51. Anyone of Us

1K 164 197
                                    

Playlist : Anyone of Us ~ Gareth Gates

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Anyone of Us ~ Gareth Gates

It can happen to..
Anyone of us, anyone you think of
Anyone can fall
Anyone can hurt someone they love
Hearts will break
´Cause I made a stupid mistake

🌺🌺🌺🌺



"Pergi kemana saja kau selama ini?"

"Jeju. Bali. Ashram."

"Pantas jadi terlihat lebih bahagia dari sebelumnya."

"Hm-mm. Di sana aku  selalu menyempatkan diri untuk ikut kelas meditasi self healing. Entah kenapa aku merasa... Ini semua terjadi akibat dari pengalaman burukku di masalalu. Aku harus sembuh terlebih dulu agar tak lagi menyakiti orang lain."

"Kau tidak menyakiti siapapun."

"Mungkin bagimu..." Ujarnya termenung menatap permukaan tehnya. "Setelah merasa lebih baik, saat ini aku sudah siap atas segala risikonya."

"Kau ingin bertemu dengannya lagi?"

Baru kali ini gadis itu mengangkat wajah setelah selama berada di sana ia menolak menatap pria itu. "Tentu saja, Woo-Bin. Tidak pernah ada kata perpisahan yang terucap di antara kita. Tentu aku akan mengejarnya kemanapun dia pergi."

"Meski dia nanti menolakmu?"

"Ya. Meski nanti dia tak lagi bisa menerimaku." Ulang Misu yakin. "Aku sudah menyakitinya. Aku ingin hadir di sampingnya untuk memastikan kesembuhannya sebagaimana aku tidak ingin pengalaman buruk itu terus menerus menghantui kita berdua. Dia tidak bersalah. Dia tidak pantas mendapatkannya."

Woo-Bin mencebik kasar. "Dia itu pria, Misu. Jangan melebih-lebihkannya seolah ia tak bisa menyelesaikan persoalan hatinya."

"Memiliki trauma atas pengalaman buruk itu tidak bergantung berdasarkan gender. Seseorang mungkin terlihat baik-baik saja tapi kau tidak pernah tahu bagaimana hatinya. Aku pun berharap kau juga bisa menuntaskan masalahmu sendiri."

"Aku tak pernah memiliki masalah apapun dalam diriku."

"Tapi aku yakin kau memilikinya. Karena tidak mungkin kau tega berbuat demikian tanpa memiliki dorongan emosi negatif di masa lalumu. Aku ingin kita semua menghargai apa yang telah ditetapkan menjadi milik kita. Kau mengerti, kan, maksudku?"

Setelah menghela napas dalam-dalam karena menyerah tak lagi bisa membujuknya, Woo-Bin meraih tangan Misu di atas meja lalu ia genggam erat. "Jika keputusan Jun-Ho pada akhirnya melukai hatimu, kau harus tahu satu hal, Misu.. Dirimu selalu memiliki tempat di hatiku. Aku bersedia menjadi tempatmu kembali. Kapanpun kau menginginkannya."

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang