54. Deep Talk

1.1K 155 117
                                    

Bagaimana aku bisa, untukmuCinta kita begitu dalam seperti samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagaimana aku bisa, untukmu
Cinta kita begitu dalam seperti samudera...
Menunggu sampai kering...
Jika itu kering, itu akan menjadi perpisahan kita...

Vote me, friend me.
Happy reading

🌺🌺🌺🌺




"Masih ingin pulang?"

Dengan mata terpejam, Misu menyisir ke belakang helai rambut panjangnya yang jatuh menutupi wajah. Merasakan sensasi sentuhan dan kecupan Jun-Ho di kakinya yang tak mau berhenti. Sementara tak butuh waktu lama dibuatnya Misu kembali menahan napas saat lelaki itu mengeluarkan giginya, menyeretnya sepanjang tungkai hingga ke pangkal paha.

Jun-Ho menggeram rendah. "Jawab atau aku menghentikannya..."

"Umm." Kecupannya naik ke lekukan leher Misu, membuat gadis itu mengulurkan tangan, seolah menahan perlakuannya agar bertahan. "Aku mau pulang setelah kau melepaskanku..."

"Maka aku tak akan melepaskanmu." Suaranya memberat. Tangannya masuk ke dalam kaus Misu, membuat gerakan melingkar kala mengelus punggungnya, sementara bibirnya mulai bergerak turun, menyapu tulang selangka dan bahu. Jun-Ho memberi gigitan gemas di sana.

Bukannya ingin terus terbuai, sesungguhnya Misu sedang berusaha sekuat tenaga mengembalikan akal sehatnya yang mulai hilang tertutup kabut gairah. Kepalanya menengadah, bibirnya terbuka berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya di antara napas yang sejak tadi ditahan, apalagi saat tangan Jun-Ho semakin bergerak ke depan, meremas dadanya.

Misu menarik rambut lelaki itu dan berkata dengan terengah. "We need to stop. Kita tidak bisa begini."

Jun-Ho menggeleng, beralih mengelus pangkal paha perempuan yang menduduki pinggangnya itu, meremasnya penuh hasrat. "I wanna hear you moan."

Misu membuka mata, bertemu dengan pandangan Jun-Ho yang serta merta dikuncinya, berusaha mencari tatapan cinta yang pernah diberikan lelaki itu padanya seperti dulu.

Namun yang didapat kecewa, Misu masih belum menemukannya. "Kau tak lagi mencintaiku?"

"You know I love you... I always love you."

Kedua tangannya menangkup rahang Jun-Ho, memandangi keseluruhan wajahnya dengan teliti, sementara ibu jarinya bergerak memberi sentuhan lembut. "You don't need sexual healing." simpulnya kemudian. "Bisa jadi kau merasa baik setelahnya, tapi kemarahanmu yang dulu tidak bisa terlepas sepenuhnya. Kau masih membenciku."

Lelaki itu menggeleng samar tak bisa menjawab apapun.

"Mungkin saja cinta. Tapi sisa kemarahanmu jelas masih ada di sana. Jangan lagi terburu-buru menyimpulkan."

Ditangkapnya tangan Misu, lalu ia letakkan di pipinya sebelum kemudian ia kecupi dengan mata terpejam. "Apakah kalau aku tetap berada di sisimu, situasinya akan menjadi lebih berbeda?"

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang