(21+ | FF MinGo) Kim Misu, seorang sekretaris perusahaan penerbit, dipertemukan dengan atasan barunya Lee Jun-Ho. Masalah kian rumit ketika Jun-Ho semakin jatuh cinta pada Misu meski tahu gadis itu sudah memiliki pasangan, Cha Hyun-Wo. Ia bertekad m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist : Hanya Cinta yang Bisa • • •
Tidak ada perempuan yang tidak suka diperlakukan bak ratu, didamba dan diinginkan dengan begitu besar. Itu merupakan hal termanusiawi di dunia, sama seperti yang tengah dialami Misu.
Jun-Ho, lelaki itu telah berhasil menaklukannya dalam kurun waktu beberapa bulan lewat jumpa terbiasa setiap hari, lewat sentuh dan tatap yang hangat, lewat setiap gerak laku yang menganggap Misu seolah batu mulia yang tidak boleh tergores sedikitpun, juga melalui setiap sisi kalimat manisnya yang selalu menawarkan masa depan, membuat Misu tergiur. Gelap mata.
Tanpa rencana Misu telah menjatuhkan hatinya. Tanpa pernah mengerti mulanya kenapa ia menangis pada sosok yang baru dikenalnya. Tanpa pernah menaruh sangka dan curiga jika Jun-Ho akan menjadi pelaku yang menciptakan bentang jarak pada Hyun-Wo, lelaki yang selama dua tahun ini menemani hari-harinya, dengan sejauh-jauhnya.
Misu bersembunyi di balik topeng tersakiti atas perselingkuhan Hyun-Wo, sementara dengan pengetahuannya sendiri, dirinya juga telah membiarkan Jun-Ho terus menyentuhnya bahkan saat Hyun-Wo masih bersamanya.
Perasaan iba itu kerap datang setiap kali membaca beragam pesan dari Hyun-Wo yang masih berpikir lelaki itu telah menyakitinya. Sesekali ingin Misu membalasnya, sesekali Misu ingin katakan bahwa Hyun-Wo tidak sepenuhnya salah. Karena Misu yang ingkar, karena Misu yang telah meninggalkan setianya.
Baru kali ini Misu berlaku egois. Baru kali ini Misu merasa dirinya berubah menjadi seseorang yang begitu kejam, tega mencari bahagianya sendiri dengan menyakiti orang lain.
Lebih banyak setiap waktu yang diarunginya, selalu ada sela untuk Misu tenggelam dalam rasa bersalahnya meski setelah melihat Jun-Ho dan segala sikap yang ditunjukkan, rasa itu tertepikan sejenak, terganti oleh bahagia, cinta dan hasrat layaknya oase untuk jiwanya yang telah kering dan retak sejak lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu sekarang, melihat Jun-Ho yang masih juga tak mau bangun dari tidurnya, gadis itu makin tak mau beranjak dari tubuh bagian atasnya. Telinganya menempel erat ke dada lelaki itu merasakan irama degup jantungnya dan napasnya yang terhembus teratur. Sementara sebelah tangan Misu memegang buku, bibirnya mulai bergerak membacakan puisi yang tertulis di sana.