Kringgg....... Kringgg........ Kringgg.......
Saat ini semua orang di kelas sudah pergi ke kantin, tinggallah Aqeeva, Shakila, Jihan, dan Syahna.
"Qeeva, gue sama Syahna pergi dulu yaa"pamit Jihan pada Aqeeva.
"Lo nggak ikut sama gue sama ila?"tanya Aqeeva.
"Males gue makan sama nenek lampir, yang ada selera makan gue hilang"ucap Syahna.
"Salah gue apa sih sama lo berdua? Kenapa lo jadi kayak gini ke gue?"tanya Shakila.
"Tanya sama diri lo sendiri, Shakila"ujar Syahna.
"Gue gak akan tau kesalahan gue kalau lo berdua nggak mau ngasih tau, seharusnya lo sebagai sahabat gue, kalau gue salah harusnya lo ngasih tau gue, supaya gue bisa ubah sikap gue"ucap Shakila.
"Hahahah, definisi nggak tau diri yang sebenarnya"ucap Jihan.
Cukup, kesabaran Aqeeva sudah habis untuk menghadapi Jihan dan Syahna. Aqeeva bangkit dari duduknya sambil menatap tajam Jihan dan Syahna.
"Lo berdua ngapain sih hah? Lo berdua itu berubah drastis 180 derajat"ucap Aqeeva lalu menatap tajam Syahna.
"Gue tau seorang Syahna yang sangat licik apalagi dalam berdrama dan seorang Acalista Syahna Qiana Anderson juga merupakan orang yang agresif dalam mengambil keputusan"ucap Aqeeva lalu beralih menatap tajam Jihan.
"Tapi gue gak pernah menduga bahwa seorang Jihan Syahlaa Rayinana Graxon, orang yang selama ini bersifat bijaksana dan adil, orang yang selama ini selalu berhati hati dalam mengambil keputusan. Sekarang dia malah berubah menjadi orang yang sangat terburu buru dalam memihak orang lain"ucap Aqeeva membuat Jihan tertunduk begitu pula dengan Syahna.
"GUE KECEWA SAMA KALIAN BERDUA"bentak Aqeeva lalu menarik tangan Shakila keluar kelas.
Sesampainya di kantin, tidak ada lagi meja yang kosong untuk dua orang, sampai Keano melambaikan tangan pada mereka berdua.
"Duduk sama tuh cowok cowok aja kali ya La?"tanya Aqeeva.
"Terserah deh, lagian nggak ada tempat lain"jawab Shakila lalu mereka berdua berjalan menuju meja Alfathan dkk. Saat sedang menikmati makanan, kemudian Aksa membuka suaranya.
"Tumben berdua aja, mana tuh dua curut toa?"tanya Aksa.
"Kenapa lu tanya mereka?"tanya Elfathan.
"Ya kan aneh aja"ucap Aksa.
"Gue suka lu sangka"ucap Keano.
"Kebalik No"ucap Elfathan.
"Suka suka Keano lah"ucap Keano.
"Serah lu sempak miper"ucap Elfathan.
"Gak usah bahas itu napa sih"ucap Shakila risih.
"Eh emang kenapa? Kalian ada masalah?"tanya Keano kepo.
"GUE BILANG DIAM YA DIAM YA"bentak Shakila membuat Keano langsung mati kutu.
"HAHAHAHAH, MAMPOS"ucap Elfathan dan Aksa bersamaan dengan diiringi tertawa.
"Makanya kalau cewek udah bilang diam, ya lu diam, nggak usah kepo kepo lagi. Eh lu nya malah bandel, jadi kena bentakkan"ucap Aksa.
"Bacot lu"ucap Keano.
"Gue pergi dulu"ucap Shakila lalu pergi meninggalkan mereka.
"Eh ila"ucap Aqeeva lalu ingin berlari mengejar Shakila.
"Aqeeva tunggu"ucap Alfathan membuat Aqeeva berhenti sedangkan ketiga temannya menoleh ke arah Alfathan.
"Biarkan Shakila tenang dulu, mungkin dia sedang butuh waktu untuk sendiri"ucap Alfathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQEEVA
Teen FictionIni tentang anak perempuan yang hidup, tapi dimatikan berkali-kali. Keluarganya lengkap namun, komunikasi dan keharmonisannya tidak baik, bentakan, kata kata yang tajam dan menusuk, serta umpatan dan terus dibanding-bandingkan. Kata-kata yang sakit...