(21+ | FF MinGo) Kim Misu, seorang sekretaris perusahaan penerbit, dipertemukan dengan atasan barunya Lee Jun-Ho. Masalah kian rumit ketika Jun-Ho semakin jatuh cinta pada Misu meski tahu gadis itu sudah memiliki pasangan, Cha Hyun-Wo. Ia bertekad m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist : Tergila-Gila ~ Tulus
Vote before read. Happy reading.
🌺🌺🌺🌺 • • •
Jun-Ho tidak mau mengatakan ada hal yang tidak beres. Dia hanya berspekulasi, perempuan selalu punya mood yang berubah dan sulit untuk diprediksi bagaimana maunya. Dia hanya berharap keinginan gadis ini untuk mengajaknya merancang pernikahan bukan mood yang bisa berubah satu atau dua hari kemudian. Karena jujur saja, dia sangat bahagia. Dia ingin menjaga kebahagiaan ini bahkan sampai akhirnya hari itu tiba.
"Simple yet elegant." Komentarnya saat gadis itu menunjuk salah satu gambar gaun putih dari portofolio sebuah wedding organizer yang ditunjuk. Jun-Ho biarkan Misu yang memilih semua vendor dan ia cukup memberi komentar jika dibutuhkan.
"Desainer by Grazia Chiuri. No wonder kalau sebagus ini dan semahal ini, Sayang. Anyway, Sebenarnya tidak harus di Jeju atau di luar negeri, bahkan sampai ke New York segala. Di Seoul pun aku juga merasa senang."
"But you said before, kau sangat suka dengan Jeju dan garden party adalah konsep yang paling kau idamkan. Tidak ada salahnya untuk memilih venue untuk afterparty di sana."
Mata gadis itu tak bisa lagi menyembunyikan binar senang. "Kau ingin mewujudkannya?"
"Sure. Apa yang tidak kulakukan untukmu..." Jun-Ho tak tahan lagi untuk melayangkan kecupan singkat di pipinya sementara mobil yang mereka tumpangi bergerak dengan driver menuju kantor. Lebih-lebih Misu yang pertama kali mengubahnya menjadi sebuah ciuman yang dalam dan seolah tanpa akhir.
Jun-Ho tersenyum, menekan lembut bibir Misu saat mereka berdua berhenti sejenak untuk mengambil napas.
"I love you..." Bisik gadis itu.
"I love you even more. Kau tidak akan pernah tahu bagaimana susahnya aku menekan rasa yang selalu meledak-ledak setiap harinya."
Misu kembali mengecup bibir lelaki itu sekilas sebagai tanda terimakasih karena telah mencintai dirinya dengan tulus selama ini.
"Dan soal dimana kau bekerja nantinya..." Masih saling menautkan jemari, gadis itu mempertemukan matanya pada Jun-Ho yang kini tengah menantinya. "Aku mau mengikutimu kemanapun kau pergi. New York atau Seoul, bukan masalah lagi untukku."
🌺🌺🌺🌺 • • •
Misu bukannya buta. Di antara para pekerja proyek yang lalu lalang di sana, sekelebat dia melihat bayangan pria itu menaiki tangga sebelum kemudian menghilang ke lantai dua sebuah bangunan yang hampir jadi. Gadis itu memutuskan untuk menyusul naik setelah obrolannya dengan seorang asisten arsitek berakhir.
Langkahnya bergerak cepat, menelusuri lorong dan ruangan yang terlihat sepi seolah tak ada tanda-tanda ada manusia yang baru hadir kemari. Beberapa saat setelah gadis itu berkeliling, sebuah tangan tiba-tiba mencekal, menariknya masuk ke sebuah ruangan kosong lainnya.