Bel istirahat sudah berbunyi, waktunya seluruh murid mengisi perut dan menguras kantong mereka.
El dan Jihan masih berada di taman, keheningan menyelimuti mereka.
Kok jadi canggung gini ya? Biasanya gue sama Jihan selalu debat, sekarang malah jadi canggung gini -batin El.
"El, mending lo sekarang pergi ke kantin, lo pasti laper kan?"ucap Jihan.
"Yaudah ayo"ucap El sambil menarik tangan Jihan namun Jihan tidak mau bergerak.
"Nggak, lu aja. Gue nanti nyusul"ucap Jihan.
"Kenapa? Kan bisa sekalian"ujar El.
"Nggak El, lu tau kan? Apa yang terjadi belakangan ini? Gue gak mau kalau cuma gara-gara gue lu juga dibully sama anak-anak"ucap Jihan.
"Maka dari itu, gue takut lu dibully sama orang-orang, makanya gue nemenin lu, lagian siapa sih yang bakal bully gue?"ucap El.
"El, gue mohon kali ini aja lu nurut sama gue"ucap Jihan memohon.
"Tapi Ji---"ucapan El yang dipotong Jihan.
"El, please"ucap Jihan.
"Hmm..... Yaudah deh, tapi kalau lu kenapa-napa bilang ke gue"ucap El lalu pergi meninggalkan Jihan.
"Hah? Kalau lu kenapa-napa? Ahh anjir, demi apa dia bilang gitu sama gue? Gue gak mimpikan?"ucap Jihan salting. Karena sangking saltingnya dan teriak-teriak nggak jelas, Jihan nggak menyadari kalau Syahna sudah ada di sampingnya.
"Oh jadi selama ini lu suka sama El"ucap Syahna.
"Iya woi, secarakan dia ganteng, pinter, badboy lagi, idaman kaum Hawa ini mah"ucap Jihan..
"Jadi ini yang gue gak tau tentang lo"ucap Syahna membuat Jihan tersadar.
"Eh?"kaget Jihan lalu menoleh ke samping, betapa kagetnya dia saat melihat Syahna berdiri sambil melambaikan tangan dengan senyuman jahilnya.
"Sya---syahna? Sejak kapan lu disini?"tanya Jihan.
"Sejak lu loncat-loncat nggak jelas sambil muji-muji El dan bilang kalau ini nggak mimpi ini nggak mimpi"jawab Syahna membuat Jihan kikuk.
"Lu suka El yah?"tanya Syahna.
"Eh apaan sih lu? Siapa coba yang suka sama makhluk tengil tingkat Internasional kayak dia"jawab Jihan.
"Udah ketahuan masih aja ngeles lu"ucap Syahna.
"Apaan sih? Siapa juga yang suka El?"tanya Jihan.
"Lu itu tadi salting-salting sendiri nggak jelas kayak orang gila kurang asupan, kayak sapi telat bulan terapi tau nggak? Apa coba namanya kalau nggak suka?"ucap Syahna.
"Ngaku aja deh lu, gini-gini gue tau gelagat orang yang suka atau nggak suka tu begimane"ucap Syahna.
"Jangan sotoy lu"ucap Jihan.
"Jihan, Jihan, gue udah lebih dulu ngerasain semua ini dibanding lu, gue tau lu suka sama El, pakai gengsi lagi lu"ucap Syahna.
"Yaudah iya, gue suka sama El. Puas lu?"ucap Jihan pasrah.
"Nah gitu dong. Lagian ya, kalau lu suka ya tinggal bilang aja, kenapa coba malah lu pendam kayak gini? Nanti kalau El diembat sama yang lain gimana?"tanya Syahna.
"Gue terlalu takut Na. Gue takut kalau dia tau perasaan gue ke dia, dia malah ngejauh dari gue dan dia juga udah suka sama orang. Dia dulu bilang kalau dia suka sama orang yang sedang mencintai orang lain"ucap Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...