42. Wake Up Somewhere New

759 141 162
                                    

Relationship fail because people take their own insecurities and try twist them into their partner's flaw. ~ Steve Maraboli

Vote before read. Happy reading.

🌺🌺🌺🌺


Kim Mi-Su POV

Mimpi yang teramat sangat mengerikan mengusikku. Membuatku serta merta tersadar dan merasakan sedang berbaring di atas sebuah ranjang yang dingin. Aku yakin ini bukan ranjang kamar mungilku. Pun bukan ranjang Jun-Ho yang kukenal dengan wangi Bergamot yang setiap pagi menguar otomatis dari diffusernya. Kepalaku yang seperti dihantam godam, membuatku kesusahan untuk segera tersadar untuk meneliti sekitar.

Kuhela napas beberapa kali, dan perlahan membuka mata. Atap putih menjadi objek pertama yang kulihat. Kemudian dinding ruangan yang didominasi dengan warna kelabu monoton tanpa hiasan apapun, beberapa baju di lemari mencuat dengan berantakan, serta satu botol lubricant gel dan setumpuk kondom di atasnya, yang membuatku seketika reflek menyingkap selimut. Oke, setidaknya aku masih berpakaian lengkap dan sama seperti kemarin.

Meraba sekujur tubuhku, aku juga tidak menemukan ponsel dimanapun. Ini aneh. Aku selalu memakai tas selempang kecil berisi ponsel dan dompet setiap kali berpergian kemanapun. Bagaimana bisa aku hanya membawa badan hingga tiba di tempat ini?


Sambil berusaha me-recall ingatanku, aku berjalan menuju kamar mandi untuk merapikan penampilanku yang kacau. Mencuci muka, memakai mouthwash karena tak ada sikat gigi baru di sana. Aku menyemprotkan parfum Black Opal yang tersedia di sana ke sekujur tubuhku.

Perlahan-lahan aku ingat sesuatu. Sepertinya setelah pergi ke resepsi kemarin, aku sempat ganti baju sebentar lalu membeli susu pisang di minimarket. Kemudian tanpa sengaja aku bertemu dengan Kim Woo-Bin, berbincang sebentar dan tunggu... kelab malam??

Aku yakin ada memori soal kelab malam yang menjadi tempat yang aku datangi semalam.

Jadi apakah saat aku mabuk, pria itu membawaku ke rumahnya? Dan inikah rumahnya?

Oh tidak... Sebenarnya kekacauan apa yang sudah aku lakukan semalam?  Aku sudah tak bisa membayangkan bagaimana kalau Jun-Ho tahu aku sudah main gila di belakangnya seperti ini? Sontak saja kepalan tanganku kuhantamkan ke kepala sambil merutuki kebodohanku.

Bukankah aku sudah berjanji tidak akan menyentuh alkohol lagi? Kenapa pikiranku pendek dan kembali terperosok ke dalam kesalahan yang sama seperti ini?

Dengan takut, aku melangkah keluar mengawasi situasi rumah ini sambil memanggilnya. "Geoncugga-nim?" aku menyelusuri lorong demi lorong. Ruangan demi ruangan yang berdesain interior ekletik. Masih tak kutemukan dimana penghuninya, pun tak ada foto yang bisa menjelaskan siapa pemilik rumah ini. Seperti yang kukatakan tadi, rumah ini terlihat monoton seperti rumah yang baru ditinggali.

"Halooo..." aku sudah tiba di pintu depan rumah itu, dan berniat untuk kabur saja dari pada berputar-putar mencari kebenaran. Masih mending kalau aku mengenalinya, kalau ternyata penghuni rumah ini salah satu mafia atau penjahat, nyawaku yang mungkin jadi taruhannya.

Baru juga aku akan mengungkit handle, pintu itu tiba-tiba terbuka ke arah luar hingga membuatku terkejut setengah mati.

"Kitty!" Seruku. Aku lega bukan main saat menemukan gadis itu di hadapanku. Dia cemberut dan sama sekali tak membalas sapaanku. Lalu aku sadari, ada luka kecil di pelipisnya seperti terbaret sesuatu. "Keningmu... Berdarah. Kau darimana saja?" aku menahan diri untuk tidak bertanya soal diriku sendiri karena keadaan gadis itu yang lebih penting.

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang