumah sakit........

Flashback on

Al mengendarai mobilnya, menatap jalanan dengan tatapan datarnya. Sesekali dia menoleh ke arah Aqeeva.

Aqeeva yang sadar bahwa Al sedang curi-curi pandang pun merasa risih dan langsung bertanya pada Al.

"Ngapain lo?"tanya Aqeeva.

"Nyetir"jawab Al.

"Lo pikir gue nggak tau kalau lo ngeliat-liat gue daritadi"ucap Aqeeva ngegas.

"Mau tau?"tanya Al.

"Iya laah"jawab Aqeeva.

"Gue suka sama lo"ujar Al membuat Aqeeva kaget dan berteriak di dalam hati.

"Trus kalau lo suka sama gue kenapa? Apa hubungannya sama gue?"tanya Aqeeva.

"Tembak kek gitu"-batin Aqeeva.

"Lo jadi pacar gue"ucap Al.

"Kalau gue nggak mau?"tanya Aqeeva.

"Yaudah, nggak maksa"ucap Al kembali datar.

"Anjir peka kek, kan gue maunya dipaksa"gumam Aqeeva yang masih terdengar oleh Al.

"Kalau mau bilang, jangan gengsi. Lo nggak akan mati kalau nurunin gengsi"ucap Al.

"Cewek sekarang maunya dipaksa"ucap Aqeeva.

"Gue maksa"ucap Al.

"Ihh bukan gitu"ucap Aqeeva kesal.

"Cewek itu ribet"ucap Al.

"Iya ya ya, gue mau"ucap Aqeeva membuat Al tersenyum lalu mengusap kepala Aqeeva.

Flashback off

........gitu ceritanya"jelas Aqeeva panjang lebar.

"Selamat dan turut berduka cita Qeev"ucap Jihan.

"Maaf ya kita udah nanya-nya di waktu yang nggak tepat"ucap Shakila sambil mengelus punggung Aqeeva dengan lembut.

"Lo emang pacarnya Aqeeva. Tapi gue pastikan, gue yang akan jadi istrinya"-batin seseorang yang ada di ruangan tersebut.

"Lo semua bisa keluar dulu nggak? Gue mau ngomong sama Al"ucap Aqeeva.

Mereka memandang satu sama lain lalu saling mengangguk kepala mereka.

"Oke, kita tunggu di luar ya"ucap Shakila lalu mereka keluar meninggalkan Al dan Aqeeva di dalam ruangan Al.

"Al, pasti lo kesakitan ya? Sampai-sampai lo nggak sadarkan diri kayak gini. Selama ini gue diam bukan berarti gue nggak tau tentang perasaan lo ke gue, gue nyesal Al udah sok jual mahal ke lo. Harusnya gue bisa nurunin gengsi gue dan bilang kalau gue juga suka sama lo, pasti gue bisa habisin waktu lebih banyak sama lo"ucap Aqeeva dengan air mata yang tak henti menetes.

"Lo egois Al! Saat gue udah milikin lo, lo malah jadi kayak gini. Kalau mau bikin gue sedih, nggak gini caranya Al"ucap Aqeeva. Aqeeva mengelus rambut Al dengan tulus dan penuh kasih sayang, tiba-tiba Aksa masuk membuat Aqeeva kaget.

"Maaf Qeev, gue nggak bermaksud ganggu lo. Tante Kiara sama om Austin udah datang"ucap Aksa.

"Mama papa Al udah datang? Yaudah suruh masuk aja"ucap Aqeeva. Aksa keluar untuk memanggil orang tua Al, tak lama kemudian mereka pun masuk ke ruangan Al.

"Al"panggil Kiara lalu berlari ke arah Al. Aqeeva pun beranjak dari duduknya dan membiarkan Kiara memeluk sang anak.

"Al kenapa nggak pernah bilang mama sih nak? Kenapa kamu selalu terlihat baik-baik aja di depan mama? Kamu bilang ke mama, kamu nggak sakit lagi. Tapi ini apa Al? Kamu udah berani bohong sama mama? Kamu jahat Al, kamu udah bohongin mama"ucap Kiara sambil menangis.

"Ma, jangan gini"ucap Austin menenangkan istrinya.

"Al jahat pa, dia bohongin mama"ucap Kiara.

"Tante, tante tenang ya. Qeeva yakin kok, Al itu orang yang kuat, pasti dia bisa ngelewatin masa kritisnya, Al cuma butuh waktu untuk istirahat"ucap Aqeeva. Kiara melihat Aqeeva lalu langsung memeluknya.

"Makasih ya nak, kamu udah nerima Al walaupun kamu tau kekurangan Al"ucap Kiara.

"Qeeva akan nemanin Al kok tante, tenang aja. Qeeva nggak akan ninggalin Al"ucap Aqeeva. Aqeeva melepaskan pelukan Kiara lalu mengusap air mata Kiara, begitupun Kiara yang mengusap air mata Aqeeva.

"Tante yang sabar ya, Al itu orang yang kuat"ucap Aqeeva sambil tersenyum.

"Kamu juga nggak boleh rapuh"ucap Kiara lalu mencium puncak kepala Aqeeva.

"Mama papa udah datang?"tanya El yang tiba-tiba datang.

"Kamu kemana aja ha? Kembaran kamu sedang sakit, malah kamu yang kelayapan"ucap Austin.

"Hehehe, maaf pa. Tadi El ada urusan sebentar"ucap El sambil nyengir.

"Banyaklah alasan kamu. Emang ya, kamu itu beda jauh sama Al"ucap Austin.

"Udah suka bikin masalah, mentingin diri sendiri lagi"sindir Kiara.

"Om tante, jangan gitu sama El. El orangnya baik juga kok"ucap Aqeeva.

"Kamu jangan cari cowok kayak dia ya, pilih Al aja"ucap Kiara. Kiara bergerak mendekati Al dan duduk di dekat brankar Al, begitupun Austin.

"Jangan anggap serius El, mereka kayak gitu karena mereka shock sama keadaan dan tanpa mereka sadari, mereka lampiasin emosi mereka ke lo"bisik Aqeeva.

"Iya gue tau"balas El dengan suara pelan.

"Lo kesana gih, temanin mama gue. Dia pasti butuh lo"ucap El dan dipatuhi oleh Aqeeva. Aqeeva pergi mendekati tempat Kiara dan Austin.

Sedangkan El duduk di sofa yang ada di kamar Al sambil melihat ke arah orang tuanya.

"Apa mama sama papa akan sekhawatir itu saat mereka tau kalau El juga sakit"









Jangan lupa komen dan votenya guys😘

AQEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang