Keesokan harinya......
Saat ini, Aqeeva, Syahna, Shakila, Jihan, El, Keano, dan Aksa sedang makan di kantin sekolah.
"Gak lengkap kalau gak ada Al, gue jadi gak ada pasangan"seru Jihan karena ketiga temannya duduk saling berhadapan. Aqeeva - El, Syahna - Keano, Shakila - Aksa. Sedangkan dirinya? Berhadapan dengan apa? Area nenek-nenek joget gitu?
"Woi El, temenin tuh"ucap Aqeeva pada El.
"Udah pw nih, lo aja yang pindah sini, tukeran sama Aqeeva"ucap El pada Jihan.
"Ogah, gue udah pw disini"ujar Jihan.
"Yaudah, lo sendiri aja disana"ucap El.
"Lo nyebelin banget sih El"ucap Jihan.
"Lo yang ribet"balas El.
"Ngalah dikit kek sama cewek"ucap Jihan.
"Lah emang lu cewek?"tanya El.
"EEEEELLL"teriak Jihan gemas.
"STOOOP! Ini orang dua, ribut aja, lo ganggu gue makan tau nggak"ucap Syahna.
"Udahlah El, pindah aja sana. Kan biasanya lo duduk disana"ucap Aqeeva.
"Iya El, ama cewek masih aja ribut"timpal Aksa.
"Yaudah yaudah, gue duduk depan dia"ucap El lalu pindah duduk ke depan Jihan sambil membawa makanannya.
"Puas lo?!"ucap El ngegas.
"Banget"jawab Jihan sambil tertawa.
"Udah udah diem, makan gak boleh ngomong"ucap Aqeeva lalu mereka makan dengan lahap.
Saat lagi asyik-asyik nya makan, tiba-tiba ada orang yang menyiram Jihan dengan air panas.
Byurrr
"ARGHHH PANAS"teriak Jihan, wajahnya terasa terbakar karena air itu benar-benar panas.
"MARIA, APA-APAAN SIH LO"bentak Shakila.
Maria adalah kakak kelas 11 yang naksir sama El, dia akan membuatku siapapun yang dekat sama El. Padahal, Jihan udah dekat dari awal sama El.
"Kenapa lo deketin El hah? Gak tau lo kalau El milik gue? Sadar diri anjing"ucap Maria pada Jihan.
"Apaan sih lo, sebelum lo kenal sama dia. Jihan udah duluan dekat sama El"balas Shakila.
"Harusnya dia jauhin El kalau gitu"ucap Maria.
"Muka gue panas"ucap Jihan sambil menangis. Mukanya sudah memerah dan banyak luka bakar.
Aqeeva mengambil air got menggunakan mangkok bakso yang ia makan tadi lalu menyiramkannya ke seluruh badan Maria.
"AQEEVA LO....."teriak Maria geram dan ingin menampar Aqeeva, untung saja El menahan pergerakan Maria.
"Apa? Mau gue patahin tangan lo?"ucap El dingin mengeluarkan aura yang tidak biasanya.
"El, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, gue gak mau orang kayak dia ganggu hubungan kita"ucap Maria sambil menunjuk Jihan dengan tangan satunya lagi karena tangannya yang lain masih digenggam oleh El.
"Jangan pernah nunjuk dia sama tangan kotor lo itu"ucap El.
"El, kenapa sih lo? Lo selalu dekat sama dia, lo belain dia, apasih cantiknya dia, apa kelebihan dia?"tanya Maria.
"DIA TEMAN GUE, kalau lo sampai nyakitin dia sekali lagi, mati lo sama gue"balas El. El melepaskan tangan Maria lalu menarik Jihan pergi dari sana.
"Buset Sa, gue baru liat si El semarah itu, sama cewek lagi. Auranya beda banget anjir"bisik Keano pada Aksa.
"Iya, gue juga baru liat, No"balas Aksa berbisik.
"Sa, No, susulin yok"ajak Shakila dan disetujui oleh mereka berdua.
"Ingat ya! Kita cuma beda kelas, bukan beda nyali"ucap Shakila lalu pergi bersama Aksa, Syahna, dan Keano. Tinggallah Aqeeva disana yang sedang menatap penuh dendam ke Maria.
"Lo itu cewek, harusnya lo yang dikejar bukan malah ngejar, apalagi sampai lukain orang gak bersalah"ucap Aqeeva dengan nada santai namun menusuk.
"Jadi cewek mahalan dikit kek, murah banget"ucap Aqeeva lalu menyusul teman-temannya.
Mereka berlima pergi dari sana meninggalkan Maria yang sedang menangis.
#######
Jihan saja selesai diobati oleh dokter rumah sakit. Mereka semua sudah ada di depan brankar Jihan.
"Lo istirahat dulu aja, muka lo benar-benar parah"ucap El lalu pergi dari ruangan Jihan.
"Eh dia mau kemana?"tanya Jihan.
"Gue susul dia dulu"ucap Aksa lalu mengejar El yang duduk di luar ruangan Jihan.
"Kenapa lo?"tanya Aksa.
"Gak, gue cuma mau duduk, di dalem gak ada tempat duduk"jawab El.
"El, El. Gue gak kemaren kenal lo El, lo pikir gue gak tau kalau lo boong"balas Aksa.
"Ada masalah apa? Kayak berat banget hidup lo"tanyanya.
"Gak ada apa-apa, Aksa"jawab El.
"Kalau lo gak mau cerita ya gapapa, gue bakal selalu ada kok untuk lo, tenang aja"ucap Aksa sambil menepuk pundak El.
"Makasih Sa"ujar El.
"Sans aee bang"ucap Aksa.
Mereka berdua duduk di kursi depan ruangan Jihan sampai mereka lupa kalau Keano sendiri di dalam. Cowok sendiri maksudnya.
"Mereka kemana sih? Masa gue ditinggal"ucap Keano.
"Mereka duduk di luar, bego"balas Aqeeva.
"Eh iya ya? Gue keluar dulu bye"ucap Romeo lalu keluar dari ruangan Jihan.
"Lo gapapa, Han?"tanya Syahna.
"Cuma muka doang, gapapa kok"jawab Jihan.
"Tapi tadi muka lo merah banget anjir"timpal Aqeeva.
"Iya anjir, kek tomat"ucap Syahna.
"Hah anjir? Beneran? Tapi emang sih anjirr, tadi airnya panas banget"ucap Jihan.
"Eh, lu pada tadi liat gak si? Si El bener-bener marah. Auranya kayak beda gitu, cool banget anjir"ucap Syahna.
"Iya anjir, El mode serius ternyata ganteng banget"timpal Jihan.
"Apasih lu bertiga, anjir-anjir mulu"ucap Shakila.
"Tau tuh mereka"balas Aqeeva.
"Lu yang mulai anjir"ucap Syahna.
"Napa lu ikutin"ucap Aqeeva.
"Gue ke tempat Al dulu ya"pamit Aqeeva karena memang di rumah sakit ini juga Al dirawat.
"Iya, hati-hati"ucap Shakila
"Goodluck, Al pasti bangun"ucap Jihan.
"Kalau pun Al bangun, gue pastiin dia jadi milik gue. Bukan lo, Aqeeva"
Aqeeva meninggalkan ruangan Jihan dan pergi menuju ruangan Al. El dkk pun sudah ada disana.
"Lo gak bosen tidur mulu?"ucap Aksa.
"Aqeeva selalu nungguin lo sadar loh"ucap El.
"Kan kalian baru jadian, gak mau quality time gitu sama Aqeeva?"ujar Keano.
"Permisi"ucap Aqeeva yang baru saja datang di ruangan Al.
"Eh lo mau jenguk Al?"tanya El.
"Iyaalah, masa jenguk lo"jawab Aqeeva.
"Yaudah yok keluar, biarin mereka berdua"ucap El lalu mereka bertiga keluar.
"Al, gue udah terlanjur jatuh cinta sama lo. Gue sayang banget sama lo, gue gak mau lo kenapa-napa Al. Bangun Al, gue kangen sama lo"ucap Aqeeva sambil mengelus kepala Al.
"Bangun Al, untuk gue, untuk El, untuk bonyok lo"
Bersambung.......
Jangan lupa komen and votenya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...