Di sinilah Aqeeva sekarang berada, di rooftop sekolah, dia sengaja membolos pelajaran.
"Huft.......... Lebih enak sendirian ya ternyata"ucap Aqeeva bermonolog.
"Siapa yang bilang lo sendiri?"tanya seseorang dari arah belakang membuat Aqeeva menoleh.
"Al?"ucap Aqeeva.
"Kenapa?"tanya Alfathan lalu duduk di samping Aqeeva.
"Gakpapa"jawab Aqeeva.
"Maaf ya sikap gue tadi"ucap Alfathan.
"Eh iya, gakpapa, sans aja"ujar Aqeeva sambil tersenyum kikuk.
"Lo gak ke kelas?"tanya Aqeeva.
"Nggak, malas"jawab Alfathan.
Seketika kesunyian menyelimuti mereka, tidak ada percakapan antara kedua insan tersebut. Tiba tiba Alfathan bernyanyi.
"Aku takkan pernah berhenti"
"Mencintaimu sampai aku mati"
"Aku akan selalu setia"
"Menemani mu setiap waktu""Tak pernah terfikir olehku"
"Untuk mengkhianati cintamu"
"Engkau satu satunya wanita"
"Yang selalu aku rindu""Sayang aku takkan pernah"
"Pergi meninggalkanmu"
"Aku bernafas untukmu"
"Percayalah padaku""Sayang aku akan selalu"
"Membuatmu bahagia"
"Aku bernafas untukmu"
"Duhai kekasihku"Eh anjirr, kok jantung gue jadi berdegup kencang ya -batin Aqeeva.
"Nyanyi lagi yuk Al"ucap Aqeeva.
"Nyanyi apa?"tanya Alfathan.
"Hariku bersamanya"jawab Aqeeva.
"Yaudah ayo"ucap Alfathan.
"Hari telah berganti"
"Tak bisa ku hindari"
"Tibalah saat ini"
"Bertemu dengannya"
(Aqeeva)"Jantungku berdegup cepat"
"Kaki bergetar hebat"
"Akankah aku ulangi"
"Merusak harinya"
(Alfathan)"MOHON TUHAN"
"UNTUK KALI INI SAJA"
"BERI AKU KEKUATAN"
"UNTUK MENATAP MATANYA""MOHON TUHAN"
"UNTUK KALI INI SAJA"
"LANCARKANLAH HARIKU"
"HARIKU BERSAMANYA, HARIKU BERSAMANYA"
(Aqeeva & Alfathan)"Aqeeva"panggil Alfathan.
"Apa?"balas Aqeeva.
"Gimana hubungan lo sama keluarga lo? Udah ada kemajuan?"tanya Alfathan.
"Aduh, Alfathan Daleno, gue baru cerita sama lo kemarin, ya jelaslah belum ada kemajuan"ucap Aqeeva.
"Gue akan selalu berdiri di belakang lo"ucap Alfathan.
"Jangan berdiri di belakang gue, berdirilah di samping gue"ucap Aqeeva sambil tersenyum manis.
"Untuk?"tanya Alfathan.
"Untuk menjadi teman yang baik sekaligus penyemangat bagi gue"jawab Aqeeva.
"Tapi kalau lebih dari teman gimana?"tanya Alfathan.
"Lalu? Gue jadiin lo apalagi?"tanya Aqeeva.
"Suami"jawab Alfathan.
"Gue aja belum punya KTP, masa udah punya suami aja, kan nggak epic"ucap Aqeeva.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...