39. In The Middle of Intersection

1.4K 200 254
                                    

"Jabatanmu tinggal satu bulan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jabatanmu tinggal satu bulan lagi. Bagaimana rencanamu ke depannya? Back to NY? Atau sudah nyaman tinggal di sini?"

Jun-Ho menutup Surface-Go kemudian duduk bersandar menatap serius lawan bicaranya. "Aku belum bisa memutuskan. Kemungkinan besar aku akan tetap berada di Seoul dan manage our new branch office."

"Pasti perempuan itu, kan?" Lee Woon-Geun mengulas senyum penuh arti yang serta merta membuat tatapan Jun-Ho menerawang jauh dalam sekejab.

"Yup. Because she is the reason why i am here." jawabnya yakin.

Pria paruh baya itu tertawa kecil. "Appa masih berharap kau mau melanjutkan profesimu menjadi seorang bankir Wallstreet. I am so proud of you about to take a role on big initial public offering last month. You're really help my firm in a critical time and i owe you so much. Sayangnya, kenapa saat sama-sama di NY bulan lalu, aku justru sama sekali tidak dikenalkan dengan gadismu yang cantik itu?"

"Kupikir hanya belum saatnya, Yah."

"Lalu kapan?"

Jun-Ho menarik napas panjang sebelum melanjutkan. "I've never told her about you and... us. Setelah momennya tepat, aku berjanji akan jelaskan padanya. Kapan Ayah kembali ke NY lagi?"

"Minggu depan. Aku masuk ke dalam project kolaborasi dengan Goldman dan aku sangat berharap kau mau join dengan kami. They offered you, right?"

"Ya. Tapi mungkin aku belum bisa menerimanya. Rapat Umum sebentar lagi diadakan dan aku harus mempersiapkan diri."

"Bagaimana kalau kau kembali terpilih?"

Jun-Ho menggeleng. "Sepertinya tidak mungkin. Aku dan dewan komisaris sering sekali terlibat bentrok dan punya banyak perbedaan, mereka pasti sangat membenciku. They were going to eject me out!"

Mereka berdua kompak tertawa, sebelum kemudian seorang asisten pria ayahnya datang, mengingatkan soal schedule kerja yang harus ia lakukan selanjutnya.

"Aku masih berharap pertemuan kita selanjutnya kau membawa kekasihmu agar aku bisa mengenalnya. Oh.. Dan tolong hubungi aku kalau-kalau nanti kau kembali ke NY. Aku akan menjadi semakin senang kalau kau mau menyempatkan diri menginap di tempatku." Lee Woon-Geun berkata untuk yang terakhir kali sebelum naik ke dalam mobil.

"Okay. Hati-hati di jalan.." Jun-Ho membantu menutup pintu, dan tetap berada di sana menatap mobil yang perlahan-lahan berjalan menjauhinya sampai akhirnya hilang dari pandangan.

Napasnya terhela panjang demi bisa melegakan sesak di dadanya.

"Sedan BMW barusan..."

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang