40. The Problem with Love is Possesiveness and Jealously

813 133 107
                                    

Playlist : Every Moment of You - Sung Shi Kyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Every Moment of You - Sung Shi Kyung

Because you stayed there,
because it’s you
Because you sometimes
quietly lean on my shoulder
I’m really, completely happy
I follow you as time flows and stops

Happy reading

🌺🌺🌺🌺

How about konser orkestra  Gustav Mahler di Lotte Hall minggu depan? Aku sengaja beli dua tiket. Untuk berjaga-jaga barangkali kau bersedia menonton denganku.”

“Memangnya aku ada bilang ingin menonton konsernya?” Jun-Ho berkata sambil tetap berjalan.

“Konser ini cukup langka dan sayang sekali untuk dilewatkan, Jun-Ho. Kalau kau sia-siakan kesempatan ini, mungkin kau harus terbang ke Perancis hanya untuk menontonnya. Tapi tunggu...” Nana mengernyit. “Kau tak lagi mengidolakan Mahler?”

“Kau tahu jawabannya. Now, i prefer listening K-Pop than classic.”

Nana mengulas senyum atas penolakan itu. “Okay... tapi bisakah kau berhenti sebentar untuk memberiku kesempatan berbincang lebih jauh? Atau kau masih tidak percaya kalau aku bisa menghentikanmu meski kau tak ingin?”

Lelaki itu masih tenang, bergeming dan sama sekali tidak terpengaruh oleh perkataan Nana. Yang langsung membuat reaksi sekaligus bukti bahwa Nana tidak main-main dengan ucapannya. “Apakah Misu tidak cerita kalau kemarin aku menemuinya?”

Benar saja. Satu kalimat itu membuat langkah Jun-Ho terhenti. Ia mengernyit lalu beralih menatap Nana, sementara insting dan logikanya langsung menyimpulkan dengan cepat, apa benang merah yang menghubungkan perubahan Misu kemarin malam dengan fakta yang baru saja dia dapat. Perlahan-lahan matanya melebar. “Kau masih tidak ingin berhenti mengganggu kami?”

“Apakah hanya mengobrol singkat dengannya, kau tega anggap aku mengganggunya?”

Of course yes. I don’t know what your intentions are! Tidak mungkin kau hanya mengeluarkan obrolan basa-basi, bukan? Jelas ada hal yang kau katakan lebih dari itu!”

“Aku hanya bercerita soal kisah kita, dan betapa kau dan dia sangat beruntung bertemu di waktu yang tepat. Apa itu salah? Kita tidak pernah terlibat dalam suatu hubungan apa-apa, Jun-Ho. Ingat itu. Kisah kita tidak akan menimbulkan kecemburuan yang fatal.”

“Segala yang telah lalu, tidak akan pernah menjadi baik jika diungkit di masa sekarang, Na. Itu semua sudah lewat. Kau sama sekali tidak punya hak untuk menceritakannya. Did you mention my own personal values, di masa lalu? Apakah kau juga bercerita hal gila apa yang pernah kau lakukan padaku?”

“Tidak. Aku hanya bicara hal positif tentangmu. Tentang kita. Kau pria baik. Kukatakan padanya kalau dia sangat beruntung mendapatkan seseorang sepertimu.”

Limerence : Tune In For Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang