AQEEVA | 10

262 30 5
                                    

Alfathan sedang berguling guling di kasurnya, sedaritadi dia cuma memikirkan Aqeeva, Aqeeva dan Aqeeva dia bingung dengan perasaannya sendiri.

"Apa gue tanya El?"gumam Alfathan lalu dia pergi ke kamar Elfathan yang berada di sebelah kamarnya.

Pintu kamar Elfathan tidak dikunci, dengan cepat Alfathan memasuki kamarnya.

"Anjirr"ucap Elfathan yang kaget karna pintu mendadak terbuka.

"Bisa ketuk dulu nggak sih? Bikin orang kaget aja"ucap Elfathan.

"Lebay"ucap Alfathan.

"Serah lu, ngapain lu ke sini?"tanya Elfathan.

"Gue mau ngomong"ucap Alfathan.

"Yaudah ngomong aja"ujar Elfathan.

"Gue nggak tau sama perasaan gue"ucap Alfathan.

"Hah? Lo kalau ngomong yang jelas dikit napa, gue nggak ngerti"ucap Elfathan.

"Ck, gue daritadi mikirin cewek itu"ucap Alfathan.

"Cewek? Cewek itu? CEWEK BANYAK BAMBANK"ucap Elfathan dengan ngegas di tiga kata terakhir.

"Santai"ucap Alfathan datar.

"Yang jelas makanya"ucap Elfathan.

"Gue daritadi mikirin cew---"ucap Alfathan yang terpotong karna Elfathan.

"Lo bilang cewek itu lagi, gue tampol lu"ucap Elfathan.

"Ck, gue daritadi mikirin Aqeeva nggak tau kenapa"ucap Alfathan.

"Oh, gue kira apaan"ucap Elfathan.

"Menurut lo itu gimana?"tanya Alfathan.

"Ya itu wajar, itu pertanda kalau lo normal"ucap Elfathan.

"Hah? Maksud lo?"tanya Alfathan.

"Ya berarti lo nggak gay"ucap Elfathan.

"Apa hubungannya sama gay?"tanya Alfathan membuat Elfathan jengah.

"KARNA LO LAGI SUKA SAMA CEWEK"teriak Elfathan.

"Apa iya?"tanya Alfathan.

"IYA, ALFATHAN DALENO CHEASER"teriak Elfathan.

"Jangan teriak teriak anjing"ucap Alfathan.

"Karna lo bikin gue kesal, babi"ucap Elfathan.

"Gue nanya El"ucap Alfathan.

"Gue udah bilang, lo lagi suka sama tuh cewek"ucap Elfathan.

"Ya trus gue harus gimana? Nembak dia?"tanya Alfathan membuat Elfathan membulatkan matanya.

"Segampang itu lo bilang nembak? Lo harus yakinin perasaan lo dulu, Al. Lo deketin dia dulu, lo mantapkan hati lo dulu. Kalau lo main nembak gitu aja, bakal ada salah satu dari kalian yang tersakiti. Lo atau Aqeeva, kalau lo yang tersakiti sih fine fine aja, tapi kalau Aqeeva yang tersakiti gimana? Seburuk apapun dia, dia tetap cewek Al"ucap Elfathan.

"Ya gue harus gimana buat nenangin perasaan gue?"tanya Alfathan.

"Lu dekatin dia pelan pelan, lu nggak puas apa? Selalu nyakitin cewek sana sini hah? Lu nggak ngerti apa yang cewek rasain?"tanya Elfathan.

"Ceweknya aja yang terlalu berharap sama gue"ujar Alfathan.

"Kalau lu nggak nembak trus mutusin mereka, mereka juga nggak bakal berharap sama lo"ucap Elfathan.

"Apa yang lo paham soal cinta? Apa yang lo paham soal cewek? Emang lo pernah pacaran?"tanya Alfathan.

"Oke fine, gue emang nggak paham apa itu cinta, gue juga nggak pernah pacaran, gue juga nggak paham soal cewek. Tapi satu yang harus lo tau Al, alasan gue gak pernah pacaran selama ini adalah bunda, gue gak mau bunda jadi korban cuma gara gara gue yang mempermainkan dan menyakiti cewek, gue gak mau kalau bunda yang harus menanggung semua akibat perbuatan buruk gue, dia udah memperjuangkan gue lahir dan tumbuh sampai sebesar ini, gue gak mau lagi dia tersakiti gara gara gue. Makanya gue gak pernah mau pacaran sama cewek kalau ujung ujungnya putus dan nyakitin perasaan cewek"ujar Elfathan membuat Alfathan terdiam

AQEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang