35. Her Insecurity

1.3K 185 533
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🔞18+ kata2 kasar🔞

Kim Woo-Bin POV


Bukan main sepak terjang seorang Nana . Dia layak menerima standing applause satu jam penuh dariku. Karena dalam sekejab mata, aku merasa sangat kerdil di dunia yang kupikir telah aku kuasai ini.

Dalam mabuknya tiga hari lalu, dia bercerita kalau Junni, cewek bar-bar pacar adikku itu telah menyiram wajahnya dengan es kopi hingga sukses menodai baju putihnya karena kedapatan mencium Jun-Ho, tepat di depan pacarnya.

Oh, demi dewi-dewi Afrodit di kayangan, aku sendiri tidak mungkin melakukannya sefrustasi apapun aku menginginkan seorang perempuan. Nana memang hebat. Setidaknya sejak dulu dia tidak ada duanya di hatiku meski para wanita datang silih berganti dalam hidupku.

Oh, harusnya aku tahu. Nana bisa melakukan apapun di saat dia frustasi. Tidak akan pernah aku lupakan seks pertama kita di umur 22 tahun, tepat di satu minggu pesta pernikahannya digelar. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkin itulah cara dia merayakan pesta lajang.

Sekarang lupakan soal Nana. Karena rupanya... sekarang seleraku bergeser. Aku tengah menggilai perempuan jelmaan  Nephalem dalam bentuk manusia. Karena seharusnya dia memang kombinasi pencampuran angel dan demon. Tidak hanya cantik dan sensual, aku bisa bayangkan dia juga bisa jadi iblis kecil yang menjeratku. Tenggelam pada dosa yang lain.

Atas nama menyembuhkan luka hatinya mengetahui sang kekasih kembali berhubungan dengan cinta lamanya, sangat menggelitikku tak sabar menyusup masuk ke dalam hidupnya, memporak-porandakan hatinya.

Patah hatinya jelas sangat dalam sampai dia harus tidak masuk kerja selama beberapa hari. Tentu saja itu juga mempengaruhiku. Aku rindu. Tak ada lagi alasan aku datang ke kantor ini selain hanya untuk melihat wajahnya, menggambarnya diam-diam, dan bercanda tawa dengannya. Aku tak pernah turun tangan langsung untuk berdiskusi di bawah mengerjakan proyek, asistenku banyak. Cuma Kim Misu alasannya.

Dan pagi itu saat aku kembali ke kantor Dareum untuk menghadiri meeting berikutnya, akhirnya aku menemukannya. Senyuman seketika langsung menghiasi bibirku. Gadis itu tengah asyik bercengkrama dengan teman-temannya di sofa lobi, sama seperti saat aku melihatnya pertama kali.

Dia sangat manis dengan rok pensil dan blus putih yang mencetak lekuk tubuhnya dengan sempurna. Wajahnya cerah dan segar. Sepertinya dia mewarnai rambutnya menjadi hitam karena sebelumnya aku melihat warnanya cokelat gelap.

Aku penasaran apa warna branya pagi itu. Apakah dia pakai lingerie atau thong? Aku ingin membelikannya sebagai hadiah ulang tahun jika andai aku mengetahui tanggalnya. Oh, sebenarnya aku lebih suka jika dia mau memakainya di depanku.

Pagi-pagi pikiranku sudah melantur kemana-mana. Jangan salahkan aku. Nephalem itu memang sangat seksi bahkan darahku langsung berdesir hanya dengan melihatnya mengangkat kedua tangan, dan mengikat rambutnya ke atas, memperlihatkan tengkuknya yang putih dan halus.

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang